Selasa, 26 Agustus 2025

Siswa SD di AS Tembak Guru saat di Dalam Kelas, Polisi: Bukan Penembakan yang Tidak Disengaja

Seorang siswa SD berusia 6 tahun di Virginia, Amerika Serikat, menembak gurunya saat berada di dalam kelas.

Twitter/JohnCowleyIV
Kondisi Richneck Elementary School, Kota Newport News, Virginia, Amerika Serikat setelah peristiwa penembakan guru yang dilakukan oleh muridnya, bocah laki-laki berusia 6 tahun, Jumat (6/1/2023) sore. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang guru di Richneck Elementary School di Newport News, Virginia, Amerika Serikat (AS), terluka setelah ditembak siswanya.

Siswa SD berusia enam tahun menembak gurunya saat berada di dalam kelas, Jumat (6/1/2023) sore waktu setempat.

Pihak berwenang menyebut, sang guru mengalami luka yang cukup serius dan "mengancam jiwa".

Dikutip dari The New York Times, saat ini siswa tersebut berada di dalam tahanan polisi pada Jumat malam.

Pengawas Sekolah Umum Newport News, Dr. George Parker, mengatakan saat konferensi pers, "kita perlu menjauhkan senjata dari tangan anak muda kita."

Dalam foto dan video yang beredar setelah insiden penembakan di Richneck Elementary School di Newport News, menunjukkan kekacauan yang terjadi saat petugas mengerumuni gedung sekolah.

Baca juga: Bocah 6 Tahun Tembak Guru SD di Virginia Amerika Serikat, Polisi Lakukan Penyelidikan

Anak-anak tampak ketakutan dan bingung, orang tua berdiri di samping garis polisi dan puluhan petugas berpatroli di daerah tersebut .

Seorang wali murid, Trannisha Brown, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa tak lama setelah penembakan, dia menerima telepon yang menakutkan dari putranya.

Anaknya, Carter Jackson mengatakan, dirinya berlindung di lantai kelasnya bersama teman-temannya setelah mendengar suara tembakan.

"Saya terguncang mendengar anak-anak itu menangis dan panik," kata Brown.

"Yang mereka tahu adalah ada penembak di sekolah dan mereka tidak tahu di mana penembak itu berada," lanjutnya.

Baca juga: Pelaku Penembakan Enam Pekerja Walmart di Virginia AS Tewas Bunuh Diri

Dia tetap berbicara di telepon dengan Carter, mencoba menghiburnya.

"Kamu akan baik-baik saja," kenangnya.

Bukan Penembakan yang Tidak Disengaja

Kondisi Richneck Elementary School, Kota Newport News, Virginia, Amerika Serikat setelah peristiwa penembakan guru yang dilakukan oleh muridnya, bocah laki-laki berusia 6 tahun, Jumat (6/1/2023) sore.
Kondisi Richneck Elementary School, Kota Newport News, Virginia, Amerika Serikat setelah peristiwa penembakan guru yang dilakukan oleh muridnya, bocah laki-laki berusia 6 tahun, Jumat (6/1/2023) sore. (Twitter/Chloe_TCR)

Kepala Polisi Newport News, Steve Drew, menyebut penembakan ini bukanlah hal yang tidak disengaja.

"Ini bukan penembakan yang tidak disengaja," ujarnya kepada wartawan, dikutip dari CBS News.

Baca juga: Penembakan di Dua Sekolah Brasil Renggut 3 Nyawa dan Lukai 11 Orang

Drew mengatakan, seorang guru berusia 30 tahun-an menderita luka tembak yang mengancam jiwa.

Sang pelaku sekaligus murid tersebut, kata Drew, telah ditahan oleh kepolisian.

"Kami telah menghubungi pengacara persemakmuran kami dan beberapa entitas lain untuk membantu kami mendapatkan layanan terbaik bagi pemuda ini," kata Drew.

Drew melanjutkan, pihaknya masih terus mendalami bagaimana seorang bocah bisa menggunakan pistol dan dari mana pistol tersebut didapatnya.

"Ini bukan situasi di mana kami memiliki seorang siswa, atau individu lain, yang naik turun aula secara aktif menembak dalam insiden penembakan yang lama," kata Drew.

Baca juga: Kaleidoskop 2022 Peristiwa di Dunia: Tragedi Itaewon, Penembakan Thailand, Runtuhnya Jembatan India

Sementara itu, Wali Kota Newport News, Phillip Jones, mengatakan insiden itu "menyakitkan hati saya."

"Ini hari yang kelam bagi Newport News," kata Jones.

"Kami akan belajar dari ini, dan kami akan kembali lebih kuat," lanjutnya.

Pengawas Sekolah, George Parker III, mengungkapkan kejadian itu terjadi di ruang kelas satu.

"Hari ini siswa kami mendapat pelajaran tentang kekerasan senjata," kata Parker.

"Ini mengerikan," tambahnya.

"Ini adalah sesuatu yang seharusnya tidak pernah terjadi, dan saya pikir kita semua kaget dan kita semua mengerti bahwa kita memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebagai komunitas untuk memastikan hal seperti ini tidak terjadi," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan