Konflik Rusia Vs Ukraina
Zelensky Tolak Pernyataan Witkoff soal Kompromi 5 Wilayah Ukraina untuk Damai dengan Rusia
Presiden Ukraina Zelensky tolak pernyataan utusan AS Steve Witkoff soal kompromi 5 wilayah Ukraina sebagai kunci perdamaian dengan Putin.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menolak pernyataan Utusan Khusus Amerika Serikat (AS), Steve Witkoff, mengenai kompromi terhadap lima wilayah Ukraina sebagai kunci kesepakatan dengan Rusia.
"Ukraina adalah negara berdaulat, dan hanya rakyat Ukraina yang dapat berbicara tentang wilayahnya," kata Zelensky konferensi pers dengan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte di Odesa pada hari Selasa (15/4/2025).
"Semua wilayah adalah milik negara kesatuan Ukraina. Sekali lagi – hanya rakyat Ukraina yang dapat berbicara tentang wilayah kami," tambahnya.
Zelensky menegaskan bahwa Ukraina tidak akan menyerahkan wilayah mana pun yang saat ini diduduki Rusia.
"Dan Anda tahu apa batasan kami – kami tidak akan pernah mengakui wilayah mana pun yang diduduki sementara sebagai wilayah Rusia," katanya.
Ia menyebut utusan AS sebagai pihak yang berbicara mengenai hal yang melampaui mandat mereka.
"Oleh karena itu, orang-orang ini membahas masalah-masalah yang berada di luar mandat mereka," tegasnya, seperti diberitakan Pravda.
Steve Witkoff Ungkap Hasil Pembicaraan dengan Putin
Utusan Khusus AS, Steve Witkoff, mengatakan mengenai pembicaraannya baru-baru ini dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ia mengungkapkan pembicaraan itu berpusat pada kemungkinan kesepakatan damai berdasarkan status lima wilayah.
Steve Witkoff, yang bertemu dengan Putin di St. Petersburg pada tanggal 11 April, menggambarkan pertemuan tersebut sebagai produktif.
Baca juga: Zelensky Tuduh Wapres AS Dukung Putin, JD Vance: Tak Masuk Akal, Saya Mengutuk Rusia sejak 2022
Ia mengklaim presiden Rusia menyatakan keinginan untuk perdamaian permanen meskipun butuh waktu cukup lama bagi kami untuk sampai ke titik itu.
"Kesepakatan damai ini menyangkut apa yang disebut lima wilayah," kata Witkoff dalam komentarnya untuk Fox News pada hari Senin (14/4/2025).
"Namun, masih banyak lagi yang perlu dibahas. Saya pikir kita mungkin berada di ambang sesuatu yang akan sangat penting bagi dunia secara keseluruhan," ujarnya.
Meskipun Witkoff tidak menyebutkan nama wilayah tersebut secara langsung, ia tampaknya merujuk pada Krimea yang dianeksasi secara ilegal oleh Rusia pada tahun 2014 dan empat wilayah yang dianeksasi pada tahun 2022.
Pada September 2022, Rusia mengumumkan pencaplokan sebagian wilayah Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson yang diduduki.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.