Minggu, 28 September 2025

Penembakan massal di sekolah dasar Nashville AS, 'motif pelaku kemungkinan dendam', polisi temukan lebih banyak senjata di rumahnya

Kepala kepolisian Nashville, John Drake, mengatakan motif pelaku melakukan serangan ke Sekolah Dasar Covenant, AS, kemungkinan dilandasi…

Kepala kepolisian Nashville, John Drake, mengatakan motif pelaku melakukan serangan ke Sekolah Dasar Covenant, AS, kemungkinan dilandasi oleh "kebencian", tapi tidak menjelaskan lebih rinci.

Drake berkata, pelaku "menarget para siswa secara acak, siapa saja yang didapat maka dia akan menembakkan peluru".

Sejauh ini polisi mengidentifikasi pelaku bernama Audrey Hale, berusia 28 tahun dan merupakan seorang transgender. Polisi awalnya mengatakan pelaku adalah seorang perempuan.

Namun kemudian, juru bicara kepolisian berkata kepada Washingotn Post bahwa Hale "adalah secara biologis perempuan yang, di profil media sosialnya, menggunakan kata ganti untuk laki-laki".

Polisi juga menyebut, pelaku pernah bersekolah di sana.

Dalam melakukan aksinya, Audrey Hale diduga masuk ke sekolah Kristen swasta itu secara paksa, yakni dengan menembak salah satu pintu.

"Dia [pelaku] memiliki dua senjata 'serbu' dan pistol yang dibeli secara ilegal," ujar polisi Nashville.

Video yang kemudian dirilis oleh Kepolisian Nashville menunjukkan Hale menggunakan salah satu pistolnya untuk menembak pintu kaca di bagian depan, kemudian terlihat mondar-mandir di koridor sekolah.

Dalam rekaman CCTV, Hale memakai apa yang nampak seperti rompi anti-peluru dan membawa senapan serbu di salah satu tangan, sementara senjata lain yang mirip dengan sejata pertama tergantung di pinggul sebelah kiri.

Hale melepas tembakan di lantai pertama, lalu beranjak ke lantai atas.

Dalam keterangannya kepada media, polisi mengaku pertama kali menerima laporan mengenai peristiwa penembakan pada pukul 10:13 waktu setempat.

Saat polisi tiba di lokasi, Hale menembaki mereka, salah satu pelurunya mengenai kaca mobil, menurut polisi.

Seorang anggota kepolisian terluka karena pecahan kaca itu. Lalu, anggota polisi yang lain masuk ke sekolah dan menembak tewas pelaku pada pukul 10.27 waktu setempat.

Penggeledahan di area sekitar tempat parkir di sekolah membuat polisi "meyakini" Hale adalah mantan siswa di sekolah itu, kata polisi.

Polisi juga berbicara kepada ayah pelaku selama pencarian di sebuah rumah berlokasi dekat situ, yang terdaftar sebagai alamat rumah Hale.

Kepala Polisi Nashville John Drake mengatakan petugas menemukan sebuah manifesto dan sebuah "peta tentang bagaimana ini semua bisa berjalan", termasuk titik masuk dan keluar dari gedung sekolah.

Dia juga mengatakan pelaku telah memata-matai sekolah selama merencanakan penyerangan ini.

Ketika melakukan pencarian di kediaman pelaku, polisi menemukan lebih banyak senjata selain yang dipakainya saat serangan, termasuk senapan rakitan dan sebuah senapan yang lain.

Ibu Hale, Norma Hale, kepada ABC News berkata: "Ini sangat, sangat sulit sekarang", sebelum kemudian meminta privasi.

Saksi mata: 'Suara tembakan sangat kencang'

Seorang warga yang tinggal di dekat Sekolah Dasar Covenant mengira suara telusan itu berasal dari atap.

Tetapi begitu melihat helikopter, Kathy Thoreson, menyadari suara itu bukan berasal dari pekerja yang sedang membenahi loteng.

"Sekitar delapan atau sepuluh tembakan yang sangat keras," katanya kepada stasiun televisi ABC.

"Saya punya empat cucu di sini," katanya sambil menangis. "Saya sedikit bersyukur hal itu tidak terjadi pada mereka, tapi saya sangat sedih melihat para orangtua dan anak-anak itu."

"Ini sangat tragis. Jarak rumah dan sekolah itu hanya dua blok. Penyerangan seperti ini bisa terjadi di sekolah manapun. Sangat tragis, sungguh."

Siapa saja korban penembakan di sekolah itu?

Kepolisian Nashville telah mengidentifikasi setidaknya ada enam korban penembakan di Sekolah Dasar Covenant yang terjadi pada Senin pagi.

Para korban terdiri dari tiga anak-anak, dan tiga orang dewasa di antaranya Evelyn Dieckhaus (9 tahun), Hallie Scruggs (9 tahun), William Kinney (9 tahun).

Kemudian Cynthia Peak (61 tahun), Katherine Koonce (60 tahun), dan Mike Hill (61 tahun).

Seorang ibu dari dua anak yang bersekolah di SD Covenant menyebut salah satu korban yang diketahui bernama Katherine Koonce (61 tahun) sebagai 'orang suci'.

Koonce merupakan Kepala Sekolah di sana.

"Dia melakukan banyak hal untuk anak-anak," katanya kepada BBC melalui Facebook.

"Dan sekarang dia memberikan nyawanya untuk melindungi mereka.

"Dia mengenal tiap-tiap nama murid. Dia suka membantu para siswa ketika keluarga anak-anak tidak mampu membelikan perlengkapan."

Sekolah Dasar Covenant ini memiliki 200 siswa dari usia pra-sekolah hingga kelas enam.

Ibu seorang murid yang lain berkata anak laki-lakinya sangat trauma setelah kejadian. "Sepertinya dia merasa lebih baik sekarang, karena tahu bahwa penembak itu telah meninggal dunia," ujar Shaundelle Brooke kepada BBC News.

"Ini adalah percakapan yang seharusnya tidak kita lakukan dengan anak-anak," imbuhnya. "Kita telah mengecewakan anak-anak kita."

Beberapa jam setelah peristiwa penembakan, doa bersama untuk korban digelar di Gereja Kristen Woodmont yang terletak di dekat sekolah.

Pendeta senior Clay Stauffer dengan berlinang air mata bercerita bahwa saudara perempuan Evelyn Dieckhaus, yang berusia 11 tahun, berencana untuk dibaptis dalam beberapa pekan mendatang, menurut media lokal The Tennessean.

Dia menangis sembari berkata, "Saya tidak mau menjadi anak tunggal."

Presiden Joe Biden menyebut penembakan ini sebagai "mimpi buruk setiap keluarga".

"Kita harus berbuat lebih untuk menghentikan kekerasan dengan senjata," kata dia, sekali lagi meminta Kongres untuk meloloskan aturan yang lebih ketat untuk kepemilikan senjata api. "Ini telah membelah komunitas kita, dan merobek-robek jiwa negara ini."

Peristiwa ini adalah kejadian penembakan massal ke-129 pada 2023, menurut Gun Violence Archive, lembaga non-profit yang melacak data kekerasan dengan senjata api.

Menurut data yang dari Education Week, sudah ada 12 penembakan di sekolah yang mengakibatkan kematian atau luka-luka di AS pada tahun ini hingga akhir pekan lalu.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan