Sabtu, 6 September 2025

Sinterklas di Jerman Berharap Bisa Bawa Keceriaan Meskipun Bermasker

Sekelompok orang berpakaian sinterklas di Jerman tetap menyebarkan kegembiraan Natal di tengah pandemi virus corona meski garus bermasker.

zoom-inlihat foto Sinterklas di Jerman Berharap Bisa Bawa Keceriaan Meskipun Bermasker
IST
ILUSTRASI

TRIBUNNEWS.COM, BERLIN – Sekelompok orang Jerman berpakaian Sinterklas dan malaikat berkumpul di Berlin pada  Sabtu (5/12/2020) waktu setempat.

Reuters melaporkan, Senin (7/12/2020), para Sinterklas ingin menyebarkan kegembiraan, meskipun mereka harus mengenakan masker.

Setiap tahunnnya para Sinterklas bertemu pada awal musim Natal di Jerman.

Sinterklas dan Santa Claus
Sinterklas dan Santa Claus (YouTube)

Tetapi tahun ini hanya beberapa saja yang berkumpul, dan harus menjaga jarak mereka di luar lapangan terbang Tempelhof yang sudah tidak digunakan, di Berlin.

Sinterklas dan malaikat Natal dapat dipesan untuk mengisi acara perusahaan, pusat perbelanjaan, restoran, dan taman kanak-kanak, dan mereka dapat disewa untuk mengunjungi keluarga pada malam Natal.

Satu di antara Sinterklas, Andreas Penski mengatakan mereka meminta keluarga untuk membuka ventilasi rumah mereka sebelum kunjungan dan memakai masker.

"Kami tidak akan menyanyikan lagu-lagu carol untuk menghindari kontak dan kami akan menjaga jarak dengan keluarga dan anak-anak ketika mengambil gambar atau memberikan hadiah," katanya.

Baca juga: Demre dan Patra, Dua Kota di Turki yang Bisa Dikunjungi untuk Melihat Sejarah Sinterklas

Baca juga: Sering Dianggap Sama, Sinterklas dan Santa Claus Sebenarnya Berbeda, Ini Beda Sejarah Keduanya

Sinterklas lainnya, Alex Meissner, mengatakan: "Tahun ini istimewa, berbeda dari sebelumnya. Kita memiliki masalah dengan virus corona tetapi itu tidak akan menghentikan kami untuk membawa kebahagiaan dan sukacita bagi anak-anak."

Sejauh ini Jerman berhasil membawa pandemi virus corona terkendali pada Maret dan April lalu.

Akan tetapi, sekarang Jerman tengah berhadapan dengan gelombang kedua yang lebih mematikan dan telah menutup restoran dan bar, sambil menjaga sekolah dan toko tetap buka. (Reuters)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan