Konflik Rusia Vs Ukraina
Presiden Prancis Emmanuel Macron: Rusia Perlu Jaminan Keamanan NATO agar Perang Tak Meluas
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Rusia juga perlu jaminan keamanan dari NATO dan sekutunya, ketika Rusia dan Ukraina setuju untuk damai.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan agar NATO dan sekutunya memberi jaminan keamanan untuk Rusia ketika konflik dengan Ukraina berakhir.
Hal ini ia sampaikan saat wawancara dengan TF1 pada Senin lalu, seperti diberitakan media resmi Rusia, RT, Rabu (21/12/2022).
Selain Ukraina, Emmanuel Macron menilai jaminan keamanan juga dibutuhkan oleh Rusia agar tidak terjadi perang di seluruh Eropa.
"Hari perdamaian akan membutuhkan diskusi. Pertama dan yang utama adalah jaminan bagi Ukraina untuk integritas teritorialnya dan keamanan jangka panjang," kata Emmanuel Macron.
"Tapi (jaminan keamanan) juga untuk Rusia, sebagai pihak dia akan melakukan gencatan senjata dan perjanjian damai."
Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin: Rusia akan Kembangkan Pasukan Tempur Nuklir
Persebaran anggota NATO adalah ancaman bagi Rusia
Emmanuel Macron khawatir jika Rusia tidak mendapat jaminan keamanan, maka dapat terjadi perang di seluruh Eropa, karena keanggotaan NATO yang meluas.
Dia mencatat orang yang mencelanya karena pemikiran tentang jaminan untuk Rusia dan menolak melakukannya hanya akan memprovokasi perang integral yang akan melanda seluruh benua.
Emmanuel Macron juga menantang pihak yang mencelanya agar memberikan solusi yang baik untuk kedua negara ini.
Ia lalu mengingatkan, sebelumnya Rusia khawatir Ukraina bergabung dengan NATO, yang otomatis membuka gerbang bagi NATO untuk bersinggungan dengan Rusia.
Emmanuel Macron kembali mengingat tuntutan berulang dari Rusia, setelah 30 tahun jatuhnya Uni Soviet.
“Salah satu poin penting adalah ketakutan Rusia bahwa NATO akan datang ke pintunya, penyebaran senjatalah yang dapat mengancamnya ,” kata Emmanuel Macron, dikutip dari Fraza.
Baca juga: AS akan Kirim Sistem Rudal Patriot ke Ukraina, Termasuk Peluru Artileri, Roket dan Amunisi Tank

Gagasan Macron menuai kritik di Eropa
Sebelumnya, Emmanuel Macron telah menyerukan perlunya jaminan keamanan bagi Rusia.
Pada awal Desember 2022, ia mengusulkan pada negara-negara Eropa untuk menjamin keamanan bagi Rusia.
Namun, gagasan ini menuai kritik oleh negara-negara Eropa.
“Rusia adalah agresor, pengganggu ketertiban, pengganggu perdamaian, yang menggunakan cara lama Soviet. Jika ada yang membutuhkan jaminan keamanan, itu adalah Ukraina dan negara-negara Eropa Tengah dan Timur dalam menghadapi kebijakan agresif Rusia,” kata Kementerian Luar Negeri Polandia, seperti diberitakan Delfi.
Tak hanya melalui seruan, kritik terhadap gagasan Emmanuel Macron juga disampaikan secara tertulis oleh para Diplomat Estonia, Latvia, Lituania, Polandia, dan Slovakia.
Baca juga: NATO Gelar Latihan Militer di Kosovo, Berpotensi Timbulkan Perang Baru di Eropa

Rusia pernah minta NATO mundur
Sebelum serangan Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022, Rusia mengajukan daftar tuntutan keamanan kepada AS dan NATO pada Desember 2021.
Rusia meminta Barat untuk memberlakukan larangan Ukraina memasuki NATO dan bersikeras NATO harus mundur ke perbatasannya tahun 1997, sebelum mulai berkembang hingga hampir mencapai Rusia.
Namun, NATO menolak permintaan itu pada Januari 2022.
Sejak konflik Rusia dan Ukraina meletus pada 24 Februari 2022, NATO menyambut keanggotaan baru dari Finlandia dan Swedia.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina