Konflik Palestina Vs Israel
Serangan Balasan Israel Sarat Aroma Dendam, Netanyahu Sesumbar Hancurkan Hamas Tanpa Ampun
Akibat serangan Hamas, 300 warga sipil dan 26 tentara Israel terbunuh. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu geram.
Editor:
Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya 300 warga sipil dan 25 tentara Israel tewas akibat serangan mendadak yang dilancarkan kelompok militan Palestina Hamas, Sabtu, (7/10/2023).
Hamas tak hanya melancarkan serangan dengan roket, tapi juga mendatangi rumah-rumah mencari warga sipil Israel dan mengeksekusi mereka.
Kondisi seperti itu belum pernah terjadi di bagian selatan negara tersebut.
Israel langsung merespons dengan serangan balasan lewat udara ke Jalur Gaza.
Hampir 256 warga Palestina terbunuh demikian laporan Aljazeera.
Baca juga: Hamas Tembaki Penonton Konser di Gurun Pasir Perbatasan Israel-Gaza, Ratusan Orang Lari Kocar-kacir
Sementara yang terluka sejauh ini berdasarkan data yang dipegang pejabat kesehatan Palestina, berjumlah 1800 orang. Ada 120 orang di antaranya anak-anak.
Hingga kini situasi belum terkendali. Peperangan masih berlanjut.
Dikutip Aljazeera, situasi tersebut jadi semacam peringatan bagi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa ini akan menjadi perang yang panjang dan sulit.
Berikut situasi yang terjadi, pada Minggu 8 Oktober 2023.
Tercatat 2,3 juta warga Palestina di Jalur Gaza terkepung. Mereka menghabiskan malam dalam suasana dalam gelap dan mencekam.
Seragan udara Israel memutus aliran listrik di wilayah pesisir Jalur Gaza.
Serangan Israel juga meratakan bangunan tempat tinggal, termasuk menara 14 lantai, yang menampung puluhan apartemen serta kantor Hamas di pusat Kota Gaza.
Tentara Israel mengatakan pasukannya menyerang rumah kepala intelijen Hamas di Jalur Gaza.
Netanyahu menjanjikan “balas dendam hebat” dengan menghancurkan kekuatan Hamas.
“Kami akan melumpuhkan mereka tanpa ampun,” demikian pidato Netanyahu yang disiarkan televisi, dikutip dari BBC, Minggu (8/10/2023).
Israel menembakkan rentetan artileri ke Lebanon selatan setelah Hizbullah menargetkan tiga posisi militer Israel di Peternakan Shebaa yang disengketakan.
Pasukan Israel menguasai sebuah kantor polisi di kota Sderot di selatan, menewaskan sedikitnya 10 orang Palestina setelah kebuntuan selama berjam-jam, menurut media lokal.
Brigade Qassam Hamas mengatakan para pejuangnya masih terlibat dalam “bentrokan sengit” di beberapa kota di Israel.
Dorong upaya diplomasi
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) akan mengadakan konsultasi darurat tertutup pada hari Minggu mengenai meningkatnya kekerasan.
Pertemuan tersebut pertama kali diprakarsai oleh Malta, yang saat ini menjadi anggota DK PBB, dan kemudian didukung oleh Uni Emirat Arab (UEA) dan Brasil.
Tiongkok mengatakan pihaknya “sangat prihatin” dengan meningkatnya kekerasan antara Israel dan Palestina pada akhir pekan lalu, dan mendesak semua pihak untuk bersikap “tenang”.
Mesir sedang melakukan pembicaraan dengan Arab Saudi dan Yordania untuk meredakan ketegangan Palestina-Israel, kata Kementerian Luar Negeri Mesir.
Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi memperingatkan “volatilitas” situasi ini.
“Mengingat kota-kota dan wilayah Tepi Barat menyaksikan serangan dan pelanggaran Israel terhadap rakyat Palestina,” ucapnya.
Arab Saudi menyerukan “penghentian segera kekerasan”.
Hal senada juga disampaikan Pemerintah Rusia.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, pada Sabtu (7/10/2023) menyerukan kepada Israel dan Palestina segera gencatan senjata.
"Kami menyerukan kepada pihak Palestina dan Israel untuk menerapkan gencatan senjata segera, meninggalkan kekerasan, dan menahan diri," kata Zakharova dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.
AS dukung Israel
Presiden AS Joe Biden menggambarkan serangan Hamas di Israel pada hari Sabtu sebagai tindakan yang “tidak masuk akal”.
Ia berjanji Pemerintahannya memastikan Israel memiliki “apa yang diperlukan untuk mempertahankan diri.”
Konflik Palestina Vs Israel
Pemerintah RI Harap Palestina-Israel Bisa Hidup Damai Berdampingan Sesuai Solusi Dua Negara |
---|
Hamas Tak Terima Disebut Egois setelah AS-Israel Tarik Tim dari Doha |
---|
AS Tarik Diri dari Negosiasi Gencatan Senjata, Hamas Disalahkan Dituding Ingkar Komitmen |
---|
Kanada Akan Akui Negara Palestina di PBB jika Israel Dijamin Aman |
---|
Media Israel Sebut Keputusan Prancis Mengakui Negara Palestina adalah Pukulan Diplomatik yang Telak |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.