Jumat, 8 Agustus 2025
Deutsche Welle

Jerman: Bagaimana Mengatasi Kelangkaan Pekerja di Sektor Pertukangan?

Sektor pertukangan di Jerman menderita karena kurangnya pekerja. Kebanyakan lulusan sekolah mencari pekerjaan di sektor lain. Di Lembah…

Deutsche Welle
Jerman: Bagaimana Mengatasi Kelangkaan Pekerja di Sektor Pertukangan? 

Lulus sekolah lalu mau apa? Banyak anak muda yang tertarik untuk kuliah. Yang lain melakukan tahun sosial sukarela, yang ditawarkan lembaga-lembaga bantuan. Mempelajari satu keahlian saja adalah hal yang mustahil bagi sebagian besar lulusan sekolah masa kini dan kebanyakan enggan memilih keahlian pertukangan. Akibatnya, bisnis pertukangan kekurangan personel.

"Sektor bisnis ini punya masalah besar untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja muda usia,” kata Kilian Bizer dari Universitas Göttingen. Hal ini terutama berlaku di wilayah yang mempunyai dinamika tertentu akibat perubahan iklim. Baik itu tentang pemasangan sistem tenaga surya, renovasi fasad rumah, atau menghubungkan stasiun pengisian untuk mobil listrik – untuk itu sangat dibutuhkan tenaga kerja baru.

Pendidikan dan pelatihan menjadi penting untuk mengatasi kekurangan pekerja terampil di sektor pertukangan. Namun, bagaimana caranya menarik generasi muda ke bidang kerja yang biasanya membutuhkan tenaga fisik ini?

Sebuah proyek khusus di Ahrtal

Di Ahrtal (Lembah Ahr) yang dilanda banjir besar pada tahun 2021 ada proyek rintisan baru. Karena bencana banjir cukup lama menjadi sorotan media dan politik, banyak orang yang ketika itu secara spontan memberikan bantuan besar. Banyak relawan datang untuk membersihkan lumpur dan puing-puing, banyak bangunan harus diperbaiki atau dihancurkan dan dibangun kembali. Sekarang, dua tahun kemudian, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.

Para tukang di Ahrtal juga mengeluhkan kurangnya pekerja baru. Jadi ada gagasan untuk menyatukan keduanya: para relawan yang datang untuk membantu dan perusahaan pertukangan yang perlu pekerja baru. Inilah gagasan utama di balik proyek "Aufbau-Ahr", yang diprakarsai oleh Kementerian Tenaga Kerja negara bagian Rheinland-Pflalz dan Kamar Dagang Pertukangan kota Koblenz.

Sebagai bagian dari proyek tersebut, sejak Maret 2022, kaum muda dapat mencoba berbagai keahlian pertukangan selama enam hingga delapan bulan, sekaligus membantu pembangunan kembali di Ahrtal. Lebih dari 50 perusahaan membuka pintunya bagi calon tukang kayu, tukang batu, tukang mebel, tukang ubin, pengecat, pekerja logam, dan spesialis mekatronik otomotif.

Proyek rintisan yang berhasil

Kamar Dagang Pertukangan menyatakan puas dengan keberhasilan proyek yang telah berjalan sejak 1 Maret 2022 ini. Lebih dari separuh peserta proyek selanjutnya akan mulai magang di salah satu perusahaan, kata Ralf Hellrich, manajer umum Kamar Dagang Pertukangan Koblenz.

"Pada tahun 2021 dan 2022 kami mencatatkan rekor tertinggi dalam 10 tahun dalam pengisian posisi pemagangan di Ahrtal,” kata Hellrich. Dia yakin hal ini juga terjadi karena proyek Aufbau-Ahr yang diliput banyak media. Juga banyak anak muda yang memulai pelatihan dan pendidikan di Ahrtal secara langsung, tanpa lebih dulu menjadi peserta proyek itu.

Proyek Aufbau-Ahr sebenarnya akan berakhir pada akhir 2023. Namun karena keberhasilannya, proyek itu akan diperpanjang. "Kami sedang berdiskusi dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Sosial dan proyek ini kemungkinan bisa diperpanjang,” kata Ralf Hellrich.

Sumber: Deutsche Welle
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan