Sabtu, 13 September 2025

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Pilpres AS 2020 Rasa Pilpres 2019 Indonesia: Tuduh Ada Kecurangan dan Terlalu Awal Mengklaim Menang

Pemilihan presiden Amerika Serikat yang masih berlangsung hingga Kamis (5/11/2020) memang menyedot perhatian dunia.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
JIM WATSON, Brendan Smialowski / AFP dan Tangkap Layar Twitter Ross Tapsell
Pilpres Amerika Serikat 2020. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemilihan presiden Amerika Serikat yang masih berlangsung hingga Kamis (5/11/2020) memang menyedot perhatian dunia.

Kedua kandidat, yakni Joe Biden dari Demokrat dan petahana Donald Trump masih menunggu perolehan suara elektoral.

Menurut pantauan Tribunnews dari MSN, Kamis (5/11/2020) pukul 16.30, Trump tertinggal cukup jauh dari perolehan suara Joe Biden.

Biden sudah mengantongi 264, sementara Trump memiliki 214 suara elektoral.

Artinya, pasangan Biden-Harris hanya membutuhkan 6 suara lagi untuk memenuhi 270 electoral college dan menang.

(Kiri) Donald Trump dari Partai Republik dan (Kanan) Joe Biden dari Partai Demokrat
(Kiri) Donald Trump dari Partai Republik dan (Kanan) Joe Biden dari Partai Demokrat (Kolase Tribunnews (Instagram @realdonaldtrump dan @joebiden))

Baca juga: Jika Biden Menang di Nevada, Pilpres AS Berakhir dan Donald Trump Gagal Periode Kedua

Baca juga: Mantan Dubes RI di AS Sebut Trump Memalukan: Dia Sudah Mulai Berfantasi

Namun dalam perjalanan perhitungan suara ini, Trump mengaku dicurangi dan mengancam akan melapor ke Mahkamah Agung.

Bahkan, pihak kampanye Trump meminta perhitungan ulang di negara bagian tertentu.

Insiden ini pun menjadi sorotan sejumlah pihak karena dianggap sama dengan pemilu Indonesia setahun lalu.

Anggapan ini muncul dari jurnalis senior ABC News Australia, David Lipson.

Di Twitternya, David menulis cuitan bahwa saling klaim kemenangan itu sama dengan kondisi pilpres di Indonesia.

Dikutip dari Kompas.com, David Lipson berpengalaman meliput Indonesia pada 2018-2019. 

Bahkan, David turut meliput Pilpres 2019, yang menampilkan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Cuitan David ini viral dan mendapat banyak perhatian dari netizen Indonesia.

Tidak hanya itu, anggapan David turut diamini Ross Tapsell, pengajar senior di School of Culture, History, and Language, Australian National University (ANU).

Ross Tapsell mengatakan dalam cuitannya bahwa situasi pemilu AS sama dengan pilpres Indonesia.

"Benar. Tapi itu bukan politik Indonesia yang sebenarnya kecuali Trump akhirnya menjadi Sekretaris Pertahanan Biden," kata Tapsell.

Tapsell menyinggung Prabowo Subianto yang dulu kalah dalam pemilu, kemudian menjadi Menteri Pertahanan dalam kabinet Presiden Jokowi.

Namun, ternyata kesamaannya tidak hanya insiden itu saja.

Berikut Kesamaan Pemilu AS dan Indonesia:

1. Sebut Ada Kecurangan

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Donald Trump menulis cuitan bahwa pilpres berlangsung curang padahal perhitungan suara belum usai. 

Twitter pun langsung bereaksi dengan menandai pernyataan Trump itu sebagai disinformasi.

Seperti tidak kapok, Trump kembali mencuitkan pernyataan mengarah ke kemenangannya pada Pilpres AS 2020 ini.

"Kami naik (menang) besar, tapi mereka mencoba mencuri (mencurangi) pemilihan. Kami tidak akan pernah membiarkan mereka melakukannya. Suara (pemilih) tidak dapat diberikan setelah Polls ditutup," tulisnya.

Lagi-lagi cuitan presiden ini ditandai Twitter karena ada kemungkinan menyesatkan.

Hal ini kurang lebih sama dengan Pilpres Indonesia, dimana politikus sebut curang padahal perhitungan belum selesai.

2. Klaim Kemenangan yang Prematur

Meski perhitungan masih berjalan, Joe Biden mengklaim dirinya akan memenangkan kursi presiden.

Biden mengklaim kemenangan di Arizona dan beberapa daerah lainnya.

"Kami tahu ini (penghitungannya) akan berlangsung lama, jadi sabar," kata Biden kepada penonton, Rabu (4/11/2020) dini hari di Chase Center, Delaware.

"Bukan posisi saya atau Donald Trump untuk menyatakan siapa yang memenangkan pemilihan ini," lanjut Biden.

Poin ini juga sama dengan Pilpres Indonesia, dimana ada pihak yang mengklaim kemenangan.

Padahal perhitungan suara masih berjalan.

3. Dua Kandidat Bersaing Ketat

Menurut pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin, kedua calon baik di pilpres AS atau Indonesia sama-sama bersaing ketat.

"Persaingannya habis-habisan. Hingga titik darah penghabisan, sehingga (saat itu) Prabowo mengeklaim kemenangan. Walaupun kalah."

"Ini sepertinya mirip di AS saat ini," kata Ujang ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (5/11/2020).

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani) (Kompas.com/Dian Erika Nugraheny)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan