Pemilihan Presiden Amerika Serikat
Seteru Amerika, China Akhirnya Ucapkan Selamat kepada Presiden Terpilih Joe Biden
Pemerintah China akhirnya mengucapkan selamat kepada Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Jumat
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Pemerintah China akhirnya mengucapkan selamat kepada Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Jumat (13/11/2020).
Reuters melansir keterangan Kementerian Luar Negeri China mengatakan Negeri Tirai Bambu itu menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden terpilih Joe Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris, yang memenangkan pemilu 3 November lalu, yang hasilnya ditolak Presiden Donald Trump.
"Kami menghormati pilihan rakyat Amerika. Kami menyampaikan ucapan selamat kepada Biden dan Harris," kata juru bicara kementerian luar negeri Wang Wenbin seperti dilansir Reuters, Jumat (13/11/2020).
"Kami memahami hasil pemilu AS akan ditentukan sesuai undang-undang dan prosedur AS," jelasnya.
Sebelum ini media-media resmi pemerintah China menyambut positif dan optimis terhadap kemenangan presiden terpilih dari Partai Demokrat Joe Biden dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS). Hal itu terlihat jelas dalam editorialnya, pada Senin (9/11/2020).
Bahkan media-media China sangat yakin hubungan dengan AS dapat dipulihkan dan dapat dimulai dengan perdagangan.

Meskipun mengakui AS tidak mungkin meredakan tekanan pada China pada isu-isu seperti Xinjiang dan Hong Kong, surat kabar China yang didukung negara, Global Times mengatakan Beijing harus bekerja untuk berkomunikasi dengan tim Biden secara menyeluruh.
Baca juga: Donald Trump Tolak Hasil Pilpres Amerika Serikat, Joe Biden Beri Kritikan
“Pemerintahan Presiden Donald Trump sengaja menciptakan ketegangan hubungan China-AS. Terutama setelah mengadopsi strategi kampanye menekan China, yang menyebabkan "gelembung" terjadi dalam kebijakan AS-China,” tulis Global Times dalam editorialnya, seperti dilansir Reuters, Senin (9/11/2020).
Global Times adalah tabloid yang diterbitkan oleh People's Daily, surat kabar resmi Partai Komunis Tiongkok yang berkuasa, tetapi tidak berbicara atas nama partai dan pemerintah.
Surat kabar China Daily mengatakan dalam editorial terpisah, bahwa kemenangan Biden "jelas" meningkatkan hubungan dengan China dapat dimulai dari perdagangan.
Selain itu dapat menghidupkan kembali pembicaraan perdagangan yang sangat penting untuk memulihkan beberapa pemahaman dan kepercayaan China-AS.
"Ini adalah salah satu benang terakhir yang menghubungkan kedua belah pihak. Perlu diketahui bahwa baik Beijing maupun Washington tidak memberanikan diri untuk menggores apa yang diperoleh dengan susah payah yang disebut kesepakatan fase satu yang mereka negosiasikan," kata China Daily, surat kabar resmi berbahasa Inggris negara itu.
Ketegangan antara dua ekonomi terbesar di dunia telah meningkat selama setahun terakhir, mengguncang rantai pasokan teknologi dan hubungan perdagangan, serta memicu kekhawatiran bahwa perang keuangan antara kedua negara.
Tekanan AS, bersama dengan pandemi global, telah menetapkan China dalam misi untuk mengurangi ketergantungannya pada pasar dan teknologi luar negeri demi pengembangan ekonominya, sebagai bagian dari model pertumbuhan "sirkulasi ganda" baru untuk mengarahkan ekonominya.
"China harus menjadi negara yang tidak dapat ditekan atau tidak stabil, dan bekerjasama dengan China adalah pilihan terbaik bagi AS untuk mewujudkan kepentingan nasionalnya," tambah Global Times.(Reuters)