Senin, 25 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Tentara Rusia Dikabarkan Tembak Kaki Sendiri agar Tidak Bertarung dengan Ukraina

Tentara Rusia dilaporkan menembak diri mereka sendiri di bagian kaki agar bisa pergi ke rumah sakit dan menghindari pertempuran di Ukraina.

AFP/HANDOUT
Kementerian Pertahanan Rusia merilis sebuah foto tentara Rusia dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) bersiap untuk lepas landas pesawat tak berawak di bandara Almaty. - Di kota terbesar Kazakhstan, Selasa (11/1/2022). 

Evelyn Farkas, pejabat tinggi Pentagon untuk Rusia dan Ukraina selama kepresidenan Obama mengatakan:

"Kekalahan seperti ini mempengaruhi moral dan kohesi unit, terutama karena tentara ini tidak mengerti mengapa mereka berperang."

"Kesadaran situasional mereka secara keseluruhan menurun."

"Seseorang harus mengemudi, seseorang harus menembak."

Pentagon Sebut Vladimir Putin Kerahkan 75% Militernya dalam Invasi Ukraina

Sebagian besar serangan militer Rusia di Ukraina dapat dihentikan oleh pertahanan Ukraina, tetapi militer Rusia terus menembakkan puluhan rudal dan roket ke sasaran sipil dan militer setiap hari, kata seorang pejabat senior pertahanan AS pada briefing di Brussels, Rabu (16/3/2022).

Dilansir The Week, AS memperkirakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin memiliki sekitar 75 persen dari total militernya untuk berkomitmen dalam perang di Ukraina.

Seorang pejabat kemudian mengklarifikasi bahwa angka 75 persen yang dimaksud sebagian besar mengacu pada "kelompok taktis batalyon," yang merupakan unit yang paling diandalkan Putin.

"Pada puncak perang kami di Irak dan Afghanistan, kami berkomitmen sekitar 29 persen," kata mantan komandan Angkatan Darat AS Eropa Letnan Jenderal Ben Hodges dari lembaga Center for European Policy Analysis (CEPA) pada hari Selasa.

"Dan sulit untuk mempertahankan itu."

Tentara Rusia memasang bendera Uni Sovyet pada kendaraan lapis baja mereka.
Tentara Rusia memasang bendera Uni Sovyet pada kendaraan lapis baja mereka. (Ist)

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pada hari Selasa bahwa mengingat kerugian personel Putin yang signifikan di Ukraina, Rusia mengerahkan pasukan dari jauh seperti Distrik Militer Timur, Armada Pasifik, dan Armenia.

Rusia juga semakin berusaha untuk mengeksploitasi sumber-sumber tidak resmi seperti dari swasta, perusahaan militer, Suriah dan tentara bayaran lainnya.

Hodges mengatakan bahwa Pentagon melihat Rusia sengaja mendiskusikan kemungkinan pasukan pengganti.

"Mengingat kematian, cedera, dan pembelotan yang mereka derita setiap hari, tentu masuk akal bahwa mereka ingin mengeksplorasi opsi untuk mengisi kembali kerugian itu," ujarnya.

"Namun, kami belum melihat indikasi apa pun saat ini."

"Kami masih menilai bahwa mereka memiliki sejumlah besar kekuatan tempur yang tersedia untuk mereka di Ukraina."

"Cukup jelas bahwa para jenderal Rusia kehabisan waktu, amunisi, dan tenaga."

"Tidak ada kabar bahwa Rusia memiliki unit besar yang bersembunyi di hutan di suatu tempat, dan jelas bahwa 900.000 kekuatan militer Rusia adalah angka kosong."

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan