Gempa di Myanmar
Korban Tewas Gempa Melonjak Capai 2.000 Orang, Myanmar Umumkan Hari Berkabung Nasional
Myanmar mengumumkan masa berkabung nasional selama tujuh hari usai negaranya diguncang gempa berkekuatan 7,7 magnitudo hingga menewaskan 2.056 orang
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Bobby Wiratama
Suhu di Myanmar diperkirakan mencapai 40 derajat Celcius, yang menyebabkan petugas penyelamat kelelahan dan mempercepat pembusukan tubuh korban, sehingga menyulitkan proses identifikasi.
72 jam pertama setelah gempa bumi secara luas dianggap sebagai jendela “emas” untuk menjangkau korban yang terkubur hidup-hidup di bawah reruntuhan.
Akan tetapi setelah periode tersebut, peluang untuk bertahan hidup tanpa sumber air berkurang dengan cepat.
Kejadian tragis terjadi ketika tim penyelamat mengira mereka telah menyelamatkan seorang perempuan hamil yang terperangkap di bawah reruntuhan selama lebih dari 55 jam.
Namun setelah melakukan amputasi pada kakinya untuk mengeluarkannya, perempuan tersebut dinyatakan meninggal dunia.
"Kami mencoba segalanya untuk menyelamatkannya," kata salah satu petugas medis, menambahkan bahwa perempuan itu telah kehilangan terlalu banyak darah akibat amputasi, seperti yang dilaporkan oleh AFP.
(Tribunnews/Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.