Sabtu, 23 Agustus 2025

Terusan Suez Akhirnya Dibuka, Kapal Besar yang Memblokir Perairan Berhari-hari Kembali Berlayar

Lalu lintas di Terusan Suez Mesir kembali normal setelah kapal kontainer yang memblokir perairan selama hampir seminggu akhirnya dibebaskan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
SUEZ CANAL AUTHORITY / Maxar Technologies/ AFP
Lalu lintas di Terusan Suez Mesir telah kembali normal setelah kapal kontainer terdampar yang memblokir perairan selama hampir seminggu akhirnya dibebaskan oleh kru penyelamat. 

TRIBUNNEWS.COM - Lalu lintas di Terusan Suez Mesir telah kembali normal setelah kapal kontainer terdampar yang memblokir perairan selama hampir seminggu akhirnya dibebaskan oleh kru penyelamat.

Seperti yang diberitakan BBC.com, kapal tunda membunyikan klakson sebegai selebrasi saat Ever Given sepanjang 400m dibebaskan pada hari Senin (29/3/2021) dengan bantuan kapal keruk.

Ratusan kapal menunggu untuk melewati kanal yang menghubungkan Mediterania ke Laut Merah itu.

Terusan Suez adalah salah satu rute perdagangan tersibuk di dunia.

Baca juga: Terusan Suez: Kapal Ever Given Akhirnya Bergeser setelah 6 Hari Memblokir Perairan

Baca juga: Sejarah Insiden Terusan Suez, Sudah Beberapa Kali Terblokir dan Ditutup sejak Pertama Kali Dibuka

Posisi kapal Ever Given sebelum dan sesudah digeser
Posisi kapal Ever Given sebelum dan sesudah digeser (Vesselfinder.com/BBC)

Peter Berdowski, CEO perusahaan penyelamat Belanda Boskalis, mengatakan Ever Given telah diapungkan kembali pada pukul 15:05 (20:05 WIB) hari Senin, sehingga memungkinkan jalan bebas melalui Terusan Suez kembali normal.

Sebuah gambar yang dirilis oleh Otoritas Terusan Suez Mesir pada 29 Maret 2021, menunjukkan kapal tunda menarik kapal kontainer MV Ever Given berbendera Panama setelah sepenuhnya terlepas dari tepi Suez.
Sebuah gambar yang dirilis oleh Otoritas Terusan Suez Mesir pada 29 Maret 2021, menunjukkan kapal tunda menarik kapal kontainer MV Ever Given berbendera Panama setelah sepenuhnya terlepas dari tepi Suez. (SUEZ CANAL AUTHORITY / AFP)

Pejabat Mesir mengatakan tumpukan kapal yang menunggu untuk transit harus diselesaikan dalam waktu sekitar tiga hari.

Tetapi para ahli percaya efek lanjutan pada pengiriman global bisa memakan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan untuk selesai.

Cara Pembebasan Kapal

Metode yang digunakan untuk membebaskan kapal
Metode yang digunakan untuk membebaskan kapal (BBC.com)

Tim penyelamat menghadapi tantangan besar saat kapal berbobot 200.000 ton itu kandas Selasa (23/3/2021) pagi lalu akibat angin kencang dan badai pasir yang mengurangi jarak pandang.

Tim spesialis Belanda, SMIT, mengawasi armada 13 kapal tunda, kapal kecil tapi kuat yang dapat menggeser kapal besar, saat mereka mencoba untuk melepaskan Ever Given.

Kapal keruk dibawa masuk dan menggali 30.000 meter kubik lumpur dan pasir dari bawah ujung kapal.

Selama akhir pekan, beberapa kargo kapal dari sekitar 18.000 kontainer harus dipindahkan untuk meringankan beban.

Air pasang membantu kapal tunda dan kapal keruk dalam pekerjaan mereka dan pada Senin pagi, buritan (bagian belakang kapal) dibebaskan dan kapal besar itu diayunkan ke seberang kanal, diiringi teriakan perayaan.

Beberapa jam kemudian, busur (bagian depan) juga terlepas, dan Ever Given bisa bebas.

Citra satelit yang dirilis oleh Maxar Technologies ini menunjukkan gambaran dari dekat kapal kontainer MV Ever Given dan kapal tunda di Terusan Suez pada 29 Maret 2021.
Citra satelit yang dirilis oleh Maxar Technologies ini menunjukkan gambaran dari dekat kapal kontainer MV Ever Given dan kapal tunda di Terusan Suez pada 29 Maret 2021. (Satellite image ©2021 Maxar Technologies / AFP)

Kapal itu ditarik ke Great Bitter Lake, yang berada di antara dua bagian kanal di sebelah utara lokasi penyelamatan, di mana kapal akan menjalani pemeriksaan keamanan.

Baca juga: Ever Given Dibebaskan Mashhour, Kapal Pengeruk yang Geser Pasir Sebanyak 2000 Meter Kubik per Jam

Baca juga: FOTO - Lalu Lintas Terusan Suez Terhenti, Kapal Kontainer Ever Given Terjebak seperti Paus Terdampar

Sebuah sumber kelautan mengatakan kepada kantor berita Reuters pada Senin malam bahwa kapal Ever Given sedang melakukan perjalanan ke selatan menuju Laut Merah sementara penyedia layanan kanal Leth Agencies mengatakan kapal telah melanjutkan transit dari Great Bitter Lake.

Beberapa kapal telah meninggalkan wilayah itu, lebih memilih untuk mengambil rute alternatif yang lebih panjang di sekitar ujung selatan Afrika.

Akibatnya, kargo akan mencapai tujuan mereka jauh lebih lambat dari yang direncanakan.

Mungkin ada kemacetan saat mereka tiba di pelabuhan, sementara jadwal pelayaran di masa depan telah berantakan.

Akibatnya, biaya pengiriman barang ke Eropa diperkirakan akan meningkat, Koresponden Bisnis BBC Theo Leggett melaporkan.

"Akan ada penyelidikan, jelas, karena ini memiliki dampak yang begitu besar dan apa yang sebenarnya terjadi di sini, saya kira, akan diperdebatkan untuk beberapa waktu," kata Marcus Baker, kepala global kelautan dan kargo di Marsh Inc, kepada Reuters

"Apa yang akan kita lakukan untuk memastikan hal itu tidak terjadi lagi? Sekali lagi, saya serahkan kepada pihak berwenang yang berkompeten di Mesir untuk memutuskan bagaimana mereka ingin memastikan bahwa lalu lintas transit dengan aman melalui kanal karena, ini untuk kepentingan mereka melakukan itu."

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan