Sabtu, 23 Agustus 2025

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

5 Kemungkinan yang akan Dilakukan Donald Trump setelah Kalah dari Pilpres AS, Termasuk Nyalon 2024?

Berikut lima kemungkinan yang akan dilakukan Donald Trump setelah kalah dari Pilpres AS.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
SAUL LOEB / AFP
Ekspresi Donald Trump ketika mengunjungi markas kampanyenya di Arlington, Virginia, 3 November 2020. Berikut lima kemungkinan yang akan dilakukan Donald Trump setelah kalah dari Pilpres AS. 

TRIBUNNEWS.COM - Masa jabatan Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat tinggal dua bulan lagi.

Setelah 20 Januari 2021, dirinya resmi menjadi mantan presiden AS.

Jabatan presiden AS akan diserahkan kepada penggantinya, Joe Biden, yang diproyeksikan menang dalam Pilpres AS 2020.

Nantinya, Donald Trump akan bergabung ke dalam klub eksklusif mantan presiden AS.

Lantas, apa selanjutnya langkah yang mungkin akan diambil Trump setelah lengser dari jabatannya sebagai presiden AS?

Baca juga: Joe Biden Siap-siap Masuk Gedung Putih, Donald Trump Sibuk dengan Gugatan Hukumnya

Baca juga: Trump Kalah, Kepala NASA Ogah Lanjutkan Jabatannya di Bawah Kepemimpinan Joe Biden

Berikut beberapa kemungkinan yang akan dilakukan Donald Trump setelah kalah dari Pilpres AS, dilansir BBC:

1. Mencalonkan Diri Kembali pada Pilpres AS 2024

Kalah dari Pilpres AS bukan berarti menghentikan ambisi Trump dalam dunia perpolitikan.

Kemungkinan, Trump akan melakukan langkah serupa seperti mantan presiden AS, Grover Cleveland, yakni mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua.

Mantan presiden Amerika Serikat, Grover Cleveland.
Mantan presiden Amerika Serikat, Grover Cleveland. (Britannica.com)

Cleveland adalah satu-satunya presiden yang meninggalkan Gedung Putih, dan kembali empat tahun kemudian.

Ia menduduki jabatan puncak pada tahun 1885, dan kembali lagi pada 1893.

Konstitusi AS menetapkan Pilpres tidak bisa memilih orang yang sama lebih dari dua kali.

Namun, tidak ada istilah 'berturut'turut'.

Mantan asisten Trump menyarankan presiden petahana itu untuk melakukan hal serupa.

"Saya benar-benar akan memasukannya ke dalam daftar orang-orang yang kemungkinan akan mencalonkan diri pada 2024," kata Mick Mulvaney, baru-baru ini.

Baca juga: Trump Menolak Kekalahan Lewat Cuitannya, Ini Tanggapan Joe Biden

2. Bersiap Melawan Ancaman Hukum

Trump jarang menghindar dari konflik hukum.

Tampaknya, dia akan tetap sibuk begitu meninggalkan Gedung Putih.

Beberapa penyelidikan terhadap Trump Organization, termasuk di negara bagian New York.

Tangkap layar website Trump Organization.
Tangkap layar website Trump Organization. (www.trump.com)

Pengacara Distrik Manhattan, Cyrus Vance, melakukan penyelidikan terhadap organisasi milik Trump tersebut.

Awalnya, kasus terkait dengan klaim pembayaran uang secara diam-diam dilakukan kepada dua wanita yang disebut berselingkuh dengan Trump.

Namun, pengajuan pengadilan baru-baru ini menunjukkan penyelidikan telah diperluas.

Trump berulang kali menolak penyelidikan tersebut.

Ia menyebutnya sebagai "perburuan penyihir", dan tidak jelas apakah Vance memiliki bukti untuk mengajukan tuntutan pidana.

Baca juga: Tolak Hasil Pilpres AS, Trump Salahkan Perusahaan Farmasi: Mereka Mengumumkan Vaksin Setelah Pemilu

Presiden AS juga menghadapi tuntutan hukum atas pencemaran nama baik terkait dua kasus dugaan pelecehan seksual.

Keduanya dibantah oleh Trump.

Mary Trump, keponakan presiden, juga telah mengajukan gugatan.

Ia menuduh Donald Trump dan dua anggota keluarganya melakukan penipuan dan konspirasi.

3. Menyelamatkan Kerajaan Bisnisnya

Sebelum menjadi politikus, Trump adalah seorang maestro real estate, bintang TV show, dan duta mereknya sendiri.

Ia menggunakan namanya untuk kesepakatan lisensi yang menguntungkan.

