Jumat, 12 September 2025

Sosok Sugianto, Penyelamat 60 Warga Korsel dari Kebakaran Hutan, Dijuluki 'Pahlawan Tersembunyi' 

Berikut sosok Sugianto, Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang viral karena selamatkan lansia dari kebakaran hutan di Korea Selatan.

|
Kolase: Instagram @indonesiainseoul
AKSI HEROIK PMI - Tangkap layar Instagram @indonesiainseoul yang memposting berita dari Yonhap News pada Rabu (2/4/2025). Berita tersebut terkait seorang nelayan asal Indonesia bernama Sugianto yang melakukan aksi heroik menyelamatkan nyawa lansia dari bencana kebakaran hutan yang melanda wilayah Gun (Kabupaten) Yeongdeok, Provinsi Gyeongsang Utara, Korea Selatan. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut sosok Sugianto, Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang viral karena selamatkan lansia dari kebakaran hutan di Korea Selatan.

Dikutip dari kantor berita Yonhap News Agency, Sugianto diketahui lahir pada 1994 dan kini berusia 31 tahun.

Sugianto bekerja sebagai nelayan di wilayah Gun (Kabupaten) Yeongdeok, Provinsi Gyeongsang Utara, Korea Selatan.

Ia sudah bekerja di Korea Selatan sejak 8 tahun lalu.

Karena aksi heroik menyelamatkan lansia dari kebakaran, Sugianto mendapat julukan 'pahlawan tersembunyi'.

Baca juga: Viral Sugianto Gendong Lansia untuk Selamatkan Kebakaran di Korea, Kini Direkomendasi Visa F-2

Nama Sugianto juga viral di media sosial setelah foto dan aksinya diunggah sejumlah akun media sosial, baik di Korea Selatan dan di Indonesia sendiri, termasuk akun resmi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul.

Komentar positif terhadap aksi heroik Sugianto juga bermunculan di kolom komentar.

Tak sedikit yang ikut mengapresiasi keberanian dari Sugianto.

Bahkan, ada netizen meminta pemerintah Korea Selatan untuk memberikan hadiah berupa status kewarganegaraan dan rumah.

Di web Yonhap News Agency, berita terkait Sugianto diberi judul: "Seorang pelaut asing berteriak “Nenek” dalam bahasa Korea yang terbata-bata… 60 orang diselamatkan dalam kebakaran hutan".

Kronologi kejadian

Masih dikutip dari Yonhap News Agency, kejadian bermula saat kebakaran hutan melanda sejumlah wilayah di Yeongdeok sejak 22 Maret 2025.

Titik api mulai muncul di Desa Uiseong dan terus meluas ke wilayah  Andong dan Cheongsong dengan kecepatan 10 kilometer per jam.

Pada 25 Maret 2025, api sudah memasuki perbatasan barat Yeongdeok sekitar pukul 18.00 sore waktu setempat.

Diberitakan, kondisi saat itu kacau karena listrik serta komunikasi lumpuh, salah satunya melanda Desa Chuksan-myeon Gyeongjeong.

Akibatnya, banyak warga yang tidak mengetahui informasi terkait penyebaran api.

Kim Pil-kyung, kepala desa Chuksan-myeon Gyeongjeong yang menyadari kebakaran datang, langsung memberitahukan warganya agar segera mengungsi.

Ia dibantu oleh kepala desa nelayan Yoo Myeong-shin (56), dan pelaut asing Sugianto.

"Kami sudah siarkan kepada para warga agar segera keluar, tetapi mereka tidak keluar juga."

"Jadi, kami bertiga membangunkan mereka dengan berteriak dan menyuruh mereka keluar," katanya, dikutip pada Rabu (2/4/2025).

Kim melanjutkan ceritanya, ia pergi memberitahu warganya yang berada di sisi kiri desa.

Sementara, Sugianto berlari ke tengah wilayah Chuksan-myeon Gyeongjeong.

Dalam proses evakuasi, Sugianto rela menggendong tujuh warga untuk dibawa ke tempat aman.

Kim menyebut Sugianto cukup akrab dengan kehidupan Korea, sampai-sampai dia memanggil orang yang ditolong dengans sebutan "nenek" dalam bahasa Korea.

Warga Negara Indonesia (WNI) lainnya yang ikut mengevakuasi para korban, Leo, turut memberikan kesaksiannya.

"Kebakaran hutan semakin mendekat, tetapi saya tidak dapat melihat nenek saya. Akhirnya saya berteriak agar dia segera datang." tutur Leo dalam bahasa Korea yang terbata-bata.

Baca juga: Viral Video Bapak-bapak Cekcok sebelum Salat Id di Makassar, Pejabat Setda Jelaskan Pemicunya

WNI SELAMATKAN LANSIA - Kisah Sugianto, gendong lansia untuk selamatkan dari kebakaran hutan di Korea pada 31 Maret 2025, kini pemerintah rekomendasikan Sugianto untuk dapat visa jangka panjang F-2
WNI SELAMATKAN LANSIA - Kisah Sugianto, gendong lansia untuk selamatkan dari kebakaran hutan di Korea pada 31 Maret 2025, kini pemerintah rekomendasikan Sugianto untuk dapat visa jangka panjang F-2 (Tangkap layar potral berita Korea Selatan Naver)

"Saya menggendong nenek saya yang sedang tidur di dalam, di punggung saya dan mengungsi," lanjutnya.

Ia kemudian menggambarkan situasi darurat pada saat itu.

"Angin bertiup sangat kencang saat itu, nenek saya hampir terbang."

"Saya menyuruhnya untuk duduk dan mengungsi," lanjut Leo.

Total ada 60 warga yang berhasil diselamatkan nyawanya dari kebakaran hutan.

Aksi heroik Sugianto dan Leo mendapatkan apresiasi dari para korban dan Pemerintah Korea Selatan.

Seorang warga berumur 60 tahun yang ditemui wartawan, memuji aksi keduanya.

Ia menyebut mereka sebagai  'pahlawan tersembunyi' di tengah krisis kebakaran hutan.

Selain itu, Menteri UKM dan Perusahaan Rintisan, Oh Young-joo, bahkan bertemu langsung dengan keduanya.

Ia memerintahkan pihak berwenang untuk memberikan tindakan dukungan, seperti perpanjangan visa.

Imbauan KBRI Seoul

KBRI Seoul sudah memberikan imbauan kepada para WNI terkait bencana kebakaran hutan.

Utamanya yang berada di wilayah Sancheong, Uiseong, Ulju, Gyeongnam, Cheongsong, Yeongyang, Yeongdok dan Andong. 

Kebakaran masih mungkin meluas ke wilayah lain akibat udara kering dan angin kencang.

KBRI Seoul mengimbau seluruh Warga Negara Indonesia yang berada di wilayah-wilayah tersebut dan wilayah lain di sekitarnya, untuk:

1. Tetap tenang dan selalu memantau perkembangan kebakaran hutan di wilayah sekitar.

2. Informasi dan perkembangan dapat dipantau melalui situs http://eng.safekorea.go.kr (Bahasa Inggris) dari portal National Safety and Disaster, dan aplikasi Emergency Ready App yang dapat diunduh di telepon genggam.

3. Patuhi dan ikuti perintah Pemerintah Setempat/Otoritas yang berwenang dalam situasi evakuasi.

Baca juga: Viral Petasan 8 Kg Meledak di Lombok, 2 Pemuda Terluka Parah Sekujur Tubuh, Korban Sempat Terpental

4. Tetap berada di lokasi evakuasi hingga Pemerintah Setempat/Otoritas yang Berwenang menyatakan bahwa situasi dan kondisi telah kembali dalam keadaan aman.

5. Apabila mengalami situasi yang 
mengancam kesehatan dan hal-hal yang berbahaya lainnya, mohon dapat menghubungi nomor darurat:

  • 119: Emergency Korea (Ambulans, Pemadam Kebakaran, SAR);
  • 112: Polisi Korea;
  • 010-5394-2546: Hotline Darurat KBRI Seoul

"Demikian imbauan ini disampaikan untuk menjadi perhatian," dikutip dari kemlu.go.id.

(Tribunnews.com/Endra)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan