Pemilihan Presiden Amerika Serikat
Jelang Pemilu AS, Trump Sindir Biden: Dia akan Halangi Kehidupan Normal, Kami Terbuka untuk Bisnis
Duel kampanye Trump dan Biden di Florida, Trump menggembor-gemborkan gagalnya Amerika di tangan Biden.
TRIBUNNEWS.COM - Donald Trump dan Joe Biden berduel memperebutkan negara bagian penting, Florida pada Kamis (29/10/2020) kemarin.
Keduanya memaparkan visi yang sangat berbeda tentang Amerika Serikat.
Adapun, angka PDB baru menunjukkan ekonomi telah bergerak ke jalurnya, meski pandemi Covid-19 memuncak lagi.
Dalam kampanyenya kala itu, Trump menggembor-gemborkan akan mengakhiri krisis kesehatan.
Sementara Biden mengecam Trump karena tidak bertanggung jawab dan bersumpah untuk menyembuhkan "jiwa" Amerika.
Sehingga, para pemilih pun menghadapi pilihan yang dramatis dalam beberapa hari menuju pemilu ini.
Baca juga: Donald Trump Optimis Menangkan Texas, Hasil Polling Beda Tipis
Trump dalam kampanyenya di Tampa, menyampaikan penguncian virus corona di bawah pengendalian Biden akan menghalangi kehidupan normal.
"Mereka tidak akan mengizinkan Anda. Kami tidak akan pernah mengunci lagi. Kami terbuka untuk bisnis," tambahnya, dikutip dari CNA, Jumat (30/10/2020).
Ia mengatakan kepada pendukungnya, pertarungannya melawan Covid-19 di bulan ini membuktikan virus itu dapat dikalahkan.
"Anda tahu, intinya adalah Anda menjadi lebih baik," kata Trump.
Padahal, virus corona sendiri telah merenggut 228.000 nyawa orang Amerika.
Baca juga: Adu Argumen Soal Penanganan Covid-19, Donald Trump: Jika Anda Pilih Joe Biden, Tak Ada Natal
Bahkan pejabat di Gastonia, Carolina Utara telah memperingatkan orang-orang yang menghadiri kampanye Trump pada 21 Oktober karena ditemukan dua orang yang positif Covid-19.
Satuan tugas virus corona Gedung Putih juga memperingatkan penyebaran Covid-19 yang terus-menerus dan meluas di bagian barat Amerika Serikat.
Termasuk di sejumlah negara bagian yang akan memainkan peran penting dalam pemilu.
Tetapi Trump, mengandalkan pemulihan ekonomi dan ketakutan tentang Demokrat yang akan mengubah Amerika Serikat menjadi negara sayap kiri yang gagal mengimbangi pesan Biden tentang kesehatan.
Trump juga mendapat kabar baik tentang angka PDB itu pada Kamis kemarin.
Angka baru itu menunjukkan tingkat pertumbuhan tahunan 33,1 persen pada kuartal ketiga.
Angka statistik ini mencerminkan fakta, ekonomi AS pulih dari dasar yang rendah.
Baca juga: Jadi Tuan Rumah Kampanye Trump, 14 Daerah Negara Bagian ini Alami Peningkatan Kasus Infeksi Covid-19
"Senang sekali angka PDB yang besar ini keluar sebelum 3 November," tulis Trump dalam cuitannya.
Sementara, dalam upaya melunakkan citra kasar Trump, sang istri Melania ikut serta mengisi kampanye di Florida.
"Kami adalah negara harapan, bukan negara ketakutan atau kelemahan."
"Dan kami memiliki pemimpin yang menunjukkan hal itu setiap hari," kata Ibu Negara ini.
Dengan 29 suara elektoralnya, negara bagian ini mendapat hadiah utama dalam pemilihan hari Selasa.
Terlebih, kemenangan Trump di Florida pada tahun 2016 sangat penting untuk kemenangan pemilu yang mengejutkan.
Baca juga: Pilpres AS Tinggal Sepekan, 9 Negara Bagian Ini akan Menentukan Trump atau Biden yang Bakal Menang
Kampanye Biden digelar secara kecil dan menjaga jarak
Sedangkan dalam kampanyenya di Florida, Biden berbicara dalam kampanye drive-in yang berjarak secara sosial di Broward County.
Ia mengingatkan para pendukung, dari semua negara bagian hanya ada sedikit yang sepenting Florida dalam memutuskan hasil pemilihan yang ketat.
"Di sini, di Florida, terserah Anda. Anda memegang kuncinya. Jika Florida berubah biru, berarti sudah berakhir," kata Biden menjelang kampanye kedua di Tampa.
Menolak tuduhan sentral Trump, Biden menekankan dia akan membawa kepemimpinan yang bertanggung jawab.
Baca juga: Joe Biden Berjanji akan Tangani Pandemi Sesuai Sains di Hari Pertama Terpilih Jadi Presiden AS
Terlebih setelah berbulan-bulan upaya Gedung Putih untuk mengecilkan bahaya virus corona tidak terlaksana.
"Saya tidak akan menghentikan ekonomi. Saya tidak akan menutup negara. Tetapi saya akan menghentikan virus," kata Biden.
Dalam acaranya itu, Trump sempat mengejeknya karena mengadakan kampanye kecil.
Namun Biden mengatakan dia ingin menunjukkan contoh, alih-alih menggelar 'acara penyebar virus super'.
"Dia menyebarkan lebih banyak virus ke seluruh negeri dan di sini di Florida hari ini dia menyebarkan perpecahan," kata Biden.
"Kami membutuhkan presiden yang akan menyatukan kami, bukan memisahkan kami. Hati dan jiwa negara ini dipertaruhkan," pungkas Biden.
(Tribunnews.com/Maliana)