Konflik Palestina Vs Israel
Sosok Sasha Troufanov, Sandera Israel yang Buat Gempar karena Jalan-Jalan & Mancing di Pantai Gaza
Seorang sandera Israel bernama Alexandre Sasha Troufanov membuat gempar karena muncul video yang memperlihatkan dia sedang memancing di pantai Gaza.
Penulis:
Febri Prasetyo
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM – Seorang sandera Israel bernama Alexandre Sasha Troufanov (29) membuat gempar karena muncul video yang memperlihatkan dia sedang berjalan-jalan dan memancing di pantai Gaza.
Menurut media-media Israel, video itu dirilis hari Jumat, (14/2/2025), oleh kelompok Jihad Islam Palestina.
Dalam video itu Troufanov juga terlihat menulis sebuah pesan yang diduga berisi ucapan terima kasih kepada pihak yang menyanderanya.
Keluarga Troufanov meminta media Israel untuk tidak mempublikasikan video itu atau menggunakannya.
Menurut media Israel, video itu sengaja dikeluarkan untuk tujuan propaganda kelompok perlawanan Palestina.
Troufanov sendiri dijadwalkan dibebaskan oleh Hamas hari ini bersama dengan dua sandera bernama Sagui Dekel Chen dan Iair Horn.
Pembebasan itu merupakan pertukaran sandera dengan tahanan putaran keenam selama gencatan senjata Hamas-Israel.
Hamas mengatakan ketiganya akan dibebaskan lewat juru penengah dari Mesir dan Qatar. Sebelumnya, Hamas sempat mengaku menunda pembebasan sandera karena Israel melanggar perjanjian gencatan.
Sosok Troufanov
The Times Israel melaporkan Sasha Troufanov adalah pria berkebangsaan Israel dan Rusia.
Dia dan anggota keluarganya yang bernama Irene Tati (nenek), Yelena (ibu), dan Sapir Cohen (kekasih), dibawa Hamas dari rumah mereka di perbatasan Gaza saat Operasi Banjir Al Aqsa tanggal 7 Oktober 2023.
Baca juga: Israel Terima 3 Nama Sandera yang Dibebaskan Hamas Hari Ini dan Ditukar dengan 369 Tahanan Palestina
Ayahnya, Vitaly Troufanov, dilaporkan tewas saat peristiwa itu.
Hamas sudah membebaskan tiga wanita kesayangan Trofanov itu pada bulan November 2023 sebagai bagian kesepakatan gencatan senjata.
Menurut keluarganya, Troufanov sebagai seorang insinyur di divisi cloud Amazon. Keluarganya pindah dari Uni Soviet ke Israel 25 tahun silam.
Rusia sudah berkali-kali mendesak agar Troufanov, termasuk ketika gencatan senjata diumumkan Januari lalu.
Troufanov disandera oleh Jihad Islam Palestina. Cohen mengatakan kata-kata terakhir sebelum ditawan kelompok itu adalah “tidak, tidak”.
Pada bulan Mei 2024 Jihad Islam Palestina merilis video yang memperlihatkan Troufanov. Lalu, video lain tentang dia keluar bulan November 2024.
Ibunya, Yelena, pada hari Jumat tiba di tempat dia akan bersatu kembali dengan putranya.
“Saya meminta kalian untuk menyalakan lilin Shabbat dengan kegembiraan,” kata Yelena dalam video yang diunggah di media sosial.
“Berdoalah agar semua sandera segera pulang, dan akan ada kedamaian dan ketenangan di tanah Israel untuk bangsa Israel.”
Sementara itu, Forum Keluarga Sandera pada hari yang sama menyambut baik kabar pembebasan ketiga sandera di atas.
Ketiganya akan ditukar dengan 369 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Baca juga: Arsitek Rencana Para Jenderal IDF: Ada 3 Kesalahan yang Bikin Israel Gagal Total di Gaza
Menurut Associated Press, sudah ada 21 sandera dan 730 tahanan Palestina yang dibebaskan selama gencatan terbaru ini.
Gencatan menuju tahap kedua
Jika tidak ada halangan, gencatan senjata akan memasuki tahap kedua pada tanggal 1 Maret nanti.
Hingga saat ini belum diketahui akan seperti apa tahap kedua berlangsung. Pada tahap itu tentara Israel akan dibebaskan, tetapi rinciannya belum dirundingkan.
Dikutip dari Al Jazeera, awal minggu ini Hamas mengklaim Israel telah melanggar kesepakatan gencatan. Hamas lalu mengancam akan menunda pembebasan sandera selanjutnya.
Menurut Hamas, Israel gagal memenuhi kewajibannya untuk mengizinkan pengiriman tenda ke Gaza dan hal lainnya.
Adapun Israel mengancam akan meneruskan perang di Gaza jika sandera tak dibebaskan sesuai dengan kesepakatan. Namun, Israel memilih bungkam atas tudingan Hamas.
Hamas mengaku menggelar pembicaraan di Kairo dengan para pejabat Mesir. Hamas juga berkontak dengan Perdana Menteri Qatar untuk membahas pengiriman persediaan medis, bahan bakar, peralatan berat, dan lainnya ke Gaza.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.