Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia: Zelensky Buat Kesalahan Fatal dengan Mengunjungi Amerika
Seorang pejabat Rusia mengatakan Presiden Ukraina melakukan kesalahn fatal dengan mengunjungi Amerika Serikat.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membuat "kesalahan fatal" karena mengunjungi Amerika Serikat minggu ini, ujar pejabat Rusia pada hari Kamis (22/12/2022), dilansir Newsweek.
Dmitry Belik, anggota Komite Urusan Internasional Duma Negara Rusia, membuat pernyataan tersebut sebagai tanggapan atas kunjungan presiden Ukraina di Washington pada hari Rabu.
Perjalanan itu merupakan perjalanan pertama Zelensky ke luar negeri sejak Rusia melancarkan invasinya pada 24 Februari lalu.
Zelensky menyampaikan pidato di depan anggota parlemen AS di Capitol.
Ia juga bertemu dengan Presiden Joe Biden di Gedung Putih dalam pertemuan bilateral.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken meluncurkan paket militer senilai $1,85 miliar untuk Kyiv yang mencakup sistem rudal Patriot.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-303, Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi
Selama berbulan-bulan, Ukraina telah meminta AS untuk diberikan senjata yang lebih kuat untuk menembak jatuh rudal Rusia.
Belik mengatakan aliansi Ukraina dengan Amerika Serikat akan berakhir buruk bagi pemerintahan Zelensky.
"Semua sekutu Amerika Serikat berakhir dengan sangat buruk, berada di sela-sela, atau lebih tepatnya, di tong sampah sejarah," katanya, dikutip kantor berita milik pemerintah Rusia RIA Novosti.
"Ini sudah berlangsung selama ratusan tahun," lanjutnya.
"Orang Amerika hanya memiliki satu sekutu—itu adalah diri mereka sendiri."
"Dan yang lainnya adalah tokoh sekunder yang harus memastikan kemakmuran mereka dan, jika terjadi sesuatu, dapat dikhianati."
Zelensky telah membuat "kesalahan fatal" dalam memilih sekutu, kata Belik.

Baca juga: Zelensky Sumringah, Usai Melawat Gedung Putih Ukraina Dapat Paket Pertahanan Rp 28 Triliun
“Namun, dia mungkin mempertimbangkan sekutu [AS], tetapi dia hanya alat tawar-menawar bagi mereka."
"Tetapi saat ini sangat menguntungkan,” tambahnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Presiden Ukraina berterima kasih kepada AS karena telah memberikan bantuan.
Zelensky meyakinkan bahwa uang itu bukan "amal", tetapi "investasi" dalam keamanan global dan demokrasi.
"Ukraina tidak akan pernah menyerah," kata Zelensky dalam pidatonya kepada Kongres AS.
Zelensy berpidato sekitar 32 menit, menyoroti hubungan bilateral yang kuat antara negaranya dan AS.
"Selama 300 hari perang ini, kami benar-benar telah memulai tahap baru dalam hubungan Ukraina dan AS, kami telah mencapai tingkat aliansi nyata, yang 100 persen diisi dengan konten nyata," kata Zelensky.
"Saya ingin berterima kasih kepada Presiden Biden sekali lagi atas dukungannya yang tulus dan, yang terpenting, pemahamannya tentang Ukraina."
"Dan juga untuk membangun dan mempertahankan koalisi internasional guna memperkuat tatanan hukum internasional."

Baca juga: Zelensky Pidato Berapi-api di Kongres AS, Ucapkan Terima Kasih dan Minta Lebih Banyak Bantuan
Sebelum kunjungan Zelensky, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov memperingatkan bahwa pengiriman senjata Amerika ke Ukraina akan menyebabkan eskalasi konflik di negara yang dilanda perang itu.
“Pasokan senjata oleh Washington berlanjut, jangkauan senjata yang dipasok meluas."
"Semua ini, tentu saja, mengarah pada perburukan konflik dan, pada kenyataannya, ini bukan pertanda baik bagi Ukraina,” katanya kepada wartawan.
Biden pada hari Rabu membela keputusan pemerintahannya untuk memberi Ukraina sistem Patriot.
"Ini adalah sistem pertahanan," katanya.
"Ini bukan eskalasi—ini defensif."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)