Rabu, 3 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Gantikan Peran Wegner Group, Rusia Utus Pasukan Chechen ke Pos Tempur di Ukraina

Penugasan tersebut dilakukan pemerintah Rusia untuk mengisi kekosongan angkatan bersenjata di zona perang.

HO
Komandan Unit Pasukan Khusus Akhmat, Apty Alaudinov. Pemerintah Rusia mengutus pejuang Akhmat, pasukan khusus Chechen untuk maju ke basis tempur di wilayah Ukraina, pada Senin (26/6/2023) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Pemerintah Rusia mengutus pejuang Akhmat, pasukan khusus Chechen untuk maju ke basis tempur di wilayah Ukraina, pada Senin (26/6/2023)

Penugasan tersebut dilakukan pemerintah Rusia untuk mengisi kekosongan angkatan bersenjata di zona perang, pasca kelompok tentara bayaran Wagner melancarkan serangan dan membelot mundur dari Rusia, seperti yang dikutip dari Tass.

“Saat ini, unit Akhmat secara bertahap kembali ke zona operasi militer khusus setelah Kami sekarang menerima perintah untuk kembali ke posisi tempur untuk terus mengerjakan pembebasan Maryinka,” ujar Komandan Unit Pasukan Khusus Akhmat, Apty Alaudinov.

Baca juga: Dunia Hari Ini: Apa yang Terjadi di Rusia dan Bagaimana Perkembangannya Saat ini?

Sebelum pejuang Akhmat diutus ke medan perang, pada akhir pekan kemarin Kremlin meminta Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov untuk mengirimkan pejuang Akhmat ke Rusia.

Guna mengendalikan situasi yang memanas di Rostov-on-Don akibat kudeta yang dilakukan 25.000 tentara bayaran Wegner Group pada presiden Rusia Vladimir Putin.

Merespon panggilan darurat itu, bos Chechen Ramzan Kadyrov yang mengklaim dirinya sebagai prajurit Putin lantas menerjunkan ribuan pasukan Akhmat untuk melawan pembelotan kelompok Wagner.

Namun pasca Bos Wegner Yevgeny Prigozhin menyetujui tawaran gencatan senjata yang diajukan presiden Putin, perang saudara yang terjadi di Moskow akhirnya mereda pada Minggu (25/6/2023).

Melansir dari Deutsche Welle, nantinya setelah kontrak kesepakatan disahkan sanksi yang dijatuhkan terhadap Prigozhin dan kelompok pasukan Wagner dicabut

Sebagai gantinya Prigozhin dan 25.000 pasukan diharuskan angkat kaki dari Rusia dan setuju untuk masuk ke wilayah pengasingan di Belarusia selama jangka waktu yang tidak ditentukan.

"Kami menarik barisan kami dan kembali ke kamp lapangan, agar tidak ada pertumpahan darah di Rusia, " kata Prigozhin dalam rekaman suara yang diunggah saluran Telegram Kremlin.

Prigozhin juga mengatakan penarikan mundur pasukan tentara bayarannya dilakukan demi menghindari pertumpahan darah di Moskow, Rusia.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan