Kamis, 4 September 2025

Trending

AS Tolak Kirim Rudal Taktis Angkatan Darat ke Ukraina, Khawatir Stok Amunisinya Menipis

AS menolak mengirim Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) ke Ukraina. Pentagon khawatir dengan stok amunisinya yang berpotensi menipis.

STAF/AFP
File foto ini diambil pada tanggal 26 Desember 2011 menunjukkan gedung Pentagon di Washington, DC. Pentagon hari Minggu mengumumkan telah melakukan serangan udara yang ditargetkan terhadap "fasilitas yang digunakan oleh kelompok-kelompok milisi yang didukung Iran" di perbatasan Irak-Suriah, yang katanya diizinkan oleh Presiden Joe Biden menyusul serangan yang sedang berlangsung terhadap kepentingan AS. "Atas arahan Presiden Biden, pasukan militer AS awal malam ini melakukan serangan udara presisi defensif terhadap fasilitas yang digunakan oleh kelompok milisi yang didukung Iran di wilayah perbatasan Irak-Suriah," kata juru bicara Pentagon John Kirby dalam sebuah pernyataan. 

TRIBUNNEWS.COM - Pejabat Amerika Serikat (AS) baru-baru ini mengatakan, AS tidak akan mengirim Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) ke Ukraina untuk melawan Rusia.

Rudal itu memiliki jangkauan hingga 300 km.

Alasan AS menolak permintaan ini karena khawatir AS akan kekurangan stok rudal ATACMS.

Dalam pertemuan baru-baru ini di Pentagon, pejabat AS mengatakan, mentransfer rudal jarak jauh ini akan mengurangi persediaan AS.

Menipinya persediaan ini dapat membahayakan kesiapan AS untuk konflik di masa depan, dikutip dari TASS.

Baca juga: Presiden Maia Sandu Tuduh Rusia Rencanakan Kudeta di Moldova Lewat Intel Militer

"Dengan paket apa pun, kami selalu mempertimbangkan kesiapan dan stok kami sendiri sambil memberikan apa yang dibutuhkan Ukraina di medan perang," kata seorang pejabat senior Pentagon kepada Politico, Senin (13/2/2023).

“Ada cara lain untuk memberi Ukraina kemampuan yang dibutuhkan untuk menyerang target,” tambahnya.

Sebelumnya, Reuters mengatakan AS telah setuju untuk mengirim Ground Launched Small Diameter Bomb (GLSDB) ke Ukraina yang dapat mencapai target hingga jarak 150 km.

Namun, AS telah menolak permintaan ATACMS dari Ukraina.

Penilaian Pentagon atas persediaannya sebagian diinformasikan oleh berapa banyak perencana senjata dan amunisi yang menurut AS mungkin perlu untuk menghadapi musuh.

Tentara Ukraina setelah serangan rudal Rusia menghantam apartemen di Kota Dnipro. Selama hari 14 Januari 2023, Rusia meluncurkan total 3x serangan udara dan sekitar 50x serangan rudal di wilayah Ukraina. Jumlah korban meninggal dunia yang dilaporkan sementara adalah 14 orang dan kemungkinan akan bertambah.
Tentara Ukraina setelah serangan rudal Rusia menghantam apartemen di Kota Dnipro. Selama hari 14 Januari 2023, Rusia meluncurkan total 3x serangan udara dan sekitar 50x serangan rudal di wilayah Ukraina. Jumlah korban meninggal dunia yang dilaporkan sementara adalah 14 orang dan kemungkinan akan bertambah. (Facebook/General Staff of the Armed Forces of Ukraine)

Baca juga: Elon Musk Debat Sengit dengan Astronot NASA Soal Penggunaan Starlink di Ukraina

AS Pertahankan Tingkat Amunisi

AS membutuhkan rudal ATACMS untuk mempertahankan tingkat amunisi tertentu.

“Dengan paket apa pun, kami selalu mempertimbangkan kesiapan dan stok kami sendiri sambil memberikan apa yang dibutuhkan Ukraina di medan perang,” kata seorang pejabat senior DoD.

“Ada cara lain untuk memberi Ukraina kemampuan yang dibutuhkan untuk menyerang target,” lanjutnya.

Pejabat yang berbicara dengan syarat anonim itu mengatakan AS telah memberi bantuan sesuai kemampuannya.

AS selalu mempertimbangkan persediaan amunisi untuk negaranya, sebelum mengirim bantuan ke Ukraina.

Termasuk pengiriman roket HIMARS kepada Ukraina.

HIMARS
Roket HIMARS (US Army)

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-356: Rusia Mulai Serangan Besar, Ukraina Latihan dengan Polandia

Rudal ATACMS AS

Lockheed Martin telah memproduksi sekitar 4.000 ATACMS dalam berbagai konfigurasi selama dua dekade terakhir.

Beberapa dari rudal itu dijual ke negara sekutu AS, untuk sistem peluncur roket ganda mereka sendiri.

Sejumlah 600 rudal ATACMS ditembakkan oleh sekutu AS dalam pertempuran Perang Teluk Persia dan Perang Irak, dikutip dari Politico.

Negara sekutu AS yang membeli rudal ATACMS AS di antaranya Korea Selatan, Polandia, Rumania, Yunani, Turki, Qatar, dan Bahrain.

Ukraina sedang mempertimbangkan untuk meminta persetujuan AS untuk membeli rudal ATACMS dari negara sekutu yang membelinya dari AS.

Terlepas dari keberatan AS, Ukraina terus mendorong agar negara Barat mengirim senjata yang lebih canggih, dengan ATACMS berada di daftar teratas.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan