Jumat, 12 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Update Gencatan Senjata Israel-Hamas Hari Keempat: 11 Sandera Ditukar 33 Tahanan Palestina

Di hari keempat gencatan senjata, 11 sandera Israel dibebaskan sementara Israel membebaskan 33 tahanan Palestina.

HAMAS MEDIA OFFICE / AFP
Pejuang Hamas menemani sandera Israel yang baru dibebaskan (berbaju merah muda) ke kendaraan Palang Merah, di Jalur Gaza pada 27 November 2023. Di hari keempat gencatan senjata, 11 sandera Israel dibebaskan sementara Israel membebaskan 33 tahanan Palestina. 

TRIBUNNEWS.COM - Memasuki gencatan senjata hari keempat, Senin (27/11/2023), pasukan Israel dan Hamas kembali melakukan pertukaran tahanan.

Mengutip Al Arabiya, Hamas membebaskan 11 sandera Israel.

Sementara Israel membebaskan 33 tahanan Palestina.

Ke-11 sandera Israel yang dibebaskan semuanya memiliki kewarganegaraan ganda, yakni 3 orang Prancis, 2 Jerman dan 6 Argentina.

Sementara itu, 33 tahanan Palestina yang dibebaskan terdiri dari 3 wanita dan 30 anak-anak, Al Jazeera melaporkan.

Hingga jam 23.30 waktu setempat (atau Selasa, 4.30 WIB), militer Israel mengkonfirmasi semua sandera sudah dikembalikan dan akan menjalani pemeriksaan medis terlebih dahulu sebelum pulang ke keluarga masing-masing.

Baca juga: Gencatan Senjata Israel dan Hamas Diperpanjang Dua Hari Hingga Rabu, Pertukaran Sandera Dilanjutkan

Sedangkan keluarga tahanan Palestina kini masih menunggu keluarga mereka kembali.

Ahmad Jaradat, suami dari seorang wanita Palestina yang diperkirakan segera dibebaskan dari penjara Israel, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dia terkejut melihat nama istrinya, Etaf, ada dalam daftar.

Jaradat mengatakan dia membutuhkan waktu lima jam untuk sampai ke Ramallah dengan mobil dari rumahnya dekat Jenin untuk menyambut istrinya.

“Istri saya telah ditangkap selama tiga tahun. Saya hanya mengunjunginya empat kali,” ujarnya.

Gencatan Senjata Diperpanjang Dua Hari

Jeda kemanusiaan dalam pertempuran antara Israel dan Hamas akan diperpanjang dua hari, ungkap mediator Qatar dan Hamas, beberapa jam sebelum gencatan senjata empat hari di Gaza berakhir, Senin (28/11/2023)

“Negara Qatar mengumumkan bahwa, sebagai bagian dari mediasi yang sedang berlangsung, kesepakatan telah dicapai untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan selama dua hari tambahan di Jalur Gaza,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari pada X, sebelumnya Twitter, pada hari Senin.

Qatar, Amerika Serikat dan Mesir terlibat dalam negosiasi intensif untuk membangun dan memperpanjang gencatan senjata di Gaza.

Pada kesepakatan gencatan senjata awal, total 50 tawanan sipil, semuanya perempuan dan anak-anak, diperkirakan akan dibebaskan oleh Hamas.

Sebagai imbalannya, 150 tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel akan dibebaskan dan lebih banyak bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke Gaza.

Seorang tahanan Palestina memeluk ibunya setelah dibebaskan dari penjara Israel dengan imbalan sandera Israel yang dibebaskan oleh Hamas dari Jalur Gaza, di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki pada 26 November 2023.
Seorang tahanan Palestina memeluk ibunya setelah dibebaskan dari penjara Israel dengan imbalan sandera Israel yang dibebaskan oleh Hamas dari Jalur Gaza, di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki pada 26 November 2023. (FADEL SENNA / AFP)

Baca juga: Upaya Mesir dan Qatar Hampir Memperpanjang Gencatan Senjata Israel dan Hamas di Gaza Selama Dua Hari

Selama tiga hari pertama gencatan senjata, 39 tawanan Israel dibebaskan oleh Hamas dan ditukar dengan 117 tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Sebagai hasil dari negosiasi paralel yang dipimpin oleh Qatar, 17 warga negara Thailand, satu warga Filipina, dan satu warga negara ganda Rusia-Israel juga telah dibebaskan oleh Hamas.

Pejuang Hamas menyandera sekitar 240 sandera ketika mereka menyerbu dari Gaza ke Israel selatan pada 7 Oktober dan menewaskan sekitar 1.200 orang, menurut pejabat Israel.

Setelah serangan itu, Israel melancarkan pengeboman tanpa henti dan serangan darat di Gaza, menewaskan hampir 15.000 orang, termasuk lebih dari 6.000 anak-anak, menurut pejabat Palestina.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan