Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1108: Lavrov Bandingkan Macron dengan Hitler dan Napoleon
Lavrov kritik keras pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron dengan membandingkannya dengan 2 tokoh sejarah, Adolf Hitler dan Napoleon Bonaparte.
TRIBUNNEWS.COM - Konflik Rusia vs Ukraina yang berlangsung sejak 24 Februari 2022 telah memasuki hari ke-1108 pada Jumat (7/3/2025).
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mengkritik keras pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron dengan membandingkannya dengan dua tokoh sejarah, Adolf Hitler dan Napoleon Bonaparte.
Layanan Darurat Negara Ukraina melaporkan konsekuensi dari serangan pesawat tak berawak Rusia di wilayah Odessa.
Angkatan Udara Ukraina melaporkan bahwa sekelompok pesawat jet tempur Rusia Tu-95MS telah lepas landas dari Lapangan Udara Olenya, yang terletak di wilayah Murmansk, Rusia.
Simak rangkuman peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina berikut ini.
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1108:
Dikutip dari TASS, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mengkritik keras pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Ia membandingkan Macron dengan dua tokoh sejarah, Adolf Hitler dan Napoleon Bonaparte.
Dalam sebuah konferensi pers, Lavrov menyatakan bahwa Macron, meskipun berbeda dengan pendahulunya yang juga berkonflik dengan Rusia, seperti Napoleon dan Hitler, tidak bertindak secara diplomatis.
Lavrov mengungkapkan, "Mereka (Napoleon dan Hitler) berusaha mengalahkan Rusia dan menyatakannya secara terbuka."
"Namun, Macron sepertinya menginginkan hal yang sama, tapi dengan alasan yang berbeda. Ia menyebut Rusia sebagai ancaman bagi Prancis dan Eropa."
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1107: Macron, Zelensky, dan Starmer Mau ke Amerika untuk Temui Trump
Tuduhan Macron terhadap Rusia, yang menurutnya bersiap untuk berperang melawan Eropa dan Prancis, dibantah keras oleh Lavrov.
"Pernyataan ini tidak masuk akal dan tidak berdasar," kata Lavrov, menekankan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah berkali-kali menyebut tuduhan tersebut sebagai klaim yang tidak rasional.
Lavrov juga menjelaskan bahwa masalah utama yang menyebabkan ketegangan antara Rusia dan Barat adalah perluasan NATO.
Menurutnya, Presiden AS Donald Trump dan timnya mengakui ini sebagai akar masalah.
Eropa, yang merasa diabaikan oleh Amerika Serikat, justru meremehkan isu ini dan menghindari pembahasan tentang NATO.
Selain itu, Lavrov menyinggung penghapusan bahasa, media, dan budaya Rusia di Ukraina serta larangan Gereja Ortodoks Ukraina yang kanonik sebagai faktor penyebab utama ketegangan.
Ia mengkritik Barat yang tidak mengangkat masalah ini, meskipun hak asasi manusia seharusnya menjadi prioritas mereka.
Lavrov juga mengungkapkan kekhawatirannya atas pernyataan Macron yang berhubungan dengan ancaman nuklir.
"Macron sepertinya melanjutkan perjuangan Napoleon yang ingin menaklukkan Rusia, dengan cara yang tersembunyi," katanya, merujuk pada rencana Macron untuk memulai diskusi dengan sekutu Eropa mengenai perlindungan nuklir Prancis.
Tuduhan dan kritik Lavrov ini menyusul pernyataan Macron yang mengatakan bahwa Eropa harus bersiap menghadapi ancaman yang semakin besar, termasuk yang diduga berasal dari Rusia.
-
Pesawat Tu-95 Rusia Lepas Landas dari Lapangan Udara Olenya, Kemungkinan Peluncuran Rudal
Angkatan Udara Ukraina melaporkan bahwa sekelompok pesawat jet tempur Rusia Tu-95MS telah lepas landas dari Lapangan Udara Olenya, yang terletak di wilayah Murmansk, Rusia.
Laporan ini menunjukkan adanya potensi ancaman dari serangan udara yang dapat dilakukan oleh Rusia.
Sebagai respons terhadap situasi ini, Angkatan Udara Ukraina mengimbau warga untuk memantau perkembangan lebih lanjut dan segera mencari tempat berlindung jika ada peringatan serangan udara yang dikeluarkan.
Peringatan ini mengindikasikan kemungkinan peluncuran rudal atau serangan udara lainnya, yang dapat memperburuk ketegangan di wilayah tersebut, dikutip dari Suspilne.
-
Layanan Darurat Negara Tunjukkan Konsekuensi Serangan Rusia di Wilayah Odessa
Layanan Darurat Negara Ukraina melaporkan konsekuensi dari serangan pesawat tak berawak Rusia di wilayah Odessa.
Menurut informasi yang diberikan oleh Walikota Chornomorsk, Vasyl Gulyayev, serangan tersebut menyebabkan kerusakan pada infrastruktur penting di wilayah tersebut.
Baca juga: Pasukan Putin Serang Kampung Halaman Zelensky, Kota-Kota Ukraina Terancam Diamuk Rudal Rusia
Hingga saat ini, tidak ada laporan mengenai korban jiwa akibat serangan tersebut.
Pihak berwenang terus melakukan upaya untuk menangani dampak dari serangan tersebut dan memulihkan infrastruktur yang rusak.
-
PM Inggris Keir Starmer Sambut Baik Komentar Trump tentang Prospek Kesepakatan Damai
Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menyambut positif komentar yang disampaikan oleh Presiden AS Donald Trump mengenai kemungkinan kesepakatan damai di Ukraina.
Juru bicara resmi perdana menteri menyatakan bahwa Inggris mendukung pernyataan Zelensky mengenai kontribusi besar Amerika Serikat dalam membantu Ukraina mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaannya.
Selain itu, ia menekankan bahwa Inggris juga menginginkan perdamaian yang aman dan langgeng di Ukraina, yang sejalan dengan harapan Trump.
"Presiden Zelensky mengatakan bahwa Amerika Serikat telah melakukan banyak hal untuk membantu Ukraina, dan kami sepenuhnya sependapat dengan keinginan Presiden Trump untuk perdamaian yang stabil dan langgeng di Ukraina."
"Perdana menteri percaya bahwa solusi bisa ditemukan, dan kami menyambut baik komentar Presiden Trump mengenai hal tersebut," kata juru bicara itu.
Pada Rabu (5/3/2025), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan adanya "pergerakan positif" dalam pembicaraan dengan Amerika Serikat.
Ia juga mengungkapkan bahwa pejabat dari kedua negara dapat segera bertemu lagi untuk melanjutkan dialog.
Sementara itu, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Mike Waltz, menyatakan Trump akan mempertimbangkan untuk mengembalikan bantuan ke Ukraina, jika pembicaraan damai dapat diselenggarakan dan langkah-langkah membangun kepercayaan diambil.
Gedung Putih juga mengonfirmasi pembicaraan mengenai kesepakatan mineral antara Ukraina dan AS tengah berlangsung, dengan harapan penandatanganan akan segera dilakukan.
Penandatanganan ini diharapkan menjadi langkah pertama dalam negosiasi lebih lanjut antara Ukraina, Washington, dan Rusia untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.