Konflik Rusia Vs Ukraina
Strategi AS Dukung Ukraina Bergeser, Kini Ingin Cegah Putin Membeli Lebih Banyak Senjata
Strategi AS dukung Ukraina bergeser, kini ingin mencegah Putin membeli lebih banyak senjata.
Penulis:
Inza Maliana
Editor:
Tiara Shelavie
"Dan merupakan cerminan dari keyakinan bahwa tujuan Putin di Ukraina tidak akan berakhir jika dia berhasil untuk merebut sebagian Ukraina, seperti yang tidak mereka lakukan setelah pencaplokan Krimea pada 2014," kata seorang diplomat Inggris.
Bahkan, saat ini, AS dan sekutunya memiliki kesadaran tinggi mengenai dampak perang dalam hal kemanusiaan.
Seperti pada dugaan pembantaian warga sipil oleh Rusia di Kota Bucha.
"Rusia perlu sangat dirugikan secara ekonomi dan di medan perang sehingga agresinya dihentikan untuk selamanya," kata seorang pejabat AS dan Barat mengatakan kepada CNN.
Ingin Cegah Putin Beli Banyak Senjata

Baca juga: Putin Terlihat Menggigit Bibir Bawahnya saat Menyadari Invasi Rusia ke Ukraina Terus Goyah
Di sisi lain, banyaknya sanksi ekonomi terhadap Rusia juga dimaksudkan untuk tujuan lain.
Yakni, ingin mencegah Presiden Rusia Vladimir Putin membeli lebih banyak amunisi senjata untuk mengalahkan Ukraina.
Hal ini disampaikan oleh seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
Ia mengatakan, sanksi yang telah diberlakukan AS dan sekutunya adalah akibat perang agresi Putin di Ukraina.
"Sanksi itu dimaksudkan untuk mencegah Putin membeli lebih banyak amunisi, senjata, rudal."
"Jadi untuk menghentikannya mendanai mesin perangnya, untuk menghentikan pembunuhan."
"(Sanksi) juga dimaksudkan untuk menghukum mereka yang secara aktif mendukung perang brutal Putin yang tidak beralasan. Ini bukan tentang merugikan rakyat Rusia," tegasnya.
(Tribunnews.com/Maliana)