Selasa, 30 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Siap Segera Terlibat dalam Perundingan Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Kelompok perlawanan Palestina Hamas mengatakan bahwa pihaknya siap untuk segera terlibat dalam negosiasi untuk mencapai gencatan senjata abadi di Gaza

Editor: Muhammad Barir
Anews/File
SAYAP MILITER HAMAS - Seorang petempur Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, dalam sebuah parade militer beberapa waktu lalu di Jalur Gaza. Hamas menyatakan siap kembali berunding dengan Israel dalam negosiasi yang tidak setengah-setengah, mau bebaskan semua sandera Israel asalkan pasukan IDF berhenti melancarkan perang dan mundur total dari Gaza. 

Hamas Siap Segera Terlibat dalam Perundingan Gencatan Senjata Permanen di Gaza

TRIBUNNEWS.COM- Kelompok perlawanan Palestina Hamas mengatakan bahwa pihaknya siap untuk segera terlibat dalam negosiasi untuk mencapai gencatan senjata abadi di Gaza.

"Hamas siap untuk segera memulai negosiasi guna mencapai kesepakatan komprehensif untuk gencatan senjata berkelanjutan, penarikan pasukan pendudukan, diakhirinya pengepungan, pertukaran tahanan, dan pembangunan kembali Gaza," katanya dalam sebuah pernyataan.

Negosiator gencatan senjata Israel akan menuju Qatar
Tim negosiasi Israel akan melakukan perjalanan ke ibu kota Qatar, Doha, untuk membahas kemungkinan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan dengan kelompok Palestina Hamas.

Delegasi tersebut diperkirakan akan tetap berada di Doha setidaknya hingga hari Kamis, selama kunjungan Presiden AS Donald Trump ke negara Teluk tersebut.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia mengarahkan delegasi untuk melakukan perjalanan ke Qatar.

“Negosiasi hanya akan dilakukan di bawah tekanan,” tambahnya.


Keluarga sandera Israel mungkin akan bertemu Donald Trump di Qatar

Keluarga sandera Israel yang ditawan Hamas di Gaza mungkin akan bertemu Presiden AS Donald Trump selama kunjungannya ke Qatar minggu ini. Pertemuan tersebut masih dalam pembahasan dan belum dirampungkan, CNN melaporkan, mengutip dua orang yang mengetahui rencana tersebut.

"Ini adalah kesempatan, bukan hal yang terjadi sekali saja," kata seorang sumber yang bekerja dengan keluarga-keluarga tersebut, menurut CNN. "Ini memberi tekanan yang sangat besar pada perdana menteri."


SUMBER: TRT GLOBAL

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved