Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Tetap Kokoh Meski Banyak Dihujani Sanksi dari Barat, Departemen Keuangan AS: Fatamorgana
Departemen Keuangan Amerika Serikat menyebut klaim Rusia tetap kokoh meski dihujani sanksi dari Barat adalah bagaikan fatamorgana.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Sudah lebih dari tiga bulan Rusia menginvasi Ukraina.
Dari invasi ke Ukraina itu, Rusia telah banyak dihujani sanksi dari Barat.
Sanksi tersebut dimaksudkan untuk menggoyahkan ekonomi Rusia.
Namun, sanksi-sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia seperti tidak berpengaruh.
Rusia tetap tidak runtuh sejak sanksi dijatuhkan hingga saat ini.
Baca juga: Rusia tidak bersih dan tidak merasa malu, kata Menlu Sergei Lavrov
Baca juga: Beri Dukungan ke Zelensky, PM Inggris Boris Johnson Yakin Ukraina Bisa Menang Lawan Rusia
Mata uang Rubel telah pulih dan sekarang bahkan bernilai lebih dari sebelum invasi.
Pundi-pundi Kremlin meluap dari rekor penjualan minyak dan gas.
Bahkan McDonald's yang baru telah dibuka kembali di Rusia, berganti nama di bawah kepemilikan miliarder Siberia.
Sementara itu, militer Rusia terus menggempur Ukraina dengan pasokan tank dan artileri yang stabil.
Namun di dalam Departemen Keuangan, tim pakar sanksi memandang ketahanan itu sebagai fatamorgana.