Rabu, 27 Agustus 2025

Polisi hentikan operasional smelter nikel di Morowali, imbas ledakan yang menewaskan 13 pekerja

Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Polda Sulteng) menghentian operasional PT Indonesia PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS)…

BBC Indonesia
Polisi hentikan operasional smelter nikel di Morowali, imbas ledakan yang menewaskan 13 pekerja 

Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Polda Sulteng) menghentikan operasional PT Indonesia PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) sampai ada “penyelesaian dari hasil penyelidikan”, imbas ledakan dan kebakaran tungku yang menewaskan 13 orang pekerja dan melukai 46 orang lainnya.

Kapolda Sulteng Irjen Pol Agus Nugroho mengatakan pihaknya telah membuat tim gabungan untuk menyelidiki penyebab kebarakan tungku di PT ITSS yang membuat 59 karyawannya menjadi korban.

Tim gabungan itu terdiri dari penyidik Polda Sulteng bersama Polres Morowali— yang juga didukung oleh tim penyidik Bareskrim Polri, Tim DVI Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes), dan tim Inafis dari laboratorium forensik Makasar dan Mabes Polri.

Tempat kejadian perkara juga sudah “diamankan”.

“Untuk saat ini operasional PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) kita hentikan sampai adanya penyelesaian dari hasil penyelidikan nanti,” kata Agus dalam rilis resminya.

Tungku di satu pabrik pengolahan nikel milik PT ITSS di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) terbakar dan menyebabkan 13 orang pekerja tewas—sembilan orang pekerja Indonesia dan empat lainnya pekerja asing, 29 pekerja mengalami luka berat, 12 pekerja mengalami luka sedang, dan lima pekerja mengalami luka ringan.

Juru Bicara PT IMIP Dedy Kurniawan mengatakan 46 korban luka umumnya disebabkan karena "terkena uap panas".

Selain kepolisian, sejumlah otoritas, termasuk Dinas Tenaga Kerja, telah melakukan investigasi di lapangan.

Bagaimana kronologi insiden?

Pihak kepolisian mengatakan kecelakaan kerja di PT ITSS terjadi pada pukul 05.30 WITA, tepatnya di gedung lantai dua dan tiga.

Kecelakaan itu bermula ketika tim teknis dari PT ITSS akan melakukan perbaikan terhadap salah satu tungku feronito yang ada dilantai dua.

Namun, pada saat tim teknis melakukan pembongkaran tungku, tiba-tiba terjadi ledakan disertai semburan api, yang mengakibatkan kebakaran di ITSS.

“Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan bersama Danrem 132 Tadulako dan instansi terkait lainnya, sejatinya di kawasan PT IMIP Alarm system dan tanggap segeraan sudah sangat baik,” kata Kapolda Sulteng Agus Nugroho.

Polisi tengah melakukan penyelidikan.

Sebelumnya diberitakan, kecelakaan kerja di PT ITSS berawal dari perbaikan tungku pengelolaan nikel yang dilakukan sejumlah pekerja, yang terdiri dari tenaga kerja Indonesia dan tenaga kerja asing.

Saat dilakukan perbaikan itu, tungku meledak dan terbakar sekitar pukul 05.30 WITA sehingga mengakibatkan 59 karyawan yang bekerja di lokasi menjadi korban.

Sejumlah pekerja yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian mendegar ledakan keras. Mereka pun dimbau pihak perusahaan tidak ke sumber ledakan.

“Keras sekali ledakannya, kami dengar cuman tidak berani mendekat karena sudah ada larangan perusahaan,” aku salah satu pekerja PT ITSS yang tidak mau disebutkan namanya kepada wartawan M Taufan.

Sebelumnya, Juru Bicara PT IMIP Dedy Kurniawan sempat meralat keterangan yang menyebut beberapa tabung oksigen yang ada di sekitar area kebakaran ikut meledak.

Dalam keterangannya, Dedy mengatakan tungku smelter yang terbakar diidentifikasi dengan "No. 41", awalnya masih ditutup untuk operasi pemeliharaan.

"Saat tungku tersebut sedang tidak beroperasi dan dalam proses perbaikan, terdapat sisa slag atau terak dalam tungku yang keluar, lalu bersentuhan dengan barang-barang yang mudah terbakar di lokasi," katanya.

Dinding tungku lalu runtuh dan sisa terak besi mengalir keluar sehingga menyebabkan kebakaran. Akibatnya, kata dia, pekerja yang berada di lokasi mengalami luka-luka hingga korban jiwa.

"Hasil identifikasi penyebab kecelakaan ini sekaligus menegaskan bahwa tidak ada tabung oksigen yang meledak seperti diinformasikan sebelumnya," kata Dedy.

Kebakaran tungku dipadamkan pukul 09.10 WITA. Pekerja yang menjadi korban kecelakaan dibawa ke klinik 1 dan 2 PT IMIP.

Aktivitas karyawan kembali berangsur normal pascakecelakaan kerja Minggu (24/12) di pabrik ferrosilikon PT ITSS yang berada di kawasan IMIP.

Apa langkah selanjutnya?

Saat ini PT IMIP terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menginvestigasi hingga penanganan korban.

Sebagai bentuk pertanggungjawaban, seluruh biaya perawatan bagi korban akan ditanggung oleh manajemen PT IMIP, termasuk berupa uang santunan duka kepada keluarga korban.

"Manajemen PT IMIP telah menanggung seluruh biaya perawatan dan perawatan korban pascakecelakaan, serta santunan bagi keluarga korban. Kami juga telah menyerahkan satu jenazah korban kepada keluarga korban," tambah Dedy.

Pihak manajemen PT IMIP sendiri masih berkoordinasi untuk penanganan krisis seluruh aspek, antara lain mencakup penyiagaan keamanan dan keselamatan karyawan, klinik medis, sekuriti, dan penyediaan informasi kepada publik.

Saat ini, beberapa korban yang berhasil diidentifikasi, dan atas permintaan pihak keluarga korban, jenazah mereka hari ini telah diterbangkan ke kampung halaman masing-masing.

"PT IMIP sebagai perusahaan yang menaungi kawasan lingkar industri Morowali turut berduka sedalam-dalamnya atas musibah ini, terutama keluarga para korban yang terdampak dari tragedi ini," lanjut keterangan resmi tersebut.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tengah, Irjen Pol Agus Nugroho pihaknya sudah membentuk tim untuk melakukan penyelidikan.

“Kita sudah amankan TKP. Tim terdiri dari Labfor, DVI, dan beberapa pihak terkait,” ungkapnya.

Kondisi di kawasan industri PT IMIP sudah kondusif. Polri dan TNI bergabung memberikan pengamanan.

“Untuk beberapa korban sudah dievakuasi ke rumah sakit dan beberapa berada di klinik PT ITSS, baik korban meninggal dunia maupun korban luka,” imbuhnya.

Insiden kecelakaan kerja yang berulang

Ini bukan kali pertama inisiden kecelakaan kerja terjadi di kawasan industri nikel, menurut Kepala Advokasi dan Kampanye WALHI Sulteng, Aulia Hakim.

“Kecelakaan kerja diakibatkan karena penyediaan APD atau alat keselamatan yang tidak pernah dipatuhi oleh perusahaan, ditambah paraturan jam kerja yang semena-mena, rotasi kerja yang kacau, dan juga perlatan yang dioperasikan tidak terkontrol merupakan pemicu kecelakaan itu terjadi,” ujar Aulia dalam pernyataan tertulis yang diterima BBC News Indonesia.

WALHI Sulteng mencatat pada 27 april 2023 lalu, dua pekerja dumping yang juga berada dalam kawasan PT IMIP mengalami kecelakaan kerja sehingga merenggut nyawa Arif dan Masriadi.

Atas insiden ini, Presiden Partai Buruh, Said Iqbal mendesak pembentukan Tim Pencari Fakta oleh Kementerian Tenaga Kerja.

"Persoalan K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) sudah terjadi berulang-ulang. Bahkan sampai memakan korban jiwa. Ini tidak bisa dibiarkan," kata Said Iqbal dalam keterangan tertulis yang diterima BBC News Indonesia, Minggu (24/12).

Ia juga mendorong adanya pengusutan terhadap pengusaha yang terbukti abai terhadap K3 pekerja.

Selain itu, Said Iqbal mendesak agar Pemerintah dan pengusaha memberikan santunan kepada yang meninggal dunia, termasuk biaya pemakaman hingga biaya pendidikan anak-anak korban. Begitu pun yang luka-luka, harus ditanggung biaya berobat dan santunan kecelakaan dibiayai Negara.

"Penerapan K3 harus benar-benar dipastikan berjalan dan ada sanksi berat bagi yang melanggar," tegasnya.

Selain itu, kata Said Iqbal, Partai Buruh mendesak agar UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja segera direvisi, karena sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman.

Dalam regulasi ini, ancaman bagi pihak yang melanggar aturan bisa dihukum seberat-beratnya tiga bulan penjara atau denda sebesar-besarnya Rp100.000.

Sehingga tidak memberikan efek jera,” katanya.

Pemerintah turunkan tim investigasi

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrai Sulawesi Tengah, Arnold Firdaus mengatakan timnya sedang melakukan investigasi di lapangan.

"Kami sudah berkoordinasi dengan dirjen wasnaker (Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan direktur riksa Kemenaker-RI, dan tim mereka juga akan segera turun untuk melakukan investigasi bersama," kata Arnold dalam keterangan tertulis kepada BBC News Indonesia.

Pihaknya juga telah berkomunikasi dengan PT IMIP dan menyampaikan "bahwa penanganan korban dan hak-hak mereka harus menjadi prioritas utama."

"Tim BPJS Ketenagakerjaan Cabang Morowali juga sudah berkoordinasi dengan manajemen IMIP dan rumah sakit untuk penanganan korban," lanjut Arnold.

Apa itu PT IMIP?

Berdasarkan situs resminya, PT IMIP mengelola kawasan industri berbasis nikel yang terintegrasi dengan produk utama berupa nikel, stainless steel dan carbon steel.

Dalam media milik perusahaan disebutkan Kawasan Industri IMIP mulai beroperasi 2015 silam. Presiden Joko Widodo ikut meresmikan kawasan industri yang memiliki areal sekitar 3.000 hektar.

Pada 2019, kawasan industri ini ditetapkan sebagai proyek strategis nasional (PSN) dan sebagai objek vital nasional.

Perusahan punya rencana pengembangan luasan areal ke 6.000 hektar. Per Juni 2023, jumlah tenaga kerja yang tercatat di kawasan industri ini sebanyak 72.000 orang.

Berita ini akan terus diperbarui...

Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan