Senin, 8 September 2025

China Ingatkan Filipina, Penempatan Rudal Jarak Menengah AS di Negaranya Bakal Picu Konflik

China memperingatkan Filipina penempatan rudal jarak menengah oleh Amerika Serikat di Filipina akan memicu perlombaan senjata.

Penulis: Choirul Arifin
Getty Images/Ezra Acayan
Pasukan menyaksikan sebuah rudal menghantam sasaran di laut selama latihan militer gabungan AS-Filipina di Laoag, Filipina pada 6 Mei 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - China memperingatkan Filipina penempatan rudal jarak menengah oleh Amerika Serikat
di Filipina akan memicu perlombaan senjata dan “ketegangan serta konfrontasi” di wilayah tersebut.

Peringatan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi pada hari Sabtu saat bertemu dengan timpalannya dari Filipina, Enrique Manalo, di sela-sela KTT ASEAN di Vientiane, Laos.

Filipina dan Tiongkok menghadapi kesulitan serius dan berisiko semakin memperburuk hubungan karena Manila “berulang kali melanggar konsensus dan komitmen kedua belah pihak,” kata Wang. Potensi penyebaran rudal jarak menengah AS sangat mengkhawatirkan bagi Beijing, tambahnya.

“Jika Filipina memperkenalkan sistem rudal jarak menengah AS, hal itu akan menciptakan ketegangan dan konfrontasi di kawasan serta memicu perlombaan senjata, yang sama sekali tidak sejalan dengan kepentingan dan keinginan rakyat Filipina,” kata Wang.

Washington mengerahkan peluncur Typhon yang mampu menembakkan rudal Standard SM-6 dan Tomahawk ke Filipina pada bulan April.

Sistem tersebut belum digunakan dalam latihan tembakan langsung dan akan ditarik “dalam beberapa bulan ke depan,” menurut pengumuman Manila awal bulan ini.

Pernyataan dari diplomat top Tiongkok ini muncul ketika Beijing dan Manila berhasil meredakan ketegangan di perairan yang disengketakan di Laut Cina Selatan, jalur air utama yang menjadi subyek klaim teritorial yang tumpang tindih oleh banyak negara.

Kedua negara telah berulang kali terlibat konflik di perairan yang bermasalah tersebut sejak akhir tahun lalu, setelah Filipina meningkatkan aktivitas di sekitar BRP Sierra Madre, sebuah kapal pendarat tank tua yang sengaja dikandangkan pada tahun 1999 di perairan Second Thomas Shoal yang disengketakan.

Baca juga: Filipina Siaga Tinggi, Kerahkan Kapal Perang Cegah China Bangun Pulau Baru di LCS

Oleh Filipina kapal tersebut digunakan sebagai kapal tanker.  Awal Juli 2024 ini, Beijing dan Manila mencapai “kesepakatan sementara” mengenai misi pasokan ke kapal tersebut.

Kapal angkatan laut bertabrakan di Laut Cina Selatan yang disengketakanBACA LEBIH LANJUT: Kapal angkatan laut bertabrakan di Laut Cina Selatan yang disengketakan.

Kementerian Luar Negeri China mengatakan pasokan pertama yang dilakukan berdasarkan kesepakatan tersebut berhasil diselesaikan.

Baca juga: Jepang Kritik China karena Tak Patuh Keputusan Arbitrase terkait Sengketa Laut China Selatan

Pasukan Penjaga Pantai China mengonfirmasi di tempat kejadian bahwa kapal Filipina hanya membawa kebutuhan hidup kemanusiaan” dan membiarkannya lewat. Namun pada hari Minggu, Filipina menuduh Tiongkok “salah mengartikan” kesepakatan tersebut.

“Alih-alih mengakui bagaimana kedua negara mampu mengelola perbedaan untuk menghindari salah perhitungan dan kesalahpahaman, juru bicara tersebut memilih untuk salah menggambarkan apa yang telah disepakati antara Filipina dan China,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Filipina Teresita Daza dalam sebuah pernyataan.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan