Konflik Palestina Vs Israel
Israel Mau Lanjutkan Negosiasi asalkan Hamas Terima Rencana Steve Witkoff
Israel dikabarkan bersedia melanjutkan negosiasi di Jalur Gaza dengan syarat Hamas menerima rencana utusan AS Steve Witkoff.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Sumber politik Israel mengungkapkan pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersedia membahas kelanjutan negosiasi tentang Jalur Gaza asalkan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) menyetujui rencana utusan Amerika Serikat (AS) Steve Witkoff.
Kabar ini muncul setelah sumber-sumber Israel mengklaim bahwa Hamas setuju untuk membahas pembebasan lima sandera Israel yang masih hidup tanpa prasyarat seperti gencatan senjata jangka panjang.
"Tel Aviv siap mempertimbangkan untuk membawa pasokan ke Gaza, tetapi menekankan perlunya memastikan pasokan tersebut sampai ke warga sipil, bukan faksi bersenjata," kata sumber pejabat Israel.
"Dari sudut pandang kami, semua sandera di Jalur Gaza berada dalam situasi kemanusiaan, dan kami menuntut jaminan atas keselamatan mereka selama gencatan senjata dan negosiasi," lanjutnya.
Meskipun bersikap terbuka, Israel secara tegas menolak persyaratan Hamas untuk mengakhiri perang.
Israel tetap berpegang pada tuntutan yang diajukan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam pidatonya di depan Kongres musim panas lalu.
Tuntutan ini mencakup kontrol keamanan Israel atas Jalur Gaza, pelucutan senjata Hamas, pencabutan otoritas Hamas di Jalur Gaza, diakhirinya hasutan dan mobilisasi melawan Israel, dan pembebasan semua sandera, termasuk prajurit IDF Hadar Goldin, seperti diberitakan Al Jazeera.
Rencana Steve Witkoff
Sekutu Israel, pemerintah AS di bawah Presiden Donald Trump, mengirimkan utusannya Steve Witkoff untuk mewakili AS bersama mediator Qatar dan Mesir dalam menengahi perundingan antara Hamas dan Israel.
Menurut rencana Steve Witkoff, pembebasan semua sandera, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, akan dilakukan dalam dua tahap.
Baca juga: Hamas Mendesak Israel Tindaklanjuti Proposal Gencatan Senjata
Tahap pertama pada awal perundingan, dan tahap kedua pada akhir perundingan.
Steve Witkoff yakin membagi kesepakatan tersebut ke dalam beberapa tahap, seperti yang terjadi sebelumnya, menyebabkan kesulitan dan komplikasi yang signifikan karena apa yang ia gambarkan sebagai pelanggaran Hamas yang berulang.
Utusan AS itu mengklaim ada beberapa pelanggaran dalam pembebasan sandera sebelumnya, termasuk perayaan pembebasan sandera.
"Kami tidak bisa terus-terusan seperti ini. Itulah sebabnya kami menuntut pembebasan sandera secara dua gelombang saja," katanya, seperti diberitakan Sky News pada Senin (31/3/2025).
Menurut usulan Steve Witkoff, pembicaraan tersebut diperkirakan berlangsung selama 50 hari, dengan separuh sandera hidup dan mati akan dibebaskan pada awal negosiasi, dan separuhnya lagi pada akhir.
Jika negosiasi berjalan positif, semua sandera akan dibebaskan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.