Senin, 18 Agustus 2025

Virus Corona

Setengah Populasi Orang Dewasa di Eropa Sudah Divaksinasi saat Angka Infeksi Delta Meningkat

Uni Eropa mengatakan bahwa setengah dari populasi orang dewasa di Eropa telah divaksinasi lengkap.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Jacob King / POOL / AFP
Margaret Keenan (tengah), 90, dipuji oleh staf saat dia kembali ke bangsal setelah menjadi orang pertama yang menerima vaksin Pfizer-BioNtech Covid-19 di Rumah Sakit Universitas di Coventry, Inggris tengah, pada 8 Desember 2020. 

TRIBUNNEWS.COM - Uni Eropa mengatakan bahwa setengah dari populasi orang dewasa di Eropa telah divaksinasi lengkap.

Menurut laporan Al Jazeera pada Kamis (22/7/2021), tonggak sejarah itu terjadi di tengah lonjakan kasus varian Delta di dunia. 

Uni Eropa pada Kamis lalu menyebut 200 juta orang Eropa telah sepenuhnya divaksinasi.

Angka ini melebihi setengah dari populasi orang dewasa, namun masih kurang dari target 70 persen yang ditetapkan selesai pada musim panas.

Data ini muncul di tengah desakan Kanselir Jerman, Angela Merkel agar warganya lebih cepat melakukan vaksinasi.

Sebab kasus infeksi Covid-19 mulai meningkat secara eksponensial di Jerman.

Baca juga: Studi Terbaru Sebut Virus Corona Lebih Dahulu Muncul di Eropa, Bukan di China

Baca juga: Studi di Inggris: Usia Produktif Masih Berisiko Alami Kerusakan Organ Serius Akibat Infeksi Covid

Sejumlah tenaga medis berfoto bersama di RS Cremona, Lombardy, tenggara Milan, Jumat (13/3/2020). Italia adalah negara dengan tingkat pandemi virus corona tertinggi di dunia mengalahkan Cina, dengan jumlah kasus positif di atas 85 ribu jiwa dan lebih dari 9 ribu orang meninggal dunia hingga 29 Maret 2020. Ganasnya penyebaran Covid-19 di Italia membuat tenaga medis yang terbatas mulai kewalahan. AFP/PAOLO MIRANDA
Sejumlah tenaga medis berfoto bersama di RS Cremona, Lombardy, tenggara Milan, Jumat (13/3/2020). Italia adalah negara dengan tingkat pandemi virus corona tertinggi di dunia mengalahkan Cina, dengan jumlah kasus positif di atas 85 ribu jiwa dan lebih dari 9 ribu orang meninggal dunia hingga 29 Maret 2020. Ganasnya penyebaran Covid-19 di Italia membuat tenaga medis yang terbatas mulai kewalahan. AFP/PAOLO MIRANDA (AFP/PAOLO MIRANDA)

"Jumlah infeksi telah meningkat lagi selama beberapa hari sekarang, dengan momentum yang jelas dan, menurut saya, mengkhawatirkan. Semuanya didorong oleh varian Delta dari virus corona," kata Merkel dalam konferensi pers di Berlin, Kamis (22/7/2021).

Selama sepekan terakhir, angka infeksi di Jerman meningkat yakni 12,2 kasus baru per 100.000 orang, naik lebih dari dua kali lipat pada awal Juli.

"Dengan tingkat kejadian yang meningkat, bisa jadi kita perlu memperkenalkan langkah-langkah tambahan," katanya.

Jerman termasuk negara Eropa yang belakangan mengalami kenaikan angka kasus baru Covid-19 disebabkan varian Delta.

Sementara itu Prancis minggu ini memberlakukan aturan baru terkait penanganan pandemi.

Kini semua acara atau tempat berisi lebih dari 50 orang harus menyertakan surat izin kesehatan sebagai syarat wajib.

Warga Prancis harus menunjukkan bukti vaksinasi atau surat negatif Covid-19 untuk bisa menghadiri acara atau ke sebuah tempat.

Negara ini belakangan melaporkan lonjakan infeksi lebih dari 21.000 kasus baru pada Rabu, yang menjadi peningkatan tertinggi sejak awal Mei.

Halaman depan surat kabar Evening Standard menyoroti isu yang sedang dipertimbangkan pemerintah untuk mewajibkan semua pengunjung ke Inggris harus dikarantina di sebuah hotel. Foto diambil di luar stasiun kereta Victoria di pusat kota London pada 25 Januari 2021.
Halaman depan surat kabar Evening Standard menyoroti isu yang sedang dipertimbangkan pemerintah untuk mewajibkan semua pengunjung ke Inggris harus dikarantina di sebuah hotel. Foto diambil di luar stasiun kereta Victoria di pusat kota London pada 25 Januari 2021. (Hollie Adams / AFP)

Pembatasan juga kembali diperketat di Italia.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan