Selasa, 16 September 2025

Israel Tarik Pengamanan Keluarga Netanyahu, Eks PM Israel Keberatan, Merasa Jadi Sasaran Teror

Sebuah Komite di Parlemen Israel memutuskan berhenti memberikan pengamanan pribadi kepada keluarga mantan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
Haaretz
Yair Netanyahu, anak Benjamin Netanyahu. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah Komite di Parlemen Israel memutuskan berhenti memberikan pengamanan pribadi kepada keluarga mantan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Dilansir ABC News, pengamanan itu ditarik selang enam bulan setelah eks pemimpin Israel itu turun dari jabatannya.

Keputusan yang dibuat pada Minggu (12/12/2021) berlaku mulai Senin (13/12/2021) meskipun Netanyahu keberatan. 

Mantan PM menilai keluarganya setiap waktu menjadi sasaran ancaman.

Baca juga: Israel akan Keluarkan Larangan Bepergian ke Inggris dan Denmark

Baca juga: Donald Trump Caci Maki Netanyahu, Merasa Dikhianati Gara-gara Selamati Joe Biden

Istri Perdana Menteri Israel Sara Netanyahu dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Istri Perdana Menteri Israel Sara Netanyahu dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Times of Israel/AFP/Heidi Levine, Pool)

Benjamin Netanyahu lengser menjadi perdana menteri pada Juni lalu setelah konstelasi partai politik bersatu dalam oposisi kepadanya.

Netanyahu menjabat sebagai Perdana Menteri Israel selama 12 tahun berturut-turut.

Kini dia menjadi pemimpin oposisi dan difasilitasi keamanan oleh negara.

Menurut aturan, pengamanan dan kendaraan berikut sopirnya diberikan kepada keluarga mantan PM selama enam bulan pertama setelah tidak menjabat lagi.

Namun pada Januari lalu, atas desakan Netanyahu, batas pengamanan untuk keluarganya diperpanjang oleh Komite Menteri menjadi satu tahun.

Pada Minggu lalu, Komite Menteri mengadopsi rekomendasi dari General Security Service (Shin Bet) untuk mengurangi periodenya menjadi hanya enam bulan.

Shin Bet menilai keluarga Netanyahu mulai dari istri dan anak-anaknya tidak mendapatkan ancaman apapun.

Putra Netanyahu, Yair dan Avner, dan istrinya Sara, kehilangan fasilitas pengamanan pada Senin.

"Ketika Shin Bet, Polisi Israel, dan Mossad mengatakan bahwa tidak ada ancaman bagi keluarga Netanyahu, keputusannya mudah," cuit Menteri Keamanan Publik Omer Barlev setelah pemungutan suara.

"Saya mengandalkan Shin Bet dan polisi bahwa jika ada ancaman seperti itu, itu akan terungkap dan ditangani," tambahnya.

Netanyahu sebelumnya mengritik keputusan itu dan menilai ada unsur politik di baliknya.

Kritikan itu ia lontarkan dalam sebuah video Facebook yang dirilis pada Jumat.

Dia mengatakan, keluarganya mendapat ancaman rutin.

Teror itu, katanya, dituliskan di dinding.

Dia meminta anggota Komite, termasuk pejabat keamanan, untuk tidak menanggalkan keamanan istri dan anak-anaknya.

Hubungan Netanyahu dengan Donald Trump Retak

Mantan Presiden AS, Donald Trump mencaci maki sekutu dekatnya, mantan PM Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah wawancara yang dirilis pada Jumat (10/12/2021).

Dilansir CNN, dalam wawancara yang dilakukan pada April dan dirilis Axios pada Jumat ini, Trump mengaku dikhianati Netanyahu. 

Ini lantaran Netanyahu mengucapkan selamat kepada Joe Biden yang terpilih menjadi Presiden AS.

"Ini masih pagi. Oke? Mari kita begini -- dia (Netanyahu) menyapanya sangat awal."

"Lebih awal dari kebanyakan pemimpin dunia. Saya tidak berbicara dengannya sejak itu. Persetan dengannya (F**k him)," kata Trump kepada jurnalis Israel Barak Ravid.

Trump menjelaskan alasannya sangat sakit hati dengan mantan pemimpin Israel itu sampai putus hubungan.

"Tidak ada orang yang melakukan lebih banyak untuk Netanyahu daripada saya. Tidak ada orang yang melakukan untuk Israel lebih dari saya. Dan orang pertama yang berlari untuk menyambut Joe Biden adalah Netanyahu."

"Dan dia tidak hanya memberi selamat padanya – dia melakukannya itu dalam sebuah video," ujar Trump.

Presiden AS Donald Trump bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Presiden AS Donald Trump bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Haaretz/Mark Israel Salem)

Baca juga: Studi Israel: Booster Covid-19 Pfizer Beri Perlindungan dari Omicron

Baca juga: AS dan Israel Akan Bahas Latihan Militer Sebagai Skenario Terburuk Hancurkan Fasilitas Nuklir Iran

Presiden AS ke-45 ini membandingkan ucapan selamat Netanyahu dengan pemimpin dunia lain.

Seperti Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang menunggu beberapa bulan.

Hal yang sama dilakukan Presiden Rusia Vladimir Putin serta pemimpin Meksiko.

"Mereka semua juga merasa bahwa pemilu telah usai. Tapi mereka juga menunggu."

"Tidak ada yang melakukan lebih dari saya untuk Bibi (Netanyahu). Uang juga. Kami memberi mereka banyak uang dan memberi mereka tentara. Kami melakukan segalanya," jelas Trump.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan