Konflik Palestina Vs Israel
20.000 Bom Bantuan AS untuk Israel Dipakai Serang Gaza, Sebagian Pengiriman Dirahasiakan
Laporan The New York Times memuat, setidaknya AS telah mengirimkan bantuan lebih dari 20.000 bom untuk Israel yang digunakan menyerang Gaza.
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.com - Media Amerika Serikat (AS), The New York Times, mengutip data analisis yang diterbitkan oleh Jewish Institute for National Security of America, melaporkan AS telah mengirim bantuan senjata dalam jumlah besar untuk Israel, sejak 7 Oktober 2023.
Dalam artikel The New York Times yang terbit pada Kamis (25/7/2024), bantuan itu mencakup lebih dari 20.000 bom tanpa kendali, sekitar 2.600 bom berpemandu, dan 3.000 rudal presisi.
Selain senjata, AS juga memberikan bantuan pesawat, amunisi, dan sistem pertahanan udara, kepada Israel - sekutu dekatnya.
Sebagian pengiriman senjata dan bantuan lainnya dirahasiakan, catat laporan itu.
Sebuah analisis oleh Foundation for Defense of Democracies pada musim semi, menemukan fakta, senjata yang dipasok untuk Israel hingga Maret 2024, merupakan "jumlah dan jenis senjata yang sangat banyak."
Senjata-senjata itu juga digunakan untuk mendukung aparat keamanan Israel.
Analisis tersebut juga menunjukkan, "tampaknya tidak mungkin Israel bisa mencapai swasembada senjata dan amunisi secara keseluruhan dalam waktu dekat."
Beberapa ahli bahkan percaya Israel tak pernah bisa mandiri dalam hal persenjataan dan amunisi.
Bantuan-bantuan senjata, pesawat, dan amunisi yang dikirimkan AS sejak 7 Oktober 2023, digunakan Israel untuk menyerang Jalur Gaza.
Diketahui, AS dan Israel sudah sejak lama dikenal sebagai sekutu dekat.
AS menjadi negara pertama yang mengakui pemerintahan Israel yang didirikan pada 1948, setelah menduduki Palestina.
Baca juga: Oposisi Ramai-ramai Kritik Netanyahu, Sebut Pidato PM Israel di Kongres AS Aib dan Memalukan
Jadi Penyokong Israel Terbesar
Menurut catatan Council on Foreign Relations, Israel telah menjadi penerima kumulatif bantuan luar negeri AS terbesar sejak 1948.
Total, Israel telah mendapat bantuan ekonomi dan militer dari AS sebesar 310 miliar dolar AS (disesuaikan inflasi).
AS memberikan bantuan ekonomi yang cukup besar kepada Israel dalam kurun waktu 1971-2007.
Namun, hampir semua bantuan AS saat ini digunakan untuk mendukung militer Israel.
AS telah menyetujui sementara melalui nota kesepahaman untuk memberikan bantuan kepada Israel senilai 3,8 miliar dolar AS per tahun hingga 2028 mendatang.
Lalu, seperti apa bantuan AS untuk Israel selama sembilan bulan serangan ke Gaza?
Sejak serangan berlangsung pada 7 Oktober 2023, AS telah memberlakukan undang-undang yang menyediakan setidaknya 12,5 miliar bantuan militer untuk Israel.
Nominal itu mencakup 3,8 miliar dolar AS dari RUU pada Maret 2024 dan 8,7 miliar dari undang-undang alokasi tambahan di bulan April 2024.
Council on Foreign Relations juga mencatat AS telah mengirimkan senjata, amunisi, hingga kendaraan militer kepada Israel untuk kemudian digunakan menyerang Gaza.
Baca juga: Liciknya Israel, Persempit Zona Aman di Jalur Gaza, tapi Terus Serang Warga Palestina
Bahkan, pada April 2024, sebuah laporan mengatakan pemerintahan Joe Biden sedang mempertimbangkan penjualan militer baru ke Israel senilai lebih dari 18 miliar dolar AS yang mencakup 50 pesawat tempur F-15.
Tetapi, pengiriman pesawat itu masih akan tiba beberapa tahun lagi.
Militer Israel juga dilaporkan membeli beberapa produk berteknologi tinggi, seperti pesawat pengintai, sejak 7 Oktober 2023.
Sebagai informasi, menurut data terbaru per 25 Juli 2024, Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan jumlah korban tewas di wilayah kantong itu meningkat menjadi 39.145 orang, dikutip dari Al Mayadeen.
Sementara, 90.275 lainnya terluka.
Jumlah warga Palestina di Gaza yang ditahan Israel juga bertambah.
Organisasi Tahanan Palestina dalam sebuah pernyataannya, Kamis, mengatakan "jumlah total operasi penangkapan terhadap warga Palestina mencapai lebih dari 9.800 tahanan."
Angka itu termasuk sekitar 340 tahanan perempuan dan 680 tahanan anak-anak.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.