Akibat Dipukul Guru dengan Penggaris Besi, Murid di China Alami Retak pada Tulang Tengkoraknya
Siswi di China harus menjalani operasi 5 jam karena tulang tengkoraknya retak akibat dipukul guru dengan penggaris besi.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Seorang murid perempuan di China harus menjalani operasi darurat karena diduga dipukul gurunya dengan menggunakan penggaris besi.
Guru bernama Song Mouming itu, yang bekerja di Sekolah Dasar Bocai Meixihu di Provinsi Hunan, kemudian ditahan oleh polisi, South China Morning Post melaporkan mengutip media lokal Jiupai News.
Insiden tersebut terjadi pada 6 September lalu pada jam 4 sore.
Saat kegiatan ekstrakulikuler sekolah, Song diduga menggunakan penggaris besi untuk memukul muridnya itu di bagian kepalanya.
Akibatnya, ada luka sedalam 5 cm yang membuat tulang tengkorak murid itu retak.
Alasan mengapa sang guru memukul muridnya itu masih belum jelas.
Baca juga: Pria di China Tebar Butiran Kuningan di Sungai Kering, Lalu Sebar Rumor Perburuan Emas demi Konten
Awalnya, murid itu dibawa ke dokter sekolah.
Dokter sekolah menyebut ia hanya menderita luka kecil dan hanya perlu beberapa jahitan saja.
Sekolah kemudian mengirim gadis itu ke rumah sakit terdekat.
Tetapi dokter di sana tidak segera memberikan penanganan.
Dokter rumah sakit berkata mereka perlu mendapat persetujuan dari keluarga korban terlebih dahulu.
Akhirnya, orang tua sang murid mengetahui apa yang terjadi pada anaknya.
Sang ibu berkata pada awalnya rumah sakit berniat hanya menjahit luka anaknya, seperti rekomendasi dokter sekolah.
Namun ia memaksa dokter rumah sakit melakukan pemeriksaan ulang.
Dari pemeriksaan ulang itu, terungkap bahwa tulang tengkorak si gadis retak dan retakannya tersangkut di kepalanya.
Operasi darurat kemudian dilakukan.

Baca juga: Gadis 10 Tahun di China Serahkan Diri ke Kantor Polisi karena Curi Uang Orang Tuanya: Disuruh Ayah
Butuh waktu 5 jam bagi dokter untuk mengangkat retakan tulang tengkorak itu.
"Otaknya hampir keluar," ujar bibi gadis itu kepada Jiupai News.
"Kondisinya bisa fatal."
"Tidak ada feedback dari sekolah. Saya tidak tahu harus bagaimana, tapi saya ingin menyelamatkan putri saya," kata ayah murid itu.
Seorang anggota staf mengatakan kepada media lokal bahwa sekolah akan memprioritaskan keselamatan siswanya dan bekerja sama dengan penyelidikan polisi.
Kasus ini menyebabkan kemarahan publik di China.
Sebuah laporan berita di Baidu telah ditonton lebih dari 5 juta kali dan 31.500 komentar.
Seorang netizen berkata: “Kirim dia ke penjara. Orang yang begitu hina bisa menjadi guru!”
Orang lain berkata: “Guru itu tidak manusiawi.”

Baca juga: Ayah di China Diam-diam Rencanakan Pesta Pernikahan untuk Anaknya, Semua Biaya Sudah Ditanggung
Kekerasan terhadap siswa oleh guru masih sering terjadi di China meskipun pemerintah sudah melarang hukuman fisik di sekolah sejak tahun 1986.
Dua bulan lalu, seorang guru di sebuah sekolah swasta di China timur dituduh oleh orang tuanya melakukan kekerasn terhadap siswanya.
Guru itu diduga memaksa murid-murisnya untuk saling menampar dan meludah serta menanggung hukuman fisik lainnya selama bertahun-tahun.
Pada bulan April tahun ini, seorang guru sekolah menengah di China timur diskors karena diduga menendang dan menampar siswa serta memukuli mereka dengan tongkat di kelas sebagai bentuk hukuman.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.