Konflik Rusia Vs Ukraina
Wanita Hamil yang Melarikan Diri dalam Pemboman Rumah Sakit Bersalin Mariupol Sambut Bayi Perempuan
Seorang wanita hamil yang difoto melarikan diri dari reruntuhan rumah sakit bersalin Mariupol melahirkan seorang anak perempuan.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita hamil yang difoto melarikan diri dari reruntuhan rumah sakit bersalin Mariupol, telah melahirkan seorang anak perempuan.
Potret Mariana Vishegirskaya yang sedang hamil besar, menunjukkan wajahnya berlumuran darah.
Dia menuruni tangga yang dipenuhi puing-puing akibat serangan Rusia.
Dilansir BBC, Vishegirskaya melahirkan pada hari berikutnya.
Baca juga: Ukraina Tuduh Pasukan Rusia Serang Rumah Sakit Jiwa di Kota Izyum
Baca juga: NATO Gelar Latihan Akbar di Norwegia Saat Ukraina Makin Terdesak oleh Rusia

Keponakannya di Turki mengatakan kepada media lokal.
Duta Besar Ukraina untuk PBB mengatakan bayi itu diberi nama Veronika.
Sergiy Kyslytsya, yang mengangkat foto Vishegirskaya dan putrinya yang baru lahir selama pidato di PBB
Dia mengecam "kebohongan Rusia" tentang dirinya setelah serangan itu.
The Times melaporkan, Vishegirskaya menjadi subyek kampanye disinformasi Rusia setelah pengeboman.
Baca juga: Biden: Intervensi NATO di Ukraina akan Menimbulkan Perang Dunia III
Kedutaan Rusia di Inggris men-tweet teori konspirasi bahwa Vishegirskaya adalah seorang aktris dan setelah serangan itu telah direkayasa.
Namun,tim cek fakta BBCmenemukan bukti yang bertentangan dengan klaim tidak berdasar , termasuk bahwa dia entah bagaimana berpura-pura menjadi beberapa wanita yang difoto di tempat kejadian.
Twitter kemudian menghapus tweet kedutaan Rusia, mengatakan mereka melanggar aturan "terkait dengan penolakan peristiwa kekerasan".
Baca juga: Berita Milan, Ada Jersey Khusus Berdesain Shevchenko Buat Bantu Ukraina, Cueki Juve Fokus ke Empoli
Klaim lebih lanjut yang beredar secara online menunjukkan bahwa Vishegirskaya bahkan tidak hamil.
Namun, blogger kecantikan itu mengungkapkan bahwa dia hamil pada bulan Januari kepada pengikutnya - beberapa minggu sebelum invasi - dan kemudian bertanya apakah mereka pikir dia akan memiliki anak perempuan atau laki-laki.
Kyslytsya mengabadikan foto Vishegirskaya pada Jumat sore (11/3/2022), mengatakan kepada mereka yang berkumpul bahwa dia ingin berbagi "kabar yang sangat baik".
"Nona Mariana, wanita hamil itu melahirkan anak perempuan yang sehat tadi malam. Namanya Veronika. Di sini dia bersama ayahnya. Tidak peduli apa kebohongan Rusia tentang dirinya, keluarganya, dan kejadian itu," katanya.
Baca juga: Presiden Zelensky Minta Ibu-ibu Rusia Tidak Mengirim Anaknya Berperang di Ukraina

Dia juga mengatakan bahwa lebih dari 1.500 warga sipil telah dibunuh oleh Rusia di Mariupol, yang telah tanpa air atau listrik selama berhari-hari setelah dikepung oleh pasukan Rusia.
Beberapa upaya untuk membangun koridor evakuasi telah gagal.
Ukraina mengatakan tiga orang, termasuk seorang anak, tewas dalam serangan di rumah sakit saja.
"Untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia Kedua orang dimakamkan di kuburan massal di kota-kota Ukraina," kata Kyslytsya.
Baca juga: PBB Tak Temukan Bukti soal Tuduhan Rusia Ihwal Operasi Senjata Biologis di Ukraina

Banyak perusahaan teknologi mulai memblokir saluran media pemerintah Rusia dalam upaya mengatasi disinformasi.
Pada Jumat (11/3/2022), YouTube menjadi raksasa teknologi terbaru yang memblokir saluran yang terkait dengan media yang didanai pemerintah Rusia.
Layanan streaming video mengatakan memiliki kebijakan "melarang konten yang menyangkal, meminimalkan, atau meremehkan peristiwa kekerasan yang terdokumentasi dengan baik".
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)