Konflik Palestina Vs Israel
Israel Batasi Akses Warga Palestina di Masjid Al Aqsa selama Ramadhan 2023
Israel membatasi akses warga Palestina di Masjid Al Aqsa, Yerusalem, selama Ramadhan 2023. Israel juga memperketat keamanan di Tepi Barat, Palestina.
TRIBUNNEWS.COM - Israel membatasi akses warga Palestina dari Tepi Barat untuk memasuki Masjid Al Aqsa untuk sholat Jumat selama Ramadhan 2023.
Israel melarang warga Palestina berusia 12-55 tahun untuk masuk ke Masjid Al Aqsa.
Unit Koordinasi Kegiatan Pemerintah di Wilayah Palestina (COGAT), yang berafiliasi dengan tentara Israel, mengatakan Israel telah mengatur ibadah bagi warga Palestina di sana.
Pria Palestina berusia 45-55 tahun membutuhkan izin khusus dari Israel untuk datang ke Masjid Al Aqsa untuk beribadah.
Selain kriteria itu, Israel mengizinkan warga Palestina beribadah di Masjid Al Aqsa sesuai hari yang ditentukan, seperti diberitakan Daily Sabah.
Warga Palestina yang diizinkan beribadah di Masjid Al Aqsa pada hari Jumat, hanya wanita dari Tepi Barat (yang diduduki Israel), anak-anak di bawah usia 12 tahun, dan pria di atas usia 55 tahun.
Baca juga: Komentar Rasis Menteri Israel soal Tak Ada Bangsa Palestina, Tuai Kecaman Global
Tiga kriteria tersebut tak perlu mendapat izin untuk mengunjungi Yerusalem Timur (yang diduduki Israel), untuk sholat di Masjid Al-Aqsa.
Sementara itu, sejumlah wanita berusia 50 tahun ke atas dan pria berusia di atas 55 tahun, yang tinggal di Jalur Gaza akan diizinkan mengunjungi Yerusalem dan Masjid Al Aqsa antara Minggu dan Kamis.
Bagi warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat (yang diduduki Israel) akan diizinkan untuk mengunjungi anggota keluarga yang tinggal di Israel selama Ramadhan, dikutip dari AA.
Warga Palestina yang tinggal di luar negeri juga akan diizinkan mengunjungi keluarga di Tepi Barat, Palestina.
Aturan ini memaksa warga Palestina untuk tunduk pada izin keamanan Israel.
Warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat (yang diduduki Israel) memerlukan izin khusus untuk mengunjungi tempat-tempat suci seperti Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur.
Untuk keluar dari Tepi Barat yang diduduki, warga Palestina harus menggunakan satu dari 23 pos pemeriksaan di sepanjang tembok yang dibangun Israel.
Baca juga: Dubes Palestina Hargai Kewenangan Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20
Peningkatan Keamanan di Tepi Barat dan Yerusalem
COGAT mengatakan selama Ramadhan, jam kerja berbagai penyeberangan dan pos pemeriksaan masuk dan keluar Tepi Barat akan diperpanjang.
Langkah yang direncanakan tunduk pada penilaian keamanan lebih lanjut dan dapat berubah tergantung pada perkembangan, dikutip dari The Times of Israel.
Polisi mengatakan, selama Ramadhan akan ada peningkatan kehadiran petugas polisi di seluruh
Yerusalem, terutama di Kota Tua dan dekat Temple Mount, karena banyak jemaah diharapkan untuk berdoa di Masjid Al Aqsa.
Baca juga: Kapan Arab Saudi, Qatar, Palestina Mulai Puasa Ramadhan 2023? Ini Jadwalnya
Seorang pejabat polisi Israel mengatakan, distrik Yerusalem kekurangan lebih dari 800 petugas polisi untuk memastikan keamanan dengan baik.
Pembatasan ini juga diterapkan oleh Israel pada tahun-tahun sebelumnya.
Ramadhan sering ditandai dengan bentrokan dan ketegangan tinggi antara Israel dan Palestina karena Yerusalem merupakan wilayah yang penting bagi kedua negara.
Bagi Muslim Palestina, beribadah di Masjid Al-Aqsa adalah bagian utama dari Ramadhan.
Sementara orang Yahudi datang ke Yerusalem menuju puncak bukit yang sama dengan Temple Mount, situs tersuci dalam tradisi mereka.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina VS Israel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.