Konflik Rusia Vs Ukraina
Di Tengah Invasi Rusia ke Ukraina, Putin Dikabarkan akan Jalani Operasi Pengangkatan Kanker
Putin menderita Parkinson lantaran beberapa kali terlihat tak bisa mengontrol gerakan tangan dan kakinya dan menderita kanker kelenjar tiroid
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, RUSIA - Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan segera menjalani operasi pengangkatan kanker di tengah invasi Rusia ke Ukraina berlangsung sengit.
Putin akan melakukan operasi setelah selesai merayakan Hari Peringatan Kemenangan 9 Mei.
Dilansir TribunWow.com dari Daily Mail, Minggu (1/5/2022), Putin telah santer dikabarkan mengalami penurunan kesehatan.
Putin menderita Parkinson lantaran beberapa kali terlihat tak bisa mengontrol gerakan tangan dan kakinya dan menderita kanker kelenjar tiroid lantaran ada dokter spesialis penyakit itu yang ditugaskan di dekatnya.
Karenanya, dalam waktu dekat, Putin harus menjalani operasi pengangkatan kanker yang tak bisa ditunda-tunda lagi.
Jenderal SVR melaporkan bahwa Putin menderita kanker perut dan Parkinson 18 bulan lalu.
Baca juga: TV Rusia Sebut Putin Lebih Mungkin Luncurkan Serangan Nuklir daripada Harus Terima Kekalahan
Dia dilaporkan telah menunda operasi, yang sekarang tidak akan dilakukan sebelum peringatan Hari Kemenangan atas kemenangan Rusia dalam Perang Dunia Kedua di Lapangan Merah pada 9 Mei.
Berita itu muncul di tengah spekulasi bahwa Putin akan melancarkan perang habis-habisan di seluruh Ukraina dan memerintahkan mobilisasi massa pria usia militer, risiko politik yang cukup besar.
Operasi telah dijadwalkan pada paruh kedua April tetapi ditunda, klaim SVR.
"Putin direkomendasikan untuk menjalani operasi, yang tanggalnya sedang dibahas dan disepakati," kata outlet tersebut.
"Sepertinya tidak ada urgensi khusus, tapi itu juga tidak bisa ditunda."
"Presiden Rusia Vladimir Putin memiliki onkologi, dan masalah terbaru yang diidentifikasi selama pemeriksaan (terakhirnya) terkait dengan penyakit ini.'
Dia juga menderita penyakit Parkinson dan gangguan skizoafektif, yang membawa gejala skizofrenia termasuk halusinasi dan mania.
Kremlin selalu membantah keras Putin memiliki masalah medis dan menggambarkan dia dalam kesehatan yang kuat, bahkan ketika dia secara misterius absen dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam sebuah video yang merinci klaim Jenderal SVR, narasumber, yang diduga merupakan mantan petinggi militer Kremlin yang tidak disebutkan namanya, mengatakan, "Putin telah membahas bahwa dia akan menjalani prosedur medis."
"Dokter bersikeras bahwa dia perlu dioperasi, tetapi tanggalnya belum ditentukan."
"Saya tidak tahu persis berapa lama (dia akan tak sadarkan setelah operasi). Saya pikir itu hanya akan terjadi untuk waktu yang singkat."
Penyakit Putin Pengaruhi Invasi ke Ukraina
Sementara kewarasannya dipertanyakan akibat keputusan menyerang Ukraina, kesehatan fisik Presiden Rusia Vladimir Putin turut menjadi perdebatan.
Pensiunan Laksamana Angkatan Laut Kerajaan Inggris, Chris Parry, meyakini bahwa Putin mungkin sedang berjuang melawan kanker.
Kemungkinan, kondisi medis inilah yang mendorong keputusan untuk secara cepat melakukan invasi ke Ukraina.
Dikutip TribunWow.com dari NationalWorld, Rabu (9/3/2022), dalam seminar di Portsmouth Grammar School, Chris Parry menjelaskan prediksi tentang perang Rusia dan Ukraina.
Disebutkan bahwa Putin mungkin sedang berjuang melawan kanker, yang menjadi satu alasannya menginvasi Ukraina.
Hal ini merujuk beredarnya foto-foto Putin yang duduk di meja panjang saat menemui kepala negara atau stafnya.
Putin mengasingkan diri di ujung meja dan memberi jarak antara dirinya dan tamunya.
"Dia telah menggunakan meja yang sangat panjang ini untuk mewawancarai orang-orang,” kata Chris Parry.
"Saya pikir sistem kekebalannya mungkin tertekan saat ini."
"Jadi dia sedang terburu-buru," imbuhnya.
Pada bulan Februari Putin difoto tengah berbicara dengan presiden Prancis Emmanuel Macron di seberang meja berukuran 4 meter.
Tindakan ekstremnya telah memicu desas-desus bahwa pemimpin itu takut tertular Covid karena dia rentan terhadap infeksi parah.
Orang yang mengonsumsi obat penekan kekebalan, seperti pasien kanker atau mereka yang memiliki kondisi kronis, diketahui berisiko lebih tinggi tertular kasus Covid yang parah.
Ada spekulasi tentang apakah ini menjadi alasan Putin memisahkan diri dari para pemimpin asing dan bahkan rekan-rekannya sendiri
The Daily Star mengutip sumber intelijen AS yang mengklaim wajah Putin terlihat agak membengkak dalam foto-foto terbarunya.
Sumber yang tak disebutkan namanya itu mengatakan hal ini adalah efek samping dari obat kemoterapi atau steroid.
"Di masa lalu kami telah melihatnya tersenyum, tetapi pada tahun 2022, hanya sedikit fotonya yang tampak bahagia," ujar sumber tersebut.
"Penampilannya menunjukkan dia kesakitan dan orang-orang kami memprediksi ekspresi marah Putin kemungkinan besar karena ia merasa kesakitan."
"Orang-orang kami yakin dia sakit. Dia khawatir tentang Covid karena dia menjaga jarak dengan stafnya."
Hal senada diungkap Valery Solovei, ilmuwan politik dan mantan kepala Departemen Hubungan Masyarakat di Institut Hubungan Internasional Negara Moskow.
Sebelumnya, Solovei mengklaim Putin menderita kanker serta gejala Penyakit Parkinson.
Dia mengatakan Putin telah menjalani operasi darurat pada Februari 2020.
Sumber Rusia lainnya melanjutkan dengan mengklaim tindakan medis yang dilakukan Putin adalah operasi pengangkatan kanker perut. (TribunWow.com/Via)
Calon Penganti
Sosok pengganti pimpinan Rusia dalam perang jika Presiden Rusia Vladimir Putin menjalani operasi menjadi pertanyaan.
Pasalnya, di tengah gencarnya invasi, Putin dirumorkan bakal menghilang dari muka umum untuk sementara waktu.
Hal itu diklaim karena Putin akan menjalani operasi kanker.
Putin diyakini telah menunjuk Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Nikolai Patrushev untuk mengontrol Rusia selama ia absen.
Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-67, Warga Mariupol Dievakuasi hingga Kedatangan Angelina Jolie
Klaim itu muncul dari saluran Telegram General SVR, yang sebelumnya meningkatkan kekhawatiran tentang kondisi kesehatan Putin 18 bulan lalu.
Saluran Telegram itu juga yang mengungkapkan bahwa Putin mengalami kanker otot dan Parkinson.
Putin sebelumnya dilaporkan telah menunda operasi, yang seharusnya dilakukan pada pertengahan kedua April.
“Putin telah direkomendasikan untuk melakukan operasi, tannggalnya telah dibicarakan dan disetujui,” bunyi laporan saluran tersebut berdasarkan sumber terdalam Kremlin dikutip dari Mirror.
“Di sini tampaknya ada urgensi khusus, tetapi itu juga tak adapat ditunda,” lanjutnya.
Saluran tersebut menambahkan bahwa Putin memiliki onkologi, dan masalah terbaru yang diidentifikasi selama pemeriksaan terkait penyakit tersebut.
Kremlin sendiri selalu secara tegas membantah bahwa Putin memiliki masalah medis.
Mereka selalu menggambarkan Putin memiliki kesehatan yang kuat, meski beberapa absen yang misterius beberapa tahun terakhir.
“Putin telah membicarakan bahwa ia akan melakukan prosedur media. Dokter mengatakan ia perlu melakukan operasi, tetapi tanggalnya belum ditemukan,” menurut sumber tersebut.
“Saat ia sudah mulai tak mampu, maka ia akan melakukan operasi,” kata sumber yang tak terkonfirmasi tersebut.
Menurut sumber tersebut, Putin tak setuju untuk perpindahan kekuasaan, tetapi ia telah menyiapkan sosok sementara untuk mengontrol Rusia dan juga pertempuran.
“Jadi saat Putin dioperasi dan mulai sadar, mungkin dalam dua atau tiga hari, kontrol negara akan diberikan kepada (Nikolai) Patrushev,” katanya.
Patrushev merupakan mantan agen Kontra-Intelijen KGB, dan menjadi arsitek dari strategi perang Ukraina, dan meyakinkan Putin untuk menghancurkan neo-Nazi di negara itu.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Sosok yang Ditunjuk Kendalikan Rusia jika Presiden Putin Menjalani Operasi Kanker, Ini Jabatannya