Minggu, 12 Oktober 2025

Arab Saudi: Aparat dituduh lakukan 'pembunuhan massal' terhadap ratusan migran di perbatasan Yaman

Para migran mengaku ditembaki di perbatasan Arab Saudi - Yaman, sementara laporan terbaru menuding pasukan perbatasan Saudi melakukan…

BBC Indonesia
Arab Saudi: Aparat dituduh lakukan 'pembunuhan massal' terhadap ratusan migran di perbatasan Yaman 

"Orang-orang menggambarkan sebuah situs yang terdengar seperti ladang pembunuhan - mayat berserakan di lereng bukit," katanya.

Laporan yang mencakup periode Maret 2022 hingga Juni 2023 ini, merinci 28 insiden terpisah yang melibatkan senjata peledak dan 14 insiden penembakan dari jarak dekat.

"Saya telah melihat ratusan foto dan video yang dikirimkan kepada saya oleh para penyintas. Mereka menggambarkan luka yang mengerikan dan luka ledakan."

Wilayah perbatasan yang terpencil dan sulitnya melacak para penyintas mengakibatkan sangat sulit mengetahui dengan tepat berapa banyak orang yang terbunuh, menurut penulis dalam laporannya.

"Kami perkirakan minimal 655 [orang yang terbunuh], tapi kemungkinan ribuan," kata Hardman.

"Kami secara faktual telah menunjukkan bahwa pelanggaran itu meluas dan sistematis, dan bisa menjadi kejahatan terhadap kemanusiaan," lanjutnya kemudian.

Laporan pembunuhan yang dilakukan oleh pasukan keamanan Saudi di sepanjang perbatasan di utara Yaman pertama kali muncul Oktober lalu dalam sepucuk surat yang dikirimkan oleh para pakar PBB kepada pemerintah Arab Saudi di Riyadh.

Para pakar PBB menyoroti "apa yang tampaknya menjadi pola sistematis dari pembunuhan lintas batas berskala besar, tanpa pandang bulu, menggunakan tembakan artileri dan senjata yang ditembakkan oleh pasukan keamanan Saudi terhadap para migran."

Terlepas dari tuduhan yang mengerikan itu, tak banyak media yang melaporkan laporan para pakar PBB tersebut.

Bantahan Saudi

Pemerintah Saudi mengatakan mereka menanggapi serius tuduhan tersebut, namun menolak keras pernyataan PBB bahwa pembunuhan itu sistematis atau berskala besar.

"Berdasarkan informasi terbatas yang diberikan," jawab pemerintah Saudi, "pihak berwenang dalam Kerajaan tidak menemukan informasi atau bukti untuk mengkonfirmasi atau mendukung tuduhan tersebut."

Akan tetapi pada bulan lalu, Mixed Migration Centre - sebuah jaringan penelitian global - menerbitkan dugaan pembunuhan di sepanjang perbatasan, berdasar wawancara yang dilakukan oleh jaringan itu dengan para penyintas.

Laporannya berisi deskripsi tentang mayat-mayat membusuk yang tersebar di seluruh wilayah perbatasan, migran yang ditangkap dan ditanyai oleh penjaga perbatasan Saudi terkait kaki sebelah mana yang akan mereka tembak, juga senapan mesin dan mortir yang digunakan untuk menyerang sekelompok migran yang ketakutan.

Kendati begitu, Laporan yang dirilis Human Rights Watch adalah laporan paling rinci, dengan beberapa laporan saksi mata dan citra satelit dari titik penyeberangan — lokasi banyak pembunuhan disebut terjadi — serta situs pemakaman darurat.

Sumber: BBC Indonesia
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved