Konflik Rusia Vs Ukraina
Beredar Isu Putin akan Menyerahkan Kekuasaannya di Tengah Kabar Kesehatan yang Memburuk
Muncul isu Presiden Rusia Vladimir Putin akan akan menyerahkan kekuasannya. Isu tersebut beredar di tengah kabar kesehatannya yang memburuk.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Muncul isu Presiden Rusia Vladimir Putin akan akan menyerahkan kekuasannya.
Isu tersebut beredar di tengah kabar kesehatannya yang memburuk.
Dilansir Mirror, Putin dikabarkan akan menjalani operasi, kemungkinan operasi kanker, menurut kabar yang bocor diduga dari dalam Kremlin.
Kabar tersebut tersebar di channel Telegram General SVR.
Channel itu kabarnya dijalankan oleh mantan Letnan Jenderal Badan Intelijen Luar Negeri Rusia.
Disebutkan Putin telah diberitahu dokter bahwa operasi akan membuatnya "tidak berdaya" dalam beberapa waktu.
Karena itu, ia seharusnya secara singkat menyerahkan pemerintahan kekuasaan kepada seorang ajudan.
Belum ada konfirmasi resmi terkait kondisi kesehatan Putin tersebut.

Baca juga: Intelijen AS Bantu Ukraina Bunuh Jenderal Rusia, Pakai Satelit untuk Pantau Pergerakan
Namun, dalam penampilan publik baru-baru ini, saat pasukannya masih melanjutkan invasi ke Ukraina, Putin terlihat gemetar dengan berwajah bengkak.
Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa dia mungkin menderita berbagai kondisi, termasuk demensia atau Parkinson.
Beberapa orang percaya kondisi itu bisa jadi tipuan Moskow, mengingat betapa ketatnya Pemerintahan Putin mengontrol keluaran media di negara itu.
Saluran Telegram General SVR diyakini dioperasikan oleh seseorang yang menggunakan nama samaran 'Viktor Mikhailovich'.
Ia dikatakan telah merilis sebuah video yang mengklaim bahwa Presiden melakukan pembicaraan "dari hati-ke-hati" selama dua jam dengan ajudan Nikolai Patrushev.
Sebagai sekretaris dewan keamanan Rusia dan sebelumnya kepala Dinas Keamanan Federal, Nikolai Patrushev dikatakan merupakan calon utama untuk sementara menggantikan Putin selama beberapa hari, lapor New York Post.
Putin juga dikatakan telah "menjelaskan" kepada Patrushev bahwa dia memandangnya sebagai "hampir satu-satunya orang kepercayaannya dan teman sejati dalam sistem kekuasaan".
Baca juga: Pentingnya Tanggal 9 Mei bagi Rusia, Diyakini akan Jadi Hari Putin Deklarasikan Perang ke Ukraina
Baca juga: Kepala Mata-mata Ukraina Isyaratkan Satu-satunya Cara Perang Berakhir adalah dengan Kematian Putin
Baca juga: Pentagon Latih Tentara Ukraina di Bekas Markas Pasukan Nazi Jerman di Bavaria
Theresa Fallon, pendiri dan direktur Pusat Studi Rusia Eropa Asia (CREAS) di Brussels, mengatakan kepada The Independent:
"Saya akan mengatakan ada banyak spekulasi tentang kesehatan Presiden Putin."
"Putin selalu berusaha untuk menonjolkan kebugaran dan kekuatannya, yang merupakan bagian dari citranya."
"Munculnya penyakit tidak sesuai dengan narasi orang kuat seperti Putin yang telah dikembangkan dengan hati-hati selama bertahun-tahun oleh Kremlin."
"Ini membuatku bertanya-tanya apakah memang ada hal lain yang terjadi di balik layar."
Pekan lalu, sebuah video muncul dari Putin yang tampaknya berjuang untuk menutupi tangannya yang gemetar saat dia menyapa pemimpin Belarusia Alexander Lukashenko.
Baca juga: Babak Baru Sanksi untuk Moskow, Uni Eropa Usulkan Larangan Minyak Rusia
Baca juga: Rusia Sita Rudal Stinger, Milan, dan Javelin dari Tangan Pasukan Ukraina
Video lain di bulan April menunjukkan Putin mencengkeram sudut meja selama beberapa menit.
Roman Badanin dan sekelompok jurnalis investigasi Rusia menerbitkan sebuah laporan yang mengklaim bahwa Putin bepergian dengan sembilan dokter, salah satunya adalah spesialis bedah kanker tiroid.
Meski begitu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov bulan ini membantah Presiden telah menjalani operasi kanker tiroid.
Ia mengatakan kesehatan Putin "sangat baik".
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Berita lainnya seputar Konflik Rusia Vs Ukraina