Jumat, 22 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pembantaian di Bucha Akan Dibawa ke PBB, Kremlin Menyangkal Sebut Sebagai Tuduhan Palsu

Penemuan mayat baru-baru ini berserakan di jalan-jalan kota Bucha di Ukraina setelah penarikan pasukan Rusia telah memicu kemarahan global.

Editor: Hendra Gunawan
AFP/RONALDO SCHEMIDT
Mayat tergeletak di jalan di Bucha, barat laut Kyiv, saat Ukraina mengatakan pasukan Rusia membuat "mundur cepat" dari daerah utara sekitar Kyiv dan kota Chernigiv, pada 2 April 2022. - Mayat sedikitnya 20 pria berpakaian sipil ditemukan tergeletak di satu jalan Sabtu setelah pasukan Ukraina merebut kembali kota Bucha dekat Kyiv dari pasukan Rusia, kata wartawan AFP. Pasukan Rusia menarik diri dari beberapa kota dekat Kyiv dalam beberapa hari terakhir setelah upaya Moskow untuk mengepung ibukota gagal, dengan Ukraina menyatakan bahwa Bucha telah "dibebaskan". (Photo by RONALDO SCHEMIDT / AFP) 

Menteri Luar Negeri China Wang Yi berbicara dengan mitranya dari Ukraina, Dmytro Kuleba, dalam panggilan telepon pada hari Senin, dengan Beijing kembali menyerukan pembicaraan untuk mengakhiri konflik di Ukraina.

Panggilan itu, yang menurut Beijing dibuat atas permintaan Ukraina, adalah percakapan tingkat tinggi pertama yang dilaporkan antara negara-negara tersebut sejak 1 Maret, ketika Kuleba meminta Beijing untuk menggunakan hubungannya dengan Moskow untuk menghentikan invasi Rusia, kata kementerian luar negeri Ukraina saat itu. .

"Perang berakhir pada akhirnya. Kuncinya adalah bagaimana merefleksikan rasa sakit, untuk menjaga keamanan abadi di Eropa dan membangun mekanisme keamanan Eropa yang seimbang, efektif dan berkelanjutan," kata Wang, menurut kementerian.

"China siap memainkan peran konstruktif dalam hal ini dalam posisi yang objektif." (NDTV)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan