Sabtu, 6 September 2025

Kim Han Sol, Keponakan Pimpinan Korea Utara Kim Jong Un Dikabarkan Menghilang Setelah Bertemu CIA

Kim Han Sol, keponakan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, dikabarkan menghilang setelah bertemu badan intelijen Amerika Serikat CIA.

Editor: Adi Suhendi
KCNA VIA KNS / AFP
Tangkapan layar yang diambil dari siaran KCNA pada 10 Oktober 2020 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara kepada peserta parade militer di alun-alun Kim Il Sung di Pyongyang. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Kim Han Sol, keponakan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, dikabarkan menghilang setelah bertemu badan intelijen Amerika Serikat CIA.

Kim Han Sol adalah putra dari Kim Jong Nam sepupu Kim Jong Un yang diduga dibunuh atas perintah sang diktator Korea Utara menggunakan racun saraf pada tahun 2017 di Malaysia.

Dilaporkan, pria berusia 25 tahun yang diasingkan dan menjalani kehidupan mewah sekarang berada dalam perlindungan, setelah menyerahkan diri kepada layanan intelijen Amerika.

Kelompok pembangkang Korea Utara bernama Free Joseon membantu keponakan Kim Jong Un melarikan diri menyusul kematian ayahnya, demikian New Yorker melaporkan, seperti dilansir News.com, Senin (23/11/2020).

Baca juga: 5 Pemimpin Dunia Masih Bungkam atas Kemenangan Joe Biden, Vladimir Putin hingga Kim Jong Un

Adrian Hong, pimpinan kelompok, mengatakan dirinya tidak pernah bertemu pemuda yang memiliki begitu banyak uang tersebut.

Ia menggambarkannya sebagai orang yang membawa "gumpalan uang tunai" dan mengenakan "sepatu Gucci".

Foto-foto yang diyakini menunjukkan keponakan Kim Jong Un sering memiliki pakaian mewah, termasuk pakaian bermerek Armani.

Hong mengatakan, dia percaya ayah Han Sol, putra tertua penguasa Korea Utara sebelumnya Kim Jong Il, telah menyimpan banyak uang tunai selama hidupnya.

Elite yang berkuasa di Korea Utara dikenal memiliki tingkat kekayaan yang luar biasa, termasuk keluarga Kim Jong Un memiliki kapal pesiar, istana, dan armada mobil mewah.

Baca juga: Kim Jong Un akan Beri Hukuman Bagi Warga Korea Utara yang Sisakan Makanan, Berikut Alasannya

Kim Jong Un sendiri dididik di Swiss dan diyakini menjalani hidup bergelimang harta kekayaan, sementara rakyatnya kelaparan.

Dengan semua kekayaan ini, bersama dengan bantuan dari CIA, memungkinkan Han Sol menghilang dan menyembunyikan dirinya, setelah ayahnya dibunuh hampir empat tahun yang lalu.

Hong mengklaim kelompok yang dipimpinnya mengekstraksin keponakan Kim Jong Un dari rumahnya di Makau, wilayah China.

Dia juga mengisahkan, HanSsol meneleponnya, setelah dia memperhatikan polisi yang biasanya menjaga rumahnya telah menghilang.

Baca juga: Kim Jong Un, Erdogan hingga Putin Belum Beri Selamat Kepada Joe Biden, Apa Alasannya?

Khawatir akan hidupnya yang terancam, dia menghubungi kelompok ‘Free Joseon’ dan memberi tahu mereka, bahwa dia harus segera pergi dari Makau sesegera mungkin.

Dia sempat diperkenalkan dengan gerakan ‘Free Joseon’ pada 2013 dan menyatakan minatnya untuk bergabung guna mengungkap pelanggaran hak asasi manusia di Korea Utara.

Dikatakan dia sempat bertemu anggota kelompok itu di Tapei, Taiwan, dua hari setelah ayahnya terbunuh.

Di sana ia diklaim telah naik pesawat untuk mencari suaka di Amsterdam, Belanda.

Namun, Han Sol sebenarnya tidak pernah tiba di Amsterdam.

Dua agen CIA mencegatnya di Tapei dan kemudian membawanya ke dalam tempat persembunyian untuk memastikan perlindungan dan keselamatan diri keponakan Kim Jong Un.

Penampilan terakhir Han Sol di depan publik adalah dalam video yang dirilis Free Joseon beberapa minggu setelah kematian ayahnya.

Dalam video berdurasi 40 detik itu, dia berkata: "Nama saya Kim Han Sol, dari Korea Utara, bagian dari keluarga Kim. Ini pasporku.”

"Ayahku telah dibunuh beberapa hari yang lalu. Saat ini aku bersama ibu dan adikku," ucapnya saat itu.

Hong menggambarkan ibu Han Sol sebagai wanita paruh baya yang cantik dengan celana jeans, sementara adik perempuannya fasih berbahasa Inggris dan mengingatkannya pada seorang remaja Amerika.

Dia juga mengklaim bahwa keponakan Kim Jong Un itu suka berbicara tentang pergi memancing dengan kakeknya.

Aktivis itu berasumsi bahwa Han Sol berembunyi dan mencari suaka di negara lain.

Akan tetapi Hong mengatakan kelompoknya telah membuat kesalahan menyerahkannya kepada CIA.

Ayah Han Sol meninggal setelah diserang dengan racun saraf VX saat dia berjalan di Kuala Lumpur International Aiport.

Setidaknya empat tersangka warga Korea Utara melarikan diri dari negara itu dan dapat mencapai Pyongyang tanpa pernah ditangkap.

Dua perempuan didakwa dengan kasus pembunuhan - tetapi mengklaim mereka telah direkrut sebagai bagian dari program prank TV.

Mereka adalah warga negara Vietnam, Doan Thi Huong mengaku bersalah karena secara sukarela menyebabkan sakit dengan senjata atau sarana berbahaya atas kematian Kim Jong Nam.

Diklaim Kim Jong Nam memiliki uang tunai 124.000 dolar AS di tasnya pada saat kematiannya.

Pihak berwenang Malaysia dilaporkan percaya Kim Jong-Nam bertemu dengan agen intelijen AS hanya beberapa hari sebelum dia dibunuh.(News.com)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan