Konflik Palestina Vs Israel
Kongres AS Setujui Kesepakatan Senjata Besar-besaran dengan Israel: 50 Jet F-15 Senilai Rp 295 T
Kesepatakan AS-Israel ini terbilang fantastis karena mencakup 50 jet tempur F-15 senilai lebih dari 18 miliar atau setara Rp 295 Triliun
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Kongres AS Setujui Kesepakatan Senjata Besar-besaran dengan Israel: 50 Jet F-15 Rp 295 T
TRIBUNNEWS.COM - The Washington Post mengutip tiga pejabat Amerika Serikat (AS) yang tidak disebutkan namanya, melaporkan kalau dua anggota senior Kongres AS dari Partai Demokrat menyetujui kesepakatan senjata besar dengan Israel.
Kesepatakan ini terbilang fantastis karena mencakup 50 jet tempur F-15 senilai lebih dari 18 miliar atau setara Rp 295 Triliun (kurs 1 dolar Rp 16.414).
Baca juga: Apa yang Dilakukan Komando Operasi Khusus AS dan Agen Lapangan CIA di Gaza? Intelijen Israel Lemah
Surat kabar tersebut melaporkan,Gregory Meeks dan Senator Ben Cardin menandatangani kesepakatan tersebut di bawah tekanan kuat dari pemerintahan Presiden Joe Biden.
Sebagai catatan, dua anggota parlemen tersebut adalah kritikus paling vokal yang menyebabkan penjualan jet tempur canggih ini ditunda selama beberapa bulan.
“Semua permasalahan dan kekhawatiran Cardin telah diatasi melalui konsultasi berkelanjutan kami dengan pemerintah, itulah sebabnya dia merasa pantas untuk membiarkan masalah ini dilanjutkan,” kata Eric Harris, direktur komunikasi Komite Hubungan Luar Negeri Senat, dalam sebuah pernyataan kepada surat kabar tersebut.
Adapun Meeks juga ke surat kabar tersebut, mengatakan kalau dia berhubungan erat dengan Gedung Putih dan mendesak mereka untuk memberikan tekanan pada Israel terkait upaya kemanusiaan dan korban sipil.
Surat kabar tersebut mengutip perkataannya yang mengatakan kalau pesawat F-15 tersebut tidak akan dikirimkan selama “bertahun-tahun dari sekarang.”
Dilaporkan, tekanan terhadap Biden semakin meningkat dari anggota Partai Demokrat karena dukungannya yang tidak terbatas kepada Israel mengingat serangan yang sedang berlangsung selama 8 bulan di Gaza.
Bombardemen buta itu mengakibatkan kematian lebih dari 37.000 warga Palestina dan pengungsian hampir 2,3 juta orang.
Baca juga: Ahli Militer: Taktik Qassam Pintar Adaptasi Perang Panjang, Hizbullah Bunuh Israel Secara Perlahan

Makin Terkucil, Israel Masuk Jebakan Hamas
Terlepas sokongan secara berkesinambungan dari AS, Israel dinilai semakin terkucilkan dari dunia internasional.
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengklaim Israel sudah "terjun" ke dalam jebakan Hamas.
Klaim itu disampaikan Meloni saat dia berpidato setelah konferensi tingkat tinggi G-7 di Italia selatan pada hari Sabtu, (17/6/2024).
Dalam pidatonya itu Meloni meminta hak warga Israel dan Palestina untuk hidup damai diakui.
"Tampaknya Israel melompat masuk ke dalam jebakan. Tujuan jebakan Hamas itu ialah mengucilkan Israel. Tampaknya itu berhasil," ujar Meloni dikutip dari Russia Today.
Meloni sendiri dikenal kerap mengungkapkan dukungan untuk Israel. Dia mengimbau para pendukung Israel untuk "menyampaikan kata-kata yang jelas demi keamanannya".
Meski demikian, pada bulan Januari lalu dia mengklaim Italia selalu mendukung berdirinya negara Palestina.
Oleh wartawan, dia ditanya alasan belum mengecam invasi Israel di Jalur Gaza. Dia kemudian mengklaim bahwa Israel bukanlah pihak yang memulainya.
Meski demikian, dia juga menyebut bahwa rakyat Palestina berhak untuk hidup di negaranya dengan damai.
"Itulah satu-satunya cara untuk mengatasi masalah ini, tugas kita ialah untuk berdialog dengan setiap orang," katanya.
Italia inginkan gencatan senjata
Meloni pada akhir bulan lalu menyatakan negaranya terus mendukung terwujudnya gencatan senjata jangka panjang di Gaza.
Dalam rapat bersama dengan Perdana Menteri Palestina Mohammed Mustofa di Roma, Meloni mengaku mendukung upaya untuk membebaskan sandera yang ditawan di Gaza.
Di samping itu, juga mendukung adanya peningkatan aliran bantuan kemanusiaan bagi warga sipil Gaza.
Kantor Meloni sudah menyatakan bahwa Italia bakal melanjutkan pembiayaan program Foof for Gaza yang diluncurkannya dengan beberapa organisasi kemanusiaan internasional.
"Saat rapat itu Perdana Menteri Meloni juga menegaskan perlunya menghidupkan kembali proses politik yang akan menuju ke arah perdamaian jangka panjang berdasarkan solusi dua negara," kata kantor Meloni dikutip dari Anadolu Agency.
Sementara itu, Perdana Menteri Italia Antonio Tajani berujar bahwa Italia telah mengalokasikan dana 35 juta euro untuk warga Palestina.
Dari jumlah itu, sebanyak 5 euro akan disalurkan kepada UNRWA, badan PBB yang mengurusi pengungsi Palestina.
Perkembangan usulan gencatan senjata
Terbaru, Hamas disebut meminta jaminan tertulis dari AS mengenai gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari Gaza sebelum menandatangani proposal yang didukung oleh AS.
Hal itu disampaikan oleh dua narasumber keamanan dari pihak Mesir.
Qatar dan Mesir yang menjadi juru penengah perundingan Israel-Hamas menyebut Hamas pada hari Selasa telah merespons usulan gencatan senjata.
Narasumber Mesir mengatakan Hamas khawatir bahwa proposal saat ini tidak memberikan jaminan tegas mengenai transisi dari tahap pertama gencata senjata.
Kata narasumber itu, Hamas hanya akan menyetujui usul itu jika ada garansi yang diberikan. Mesir kemudian menghubungi AS perihal jaminan itu.
“Hamas menginginkan jaminan atas transisi otomatis dari satu tahapan ke tahapan lain menurut perjanjian yang disampaikan Presiden [Joe] Biden,” kata narasumber ketiga dikutip dari Reuters.
AS menyebut Israel telah menyetujui Israel itu. Namun, Israel belum mengumumkannya secara terbuka.
Sebelumnya, Joe Biden mengatakan gencatan senjata itu bisa membebaskan warga Israel yang disandera Hamas dan menyudahi perang yang sudah berlangsung hampir 8 bulan itu.
Dalam pernyataannya di Gedung Putih pada hari Jumat, (31/5/2024), Biden menyebut usulan itu sebagai "rencana untuk mewujudkan gencatan senjata jangka panjang dan pembebasan semua sandera".
Jumlah korban tewas
Serangan Israel di Gaza dilaporkan telah menewaskan lebih dari 37.200 warga Palestina.
Adapun jumlah korban luka mencapai hampir 85.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Invasi Israel ke Gaza memicu kecaman internasional. Negara Yahudi itu juga diancam akan dijatuhi sanksi.
Di samping itu, dukungan dari Barat kepada Israel juga mulai menurun lantaran korban jiwa makin banyak dan krisis kemanusiaan di Gaza memburuk.
Konflik Palestina Vs Israel
Siapakah Samir Halila? Pengusaha yang Digadang Entitas Israel Jadi Gubernur Baru di Gaza |
---|
Ritual Prajurit TNI AU Berdoa dan Sentuh Hidung Super Hercules C-130 J Sebelum ke Gaza Palestina |
---|
Mengenal Pesawat C-130J Super Hercules yang Siap Terjunkan 800 Ton Bantuan untuk Rakyat Gaza |
---|
Israel Izinkan Warga Gaza Pindah ke Luar Negeri selama dan setelah Perang |
---|
Netanyahu Dukung 'Israel Raya', Caplok Palestina, Yordania, Lebanon, Suriah, Irak, Mesir |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.