Jumat, 8 Agustus 2025

Virus Corona

WHO Khawatir Penyebaran Delta dan Omicron Memicu Tsunami Covid-19, Sebut Vaksin Tak Buat Kebal

WHO khawatir penyebaran Delta dan Omicron bisa memicu tsunami Covid-19, sebut vaksin tak buat kebal 100 persen.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Miftah
AFP
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyerukan pada Senin (20/12/2021) agar dunia bersatu dan membuat keputusan sulit yang diperlukan untuk mengakhiri pandemi Covid-19 dalam tahun depan. 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengaku khawatir dengan penyebaran varian Covid-19 Delta dan Omicron yang semakin masif di berbagai negara.

Menurutnya, penyebaran kedua varian tersebut bisa menyebabkan 'tsunami' Covid-19.

Hal ini disampaikan Tedros dalam konferensi pers pada Rabu (29/12/2021) waktu Swiss.

Adapun, kekhawatiran utama Tedros terhadap tsunami Covid-19 adalah munculnya tekanan besar pada tenaga kesehatan yang kelelahan.

Juga, bisa membuat sistem kesehatan di ambang kehancuran dan mengganggu mata pencaharian orang.

Gambar selebaran ini diambil dan dirilis pada 12 Februari 2021 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan sambutannya saat konferensi pers pada 12 Februari 2021 di Jenewa. Kepala Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada 12 Februari 2021 bahwa semua hipotesis tentang asal-usul pandemi Covid-19 tetap ada di atas meja setelah penyelidikan WHO di China.
Gambar selebaran ini diambil dan dirilis pada 12 Februari 2021 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan sambutannya saat konferensi pers pada 12 Februari 2021 di Jenewa. Kepala Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada 12 Februari 2021 bahwa semua hipotesis tentang asal-usul pandemi Covid-19 tetap ada di atas meja setelah penyelidikan WHO di China. (Christopher Black / Organisasi Kesehatan Dunia / AFP)

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik 11 Persen Secara Global, WHO: Omicron Ada di Balik Lonjakan Kasus Infeksi

Baca juga: WHO: Dunia Belum Cukup Siap Hadapi Omicron dan Varian Baru Lainnya

"Saya sangat prihatin, Omicron yang lebih menular, menyebar pada saat yang sama dengan Delta akan menyebabkan tsunami kasus."

"Ini dan akan terus memberikan tekanan besar pada petugas kesehatan yang sudah kelelahan, dan sistem kesehatan di ambang kehancuran," kata Tedros, dikutip dari Forbes.

Pernyataan Tedros muncul setelah 4,99 juta kasus Covid-19 varian baru dilaporkan secara global antara 20-26 Desember.

Kasus tersebut naik 11 persen dari minggu sebelumnya.

Bahkan, pada Rabu pagi, Amerika Serikat memecahkan rekor rata-rata kasus mingguan yang berjumlah sekitar 282.000.

Rekor tersebut melampaui catatan pada bulan Januari 2021 lalu.

Vaksin Tak Buat Kebal terhadap Varian Baru

Tedros juga menuturkan, vaksin Covid-19 saat ini tak menjamin seseorang kebal terhadap varian baru.

"Varian baru yang muncul dapat "menghindari tindakan pencegahan kami" dan membuat vaksin saat ini terhadap Covid-19 atau infeksi sebelumnya tidak efektif dalam melindungi orang dari virus," ujar Tedros.

Oleh sebab itu, Tedros membuka peluang untuk menambahkan vaksin yang dikhususkan mengatasi varian Covid-19 tertentu.

Di sisi lain, WHO telah memperingatkan program suntikan booster vaksin dapat membuat pandemi semakin berkepanjangan.

Tampak pada gambar vaksin Covid-19 Moderna yang akan menjadi dosis ketiga atau vaksin booster dan jarum suntik bagi tenaga kesehatan di Puskesmas Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Senin (9/8/2021). Penyuntikan dosis ketiga itu dimaksudkan untuk memberikan proteksi tambahan kepada petugas kesehatan, terutama bagi yang merawat pasien Covid-19.?Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan?booster? vaksin untuk tenaga kesehatan (nakes) ditargetkan selesai pada minggu kedua Agustus 2021 dengan jumlah nakes yang menjadi prioritas penerima vaksin sebanyak 1.468.764 orang. Tribunnews/Jeprima
Tampak pada gambar vaksin Covid-19 Moderna yang akan menjadi dosis ketiga atau vaksin booster dan jarum suntik bagi tenaga kesehatan di Puskesmas Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Senin (9/8/2021). Penyuntikan dosis ketiga itu dimaksudkan untuk memberikan proteksi tambahan kepada petugas kesehatan, terutama bagi yang merawat pasien Covid-19.?Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan?booster? vaksin untuk tenaga kesehatan (nakes) ditargetkan selesai pada minggu kedua Agustus 2021 dengan jumlah nakes yang menjadi prioritas penerima vaksin sebanyak 1.468.764 orang. Tribunnews/Jeprima (TRIBUNNEWS/Jeprima)

Baca juga: Di Luar Negeri Cakupan Vaksin Tinggi tapi Kasus Penularan Juga Meningkat, Apa Penjelasan WHO?

Baca juga: Lampaui Target WHO, Cakupan Vaksinasi Lengkap Indonesia Capai 40,12 Persen dari Total Populasi

Hal ini karena negara-negara miskin harus berjuang memvaksinasi penduduknya karena ketidaksetaraan akses terhadap vaksin.

Tetapi, negara-negara kaya mendesak warganya untuk menerima suntikan booster.

Minggu lalu pun, Israel menjadi negara pertama yang memberi lampu hijau dosis keempat.

Tedros meminta pemerintah menjadikan resolusi tahun baru mereka mendukung kampanye WHO untuk memvaksinasi 70% populasi di setiap negara pada awal Juli 2022.

(Tribunnews.com/Maliana)

Berita lain terkait Virus Corona

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan