Selasa, 19 Agustus 2025

Virus Corona

Cerita TKI di Hong Kong Ditelantarkan Majikan Karena Positif Covid-19, Alami Intimidasi Verbal

Para pekerja migran itu tak bisa pulang ke Indonesia karena dinyatakan positif Covid-19, namun mereka juga tak bisa memperpanjang visa bekerjanya.

Editor: Adi Suhendi
AFP/PETER PARKS
Antrean panjang orang mengular di jalan stasiun pengumpulan spesimen bergerak untuk pengujian Covid-19 di distrik Tung Chung Hong Kong pada 10 Februari 2022, ketika pihak berwenang bergegas untuk meningkatkan kapasitas pengujian menyusul rekor jumlah infeksi baru yang tinggi. (Photo by Peter PARKS / AFP) 

Dia akhirnya mendapat libur setelah terus memintanya.

Namun, lanjut SY, majikannya belakangan menyalahkannya karena menyangka dia tertular Covid saat mengambil hari libur untuk beristirahat di luar rumah majikan.

"Tapi mereka tidak berpikir saya juga belanja ke pasar yang banyak orang dan berdesak-desakan, dan virus bisa menular ke siapa pun. Saya ambil hari libur karena hanya ingin istirahat dan bertemu teman-teman karena saya merasa stres. Bahkan untuk telepon teman atau keluarga, saya harus menunggu malam hari, pada saat saya sudah dalam kondisi capek sekali," tambah SY.

Baca juga: Omicron Merebak, Hong Kong Minta 10.000 Kamar Hotel Disiapkan untuk Karantina Covid-19

SY kini sudah mendapat tempat karantina.

Namun, ia harus menunggu lima hari untuk dapat masuk ke fasilitas karantina itu.

Sebelum mendapat tempat di karantina, SY tetap menginap di rumah majikan dan ditempatkan di kamar tak layak yang hanya beralas tripleks.

Sementara itu, seorang pekerja migran asal Filipina bernama J terpaksa tidur di taman di tengah suhu dingin setelah dites positif Covid.

Ia tinggal di taman Yau Ma Tei sejak dinyatakan positif Selasa (15/2/2022).

Perempuan 35 tahun itu ditolak juga perpanjangan visanya.

Ia mendapat bantuan tenda dan makanan setelah mengontak Hong Kong Federation of Asian Domestic Workers Union (FADWU) dan akan dipulangkan ke Filipina, Rabu (23/2/2022) mendatang.

Eni Lestari, ketua International Migrants Alliance dan pengurus Jaringan Buruh Migran Indonesia di Hong Kong mengatakan rekan-rekannya berada di "garis depan" membantu keluarga selama pandemi.

"Sekarang kami diabaikan, kami ditolak layanannya, kami ditelantarkan," katanya kepada wartawan.

Eni mengaku mendapatkan kontak dari para pekerja Indonesia yang dites positif dan perlu bantuan.

Ia mengatakan sempat mengontak fasilitas kesehatan namun tak berhasil sebelum mengontak Konsulat
Jenderal Indonesia.

Terpisah, Direktur perlindungan warga negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha membenarkan bahwa Hong Kong saat ini sedang mengalami lonjakan kasus Covid-19.

Kenaikan kasus di negara itu bahkan mencapai 450 persen.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan