Konflik Palestina Vs Israel
Hari ke-5 Perang Israel-Palestina, 100 Keluarga Diberitahu Keberadaan Sandera yang Diculik Hamas
Dikatakan petugas dari Pasukan Pertahanan Israel akan memberi tahu sekitar 100 keluarga bahwa orang yang mereka cintai berada di Gaza.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Perang Israel vs Hamas Palestina telah memasuki hari kelima pada Rabu (11/10/2023).
The Guardian melaporkan, Israel mengklaim telah mengidentifikasi sebagian besar sandera yang diculik oleh Hamas.
Tel Aviv juga mulai memberi tahu keluarga para sandera tentang nasib mereka.
Dikatakan petugas dari Pasukan Pertahanan Israel akan memberi tahu sekitar 100 keluarga bahwa orang yang mereka cintai berada di Gaza.
Inilah update perang Israel-Hamas lainnya:
- Mobilisasi militer massal terus berlanjut di Israel selatan
Mobilisasi militer massal terus berlanjut di Israel selatan yang berbatasan dengan Gaza pada Selasa (10/10/2023).
Semakin banyak anggota tentara, semakin banyak anggota pasukan cadangan yang berdatangan, lapor Al Jazeera.
Baca juga: Hari Keempat Perang Israel-Palestina, Hamas Siap Diajak Bahas Gencatan Senjata dengan Israel

"Anda bisa melihatnya di jalan raya, lebih banyak peralatan militer berat diangkut," kata Hoda Abdel Hamid dari Al Jazeera.
Mengingat mobilisasi massal tanpa henti ini, penduduk setempat meyakini bahwa akan ada invasi darat ke Gaza.
"Tentu saja, tentara Israel belum mengumumkan hal itu dan kita tidak tahu apakah dan kapan serangan itu akan dimulai, namun situasinya sangat berubah-ubah," imbuh Hamid.
Dikutip The Guardian, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengatakan bahwa Gaza tidak akan pernah kembali seperti semula.
- Jumlah korban tewas di Israel pascaserangan Hamas
Militer Israel mengonfirmasi jumlah korban tewas akibat serangan Hamas pada Sabtu (7/10/2023) kemarin telah melampaui 1.000 orang.
Salvo roket dari Hamas tercatat menjadi serangan militan paling mematikan dalam sejarah.
Saat ini, tentara Israel masih mengevakuasi korban tewas akibat serangan Hamas di Israel selatan.
- Jumlah korban tewas di Palestina
Sementara itu, Otoritas kesehatan Gaza menyebutkan jumlah korban tewas di daerah kantong itu mencapai 900 orang sejak Sabtu (7/10/2023).
Di antara korban tewas terdapat 260 anak-anak dan 230 perempuan.
Penduduk Gaza yang ketakutan menggambarkan pemboman yang menyerang bangunan tempat tinggal, rumah sakit dan sekolah di seluruh wilayah kantong tersebut.
Baca juga: Putin Singgung Kegagalan AS di Timur Tengah, Zelensky: Kami Yakin Rusia Dukung Hamas

- Pejuang Hamas tewas dalam baku tembak di Israel selatan
Militer Israel telah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa telah terjadi baku tembak antara angkatan bersenjatanya dan pejuang Hamas di dua kibbutzim dekat Gaza.
Akibatnya empat pejuang Hamas terbunuh.
"Kami juga diberitahu oleh militer Israel bahwa terjadi baku tembak di kawasan industri Ashkelon, yang menewaskan tiga pejuang Hamas," kata Hamas.
Semua dalam keadaan siaga tinggi di area ini.
- Warga Palestina ditembak mati di Yerusalem timur
Dua warga Palestina ditembak mati di Yerusalem Timur oleh polisi perbatasan Israel.
Serangan ini menandai meningkatnya kekerasan, yang menyasar kaum muda di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
- Salvo roket dari Lebanon menyasar Israel utara
Krisis di Timur Tengah meningkat dengan pesat.
Kali ini, salvo roket dari Lebanon selatan yang dikuasai Hizbullah ditembakkan ke Israel utara.
Baca juga: Cara Hacker Pro Hamas Lakukan Serangan Siber: Bikin Situs Israel Down, Kirim Peringatan Roket Palsu

Pasukan Israel membalas dengan tembakan pada kekerasan hari ketiga berturut-turut di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel.
- Israel tembaki Suriah dan Dataran Tinggi Golan
Militer Israel juga menembaki Suriah dari Dataran Tinggi Golan setelah mortir ditembakkan ke wilayah tersebut
- Uni Eropa peringatkan Elon Musk soal dugaan disinformasi
Uni Eropa (UE) memperingatkan Elon Musk atas dugaan disinformasi tentang serangan Hamas terhadap Israel, termasuk berita palsu dan "gambar-gambar lama yang digunakan kembali" di X.
"Kami memiliki indikasi X/Twitter digunakan untuk menyebarkan konten ilegal dan disinformasi di UE," kata kepala industri UE Thierry Breton dalam postingan sebelumnya .
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.