Bisa jadi, Trump tertarik untuk melanjutkan apa yang dia tinggalkan empat tahun lalu dan kembali ke dunia bisnis.

Donald Trump (kiri) dan Muhammad Ali (kanan) dalam penganugerahan penghargaan Muhammad Ali, di acara Muhammad Ali’s Celebrity Fight Night.
Donald Trump (kiri) dan Muhammad Ali (kanan) dalam penganugerahan penghargaan Muhammad Ali, di acara Muhammad Ali’s Celebrity Fight Night. (Business Insider/AP Photo/Jeff Chiu)

The New York Times telah melaporkan, Trump memiliki lebih dari 400 juta dolar AS dalam bentuk pinjaman yang akan jatuh tempo selama beberapa tahun ke depan.

Trump mengatakan, itu hanyalah "sebagian kecil" dari kekayaan bersihnya.

Sementara itu, Trump Organization memiliki banyak hotel dan lapangan golf.

Ada properti bermerek Trump di Mumbai, Istanbul, Filipina, dan Washington DC.

Ada pula lapangan golf di AS, Inggris, Dubai, dan Indonesia.

Baca juga: Para Loyalis Trump Duduki Jabatan Penting Setelah Menhan Mark Esper Dipecat

Namun, jika itu adalah langkah yang dipilih presiden Januari 2021 mendatang, dia akan memiliki banyak pekerjaan nantinya.

Banyak dari usaha bisnisnya berada di industri perjalanan dan rekreasi yang terkena dampak pandemi virus corona.

Forbes melaporkan, kekayaan Trump yang hilang mencapai 1 miliar dolar AS karena Covid-19.

Berdasarkan dokumen pajak selama dua dekade, kerugian kronis dan tahun-tahun menghindari pajak juga dilaporkan.

Trump disebut tidak membayar pajak penghasilan sama sekali dalam 10 tahun, sejak15 tahun lalu.

Baik Trump Organization maupun presiden mengkritik laporan itu dan menyebutnya tidak akurat.

4. Menjadi Maestro Media

Donald Trump tidak asing dengan dunia pertelevisian.

Ia pernah terlibat dalam reality show "The Apprentice".

Jadi, banyak spekulasi ambisinya untuk terlibat di media kembali muncul, baik dengan meluncurkan salurannya sendiri atau bekerja sama dengan jaringan konservatif.

"Dia pasti akan memiliki audiens yang potensial," kata Henry Schafer, wakil presiden eksekutif di Q Scores Company.

Wawancara bersama keluarga Donald Trump di acara talkshow '60 Minutes'.
Wawancara bersama keluarga Donald Trump di acara talkshow '60 Minutes'. (Twitter/DonaldJTrumpJr)

Schafer juga menyebut, Trump berhasil membangun mereknya seperti keluarga Kardhasian atau Howard Stern.

Ia berharap agar Trump kembali ke ranah itu, yang disebutnya kontroversial.

"Dia berkembang pesat dalam kontroversi, dia memutar kontroversi untuk keuntungannya, itulah 'MO' [modus operandi]-nya," tutur Schafer.

5. Benar-benar Pensiun

Trump akan mendapatkan pensiun presiden dan banyak fasilitas lainnya ketika meninggalkan jabatannya.

Undang-Undang Mantan Presiden, yang disahkan pada 1958 memberikan manfaat, termasuk pensiunan tahunan sebesar 207.800 dolar AS pada 2017.

Mantan presiden juga berhak atas perlindungan Secret Service seumur hidup, tunjangan kesehatan, serta biaya kantor dan staf perjalanan.

Jadi, Trump bisa memutuskan untuk benar-benar pensiun.

Presiden AS Donald Trump bermain golf di detik-detik Joe Biden dinyatakan menang Pemilu AS.
Presiden AS Donald Trump bermain golf di detik-detik Joe Biden dinyatakan menang Pemilu AS. (BBC (Tangkap Layar))

Dia dapat menghabiskan hari-harinya terlibat dalam kegiatan filantropi dan merencanakan perpustakaan kepresidenannya.

Trump juga bisa mengisi waktu luang dengan bersantai dan bermain golf di Mar-a-Lago Floida, tempat peristirahatannya, Palm Beach.

Namun, Prof Calkins tidak melihat 'kehidupan yang tenang' setelah Trump pensiun sebagai presiden.

Pasalnya, Trump menghabiskan begitu banyak waktunya sebagai pusat perhatian.

"Kepribadian Donald Trump tidak mungkin memudar dan saya pikir kita akan terus melihat merek Trump di dunia," katanya.

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan