Sabtu, 13 September 2025

Kim Jong Un Sebut Amerika Serikat adalah Akar Penyebab Ketegangan

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, menyebut, AS adalah "akar penyebab" ketegangan yang terjadi di semenanjung Korea.

Editor: Daryono
STR / KCNA MELALUI KNS / AFP
(Ilustrasi) Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberikan pidato untuk menandai ulang tahun ke-76 Partai Buruh Korea di Pyongyang pada Minggu (10/10/2021) - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, menyebut, AS adalah "akar penyebab" ketegangan. 

TRIBUNNEWS.COM - Kim Jong Un menyalahkan Amerika Serikat (AS) atas ketegangan yang terjadi antara Korea Utara dan Korea Selatan.

Dikutip dari CNA, menurut kantor berita Korean Central News Agency, Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, menyebut, AS adalah "akar penyebab" ketidakstabilan di semenanjung Korea, Selasa (12/10/2021). 

Saat ini, Pyongyang mendapatkan beberapa sanksi internasional atas senjata nuklir dan program rudal balistiknya yang dilarang.

Senjata nuklir dan rudalnya telah membuat kemajuan pesat di bawah pemerintahan Kim Jong Un.

Baca juga: Ekonomi Korea Utara Suram, Kim Jong Un Ingatkan Pejabat Jangan Minta Diistimewakan

Baca juga: WHO Kirim Bantuan untuk Penanganan Covid-19 ke Korea Utara

Pada tahun 2017, Korea Utara menguji rudal yang dapat mencapai seluruh benua AS dan melakukan ledakan nuklir paling kuat hingga saat ini.

Pyongyang mengatakan perlu persenjataan untuk melindungi diri dari invasi AS.

Pemerintahan Joe Biden telah berulang kali menyatakan bahwa mereka tidak memiliki niat bermusuhan terhadap Korea Utara.

Akan tetapi Kim mengatakan bahwa dia tidak mempercayai hal itu.

"Saya sangat ingin tahu apakah ada orang atau negara yang percaya itu," katanya.

"Tidak ada dasar dalam tindakan mereka untuk percaya bahwa itu bukan permusuhan," tambahnya.

Kim mengatakan hal tersebut setelah Korea Utara menguji coba rudal jelajah jarak jauh pada beberapa pekan terakhir.

Rudal itu mereka sebut sebagai senjata hipersonik.

Gambar ini diambil pada Selasa (28/9/2021) dan dirilis dari KCNA pada Rabu (29/9/2021) menunjukkan Akademi Ilmu Pertahanan Korut melakukan uji coba rudal hipersonik Hwasong-8.
Gambar ini diambil pada Selasa (28/9/2021) dan dirilis dari KCNA pada Rabu (29/9/2021) menunjukkan Akademi Ilmu Pertahanan Korut melakukan uji coba rudal hipersonik Hwasong-8. (STR / KCNA MELALUI KNS / AFP)

Pada tahun 2018, Kim menjadi pemimpin Korea Utara pertama yang bertemu dengan presiden AS yang sedang menjabat di KTT Singapura yang menjadi berita utama.

Tetapi proses pembicaraan sebagian besar terhenti sejak pertemuan kedua di Hanoi pada tahun berikutnya gagal karena keringanan sanksi dan apa yang bersedia diserahkan Pyongyang sebagai imbalannya.

Dalam upaya denuklirisasi, pemerintahan Biden mengatakan pihaknya bersedia bertemu dengan pejabat Korea Utara kapan saja atau di mana saja, tanpa prasyarat.

Washington dan Seoul adalah sekutu keamanan.

Sekitar 28.500 tentara Washington telah ditempatkan di Korea Selatan untuk pertahanan negara dari serangan Korea Utara, yang menyerbu pada tahun 1950.

Baca juga: AS dan Taliban Lakukan Pertemuan, Bahas Bantuan Kemanusiaan hingga Vaksinasi Covid-19 di Afghanistan

Baca juga: Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping Bertemu Secara Virtual Sebelum Akhir Tahun

Korea Selatan dan Amerika Serikat mengadakan latihan militer bersama pada bulan Agustus.

Wargames, julukan orang-orang yang berlatih perang, selalu membuat marah Pyongyang, yang mengecam itu sebagai persiapan untuk invasi.

Korea Selatan telah meningkatkan kemampuan militernya sendiri, berhasil menguji rudal balistik kapal selam pertamanya pada bulan September dan mengungkapkan rudal jelajah supersonik.

Kim menuduh Korea Selatan munafik, dengan mengatakan "upaya mereka yang tidak terbatas dan berbahaya untuk memperkuat kekuatan militer menghancurkan keseimbangan militer di semenanjung Korea dan meningkatkan ketidakstabilan dan bahaya militer".

(Tribunnews.com/Yurika)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan