Virus Corona
Selain Austria dan Slovakia, Yunani Juga Berlakukan Lockdown bagi Warga yang Tidak Divaksin
Yunani menjadi negara terbaru di Uni Eropa yang memberlakukan lockdown bagi warga yang tidak vaksinasi Covid-19.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Yunani menjadi negara terbaru di Uni Eropa (UE) yang memberlakukan pembatasan/lockdown pada warga yang tidak vaksinasi Covid-19, di tengah laporan lonjakan infeksi virus corona dalam beberapa pekan terakhir.
Melalui pidato yang disiarkan televisi Yunani, Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis mengatakan mulai Senin (22/11/2021), sebagian besar orang-orang yang tidak divaksinasi akan dilarang keluar atau masuk ke ruang publik, termasuk restoran, bioskop, museum, dan pusat kebugaran, bahkan jika mereka dinyatakan negatif Covid-19.
Dilansir Al Jazeera, capaian vaksinasi di Yunani saat ini sekitar 62 persen dari populasi sekitar 11 juta orang.
Baca juga: Yunani Tuduh Turki Mendorong Migran ke Perairannya
Baca juga: Perketat Pembatasan, Perdana Menteri Slovakia: Lockdown untuk yang Tidak Divaksinasi

Pihak berwenang mengharapkan naik sekitar 70 persen sebelum musim dingin Eropa tiba pada akhir tahun.
“Ini memang pandemi bagi mereka yang tidak vaksinasi,” kata Mitsotakis.
“Yunani berduka atas kerugian yang tidak perlu karena tidak memiliki tingkat vaksinasi seperti negara-negara Eropa lainnya.”
Di bawah aturan baru di Yunani, sertifikat vaksinasi bagi mereka yang berusia di atas 60 tahun akan berlaku selama tujuh bulan setelah dikeluarkan.
Hal ini merupakan upaya mendorong mereka untuk mendapatkan suntikan booster.
Mitsotakis menambahkan, bagi jemaah yang menghadiri ibadah di gereja akan diizinkan masuk melalui tes negatif.
Baca juga: BPOM Beri Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covovax di Indonesia, Digunakan untuk Usia 18 Tahun ke Atas
Lebih jauh, angka kematian terkait virus corona di Yunani melampaui 17.000 jiwa.
Dalam pernyataan terpisah, Alexis Tsipras, pemimpin partai oposisi utama Syriza, menuduh Mitsotakis bertanggung jawab atas tragedi yang belum pernah terjadi sebelumnya di Yunani.
Negara itu melaporkan 7.317 infeksi baru dan 63 kematian pada Kamis (18/11/2021).
Sehingga, total infeksi sejak awal pandemi menjadi 861.117 dan jumlah total kematian menjadi 17.075.
Sebelumnya pada bulan November, pemerintah telah memberlakukan beberapa pembatasan pada warga yang tidak vaksinasi, tetapi telah mengizinkan mereka mengakses sebagian besar layanan, asalkan mereka dinyatakan negatif.
Slovakia Lockdown
Slovakia akan memberlakukan tindakan yang lebih ketat bagi warga yang belum vaksinasi Covid-19, di tengah lonjakan kasus infeksi dan rumah sakit yang kini memperluas sistem kesehatannya.
Pernyataan ini disampaikan Perdana Menteri (PM) Slovakia Eduard Heger pada Kamis kemarin.
Dikutip dari laman Reuters, Jumat (19/11/2021), negara berpenduduk 5,5 juta itu telah mengalami rekor jumlah kasus dalam beberapa hari terakhir, angkanya melampaui 8.000 pada Selasa lalu.
Baca juga: Filipina Umumkan Rencana Pembukaan bagi Turis Asing yang Sudah Divaksin
Baca juga: Mobil Terbang Slovakia Berhasil Uji Coba 35 Menit di Udara
Mirisnya, sejak awal pekan ini, hanya ada sedikit tempat perawatan intensif yang tersedia untuk pasien Covid-19.
"Ini adalah penguncian (lockdown) untuk yang tidak vaksinasi," kata Heger dalam konferensi pers yang ditayangkan langsung di televisi nasional negara itu.
Di bawah aturan baru, hanya orang yang telah vaksinasi atau pulih dari Covid-19 dalam enam bulan terakhir saja yang diizinkan memasuki restoran, pusat perbelanjaan, toko-toko, tempat olahraga, dan acara publik.
Langkah-langkah tersebut mulai berlaku pada Senin lalu dan diperkirakan akan berlangsung selama tiga minggu.
Aturan yang lebih ketat ini akan memberikan pengecualian bagi mereka yang telah vaksinasi dan mereka yang telah sembuh dari Covid-19 selama enam bulan terakhir.
Austria Lockdown
Pemerintah Austria menetapkan penguncian nasional atau lockdown bagi warga yang tidak atau belum divaksinasi Covid-19.
Dilansir AP News, penguncian ini berlaku mulai Minggu (14/11/2021) tengah malam waktu setempat atau Senin (15/11/2021).
Di bawah aturan ini, orang yang berusia 12 tahun ke atas dan tidak vaksinasi, dilarang meninggalkan rumah kecuali untuk kebutuhan tertentu.
Di antaranya bekerja, belanja makanan, dan melakukan vaksinasi.
Austria melakukan penguncian ini setelah terjadi peningkatan infeksi dan kematian akibat Covid-19.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Buat Novia Bachmid Lebih Cerdik Atur Keuangan
Baca juga: Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19, IDI Ingatkan Masyarakat untuk Tetap Taati Prokes

Fasilitas kesehatan dikhawatirkan tidak bisa menangani lonjakan pasien corona.
"Tugas kami sebagai pemerintah Austria untuk melindungi rakyat," kata Kanselir Alexander Schallenberg kepada wartawan di Wina, Minggu (14/11/2021).
"Oleh karena itu kami memutuskan bahwa mulai Senin, akan ada penguncian untuk yang tidak divaksinasi," jelasnya.
Sekitar 2 juta orang dari 8,9 juta penduduk Austria terdampak penguncian khusus ini.
Jerman dan Republik Ceko juga membatasi kehidupan publik untuk yang tidak vaksinasi minggu ini karena infeksi meningkat di seluruh Eropa.
Berita lain terkait Lockdown
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Ika)