Rabu, 27 Agustus 2025

Royal Family

Penobatan Raja Charles III: 10 Hal tentang Putra Sulung Ratu Elizabeth II

Penobatan Raja Charles III dilaksanakan pada Sabtu (6/5/2023), hari ini. Berikut 10 hal tentangnya yang perlu diketahui.

John MACDOUGALL / AFP
Foto diambil pada 31 Maret 2023, saat Raja Charles III (kiri) dan Permaisuri Camilla (kanan) menyambut para simpatisan dari balkon balai kota, di Hamburg, Jerman utara. Penobatan Raja Charles III dilaksanakan pada Sabtu (6/5/2023), hari ini. Berikut 10 hal tentangnya yang perlu diketahui. 

Ia mendapat kecaman di Inggris sejak 2011, karena persahabatannya dengan Jeffrey Epstein, terpidana pelecehan Amerika yang meninggal di penjara pada 2019.

Adik bungsu Charles, Pangeran Edward, adalah seorang bangsawan yang bekerja penuh waktu dan berada di urutan ke-13 garis suksesi.

Baca juga: Penobatan Raja Charles III Menelan Biaya Rp1,8 Triliun dan Dihadiri 2.000 Tamu VIP

Sebelumnya dikenal sebagai Pangeran Wales

Pewaris takhta mendiang Ratu Elizabeth II, Charles III dari Kerajaan Inggris, akan dinobatkan sebagai Raja Inggris pada 6 Mei 2023.
Pewaris takhta mendiang Ratu Elizabeth II, Charles III dari Kerajaan Inggris, akan dinobatkan sebagai Raja Inggris pada 6 Mei 2023. (The Royal Family)

Raja Charles III dikenal karena pengabdiannya yang panjang sebagai Pangeran Wales, peran yang ia emban selama hampir 60 tahun.

Ia berpartisipasi dalam tugas resmi dan seremonial, serta mendirikan lebih dari 20 badan amal, termasuk The Prince's Trust, The Prince's Foundation, dan The Prince of Wales's Charitable Fund.

Saat mobilitas Ratu Elizabeth II berkurang di bulan-bulan sebelum kematiannya, Charles lah yang turun tangan.

Termasuk menggantikan sang Ratu untuk pertama kalinya pada pembukaan parlemen negara bagian.

Tertarik pada isu lingkungan

Raja Charles III telah menunjukkan ketertarikannya pada isu lingkungan, termasuk pertanian organik, arsitektur, dan perencanaan kota, serta perubahan iklim.

Sebagai Pangeran Wales, ia menghadiri COP26 pada 2021.

Dalam acara itu, ia memperingatkan konferensi tersebut menjadi kesempatan terakhir untuk menyelamatkan Bumi dari kerusakan akibat perubahan iklim.

"Karena masa depan umat manusia dan alam dipertaruhkan, sudah waktunya untuk mengesampingkan perbedaan kita dan memanfaatkan kesempatan unik ini untuk meluncurkan pemulihan hijau yang berkelanjutan," kata Charles kala itu.

Namun, Charles memilih untuk melewatkan COP27 pada 2022 setelah menjadi raja.

Hal ini memicu spekulasi bahwa ia harus mengekang aktivisme lingkungannya sekarang setelah naik tahta.

Bertugas di militer

Pada 1970-an, ia bertugas di AU dan AL kerajaan.

Raja Charles III dipastikan akan hadir dalam banyak parade dan acara militer selama masa pemerintahannya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan