Gempa di Turki
Update Gempa Turki-Suriah: Korban Tewas Gempa Naik Pesat, Kini Jadi 21.051 Orang
UPDATE Korban tewas akibat gempa bumi di Turki dan Suriah telah meningkat di atas 21.051.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Korban tewas akibat gempa bumi di Turki dan Suriah telah meningkat di atas 21.000.
Harapan untuk menemukan orang hidup semakin meredup.
Para ahli khawatir jumlah korban bisa meningkat tajam.
Berikut jumlah korban tewas terbaru:
Turki: 17.674 orang
Suriah: 3.377 orang
Baca juga: Update Gempa Turki dan Suriah: Korban Tewas Sudah Lebih dari 20.000 Orang
Bantuan makanan hingga tempat berlindung untuk Suriah
Save the Children mengatakan jutaan anak di seluruh barat laut Suriah sangat membutuhkan makanan, tempat tinggal dan pakaian hangat setelah gempa yang menghancurkan rumah dan bangunan penting.
Badan amal anak-anak yang berbasis di Inggris mengatakanmulai menyediakan jatah makanan darurat dan tenda di daerah tersebut.
“Situasi di barat laut Suriah tidak seperti krisis lain di dunia saat ini," kata Kathryn Achilles, direktur advokasi, media dan komunikasi Save the Children Syria dalam sebuah pernyataan.
"Dari kehilangan anggota keluarga hingga rumah, hingga tidak ada makanan atau air bersih, efek riak dari bencana ini telah mempengaruhi setiap anak,” paparnya.
Achilles menambahkan bahwa kedatangan truk-truk bantuan dari PBB yang pertama disambut baik, namun persedian masih sangat kurang.
Baca juga: UPDATE Gempa di Papua, Viral Anak SD Berdoa Agar Musibah Gempa Kota Jayapura Tidak Seperti di Turki

Save the Children bekerja dengan organisasi mitra di Suriah barat laut untuk memastikan tempat penampungan sementara, yang memiliki lantai berinsulasi, akan membuat orang tetap hangat.
Mereka juga menyediakan pakaian hangat untuk anak-anak seperti topi wol.
Cabut sanksi terhadap Suriah
Organisasi Bulan Sabit Merah Suriah telah meminta negara-negara Barat untuk mencabut sanksi terhadap negara tersebut untuk memfasilitasi upaya bantuan kemanusiaan.
"Cabut sanksi ekonomi yang dikenakan pada Suriah dan rakyat Suriah," kata Presiden Bulan Sabit Merah Suriah, Khaled Hboubati.
"Buka jalan bagi kami, kami siap memberikan bantuan, kami siap memberikan bantuan melalui jalur lintas dan mengirimkan konvoi bantuan ke Idlib," imbuhnya.
Baca juga: Pastikan Kebutuhan Korban Gempa, PBB akan Kunjungi Turki dan Suriah Akhir Pekan Ini
Dikutip dari Al Jazeera, Kamis (9/2/2023), dia pun meminta dukungan dari berbagai lembaga internasional, mulai dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) hingga Uni Eropa (UE).
"Saya meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan negara-negara di Uni Eropa dan Program USAID untuk mendukung,”l" tegas Hboubati.
Perlu diktahui, saat ini pemerintah Suriah tetap berada di bawah sanksi berat yang ditujukan untuk mengisolasi negara itu secara ekonomi.
Ini dilakukan sebagai respons atas pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang terdokumentasi secara luas sejak perang dimulai pada 2011.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.