Jumat, 12 September 2025

10 Negara Terkaya di Dunia Tahun 2025: dari Luksemburg hingga Denmark

Berikut 10 negara terkaya di dunia tahun 2025 yang dikutip dari berbagai sumber. Luksemburg menempati posisi pertama.

Freepik
ILUSTRASI GEDUNG TINGGI - Foto ini diambil dari Freepik pada Selasa (3/6/2025) yang menampilkan ilustrasi gedung tinggi. Berikut 10 negara terkaya di dunia tahun 2025 yang dikutip dari berbagai sumber. Luksemburg menempati posisi pertama. 

TRIBUNNEWS.COM - Kekayaan suatu negara sering kali diukur melalui Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita berdasarkan paritas daya beli (Purchasing Power Parity/PPP).

Negara-negara terkaya di dunia umumnya memiliki sektor industri unggulan yang mendukung pertumbuhan ekonomi mereka, mulai dari perbankan, energi, hingga teknologi tinggi.

Beberapa negara bahkan tidak memiliki sumber daya alam melimpah, namun berhasil memaksimalkan kekuatan lain seperti stabilitas politik, regulasi pro-bisnis, dan pengembangan sumber daya manusia.

Berikut 10 negara terkaya di dunia tahun 2025

1. Luksemburg

PDB (PPP) per kapita: 154.910 USD (sekitar Rp 2,47 miliar).

Luksemburg memimpin daftar dengan sektor keuangan yang sangat berkembang dan ekonomi berpendapatan tinggi. dikutip dari World Atlas.

Negara kecil di Eropa ini dikenal dengan stabilitas ekonomi dan standar hidup tinggi. 

Terletak di persimpangan Belgia, Jerman, dan Prancis, Luksemburg menjadi pusat perbankan swasta, dana investasi, dan memiliki regulasi ketat yang menarik investor global.

Pasar real estatnya juga tumbuh pesat, khususnya properti komersial, didorong oleh keterbatasan lahan dan permintaan tinggi.

Baca juga: 10 Negara di Dunia yang Tak Punya Sungai: Arab Saudi, Qatar hingga Vatikan

2. Singapura

PDB (PPP) per kapita: 153,610 USD (sekitar Rp 2,5 miliar).

Singapura dikenal sebagai pusat keuangan, perdagangan, dan teknologi, dikutip dari Savory and Partners.

Negara ini menawarkan berbagai peluang investasi, termasuk obligasi pemerintah yang stabil dan perusahaan rintisan teknologi yang berkembang berkat ekosistem inovasi dan insentif pemerintah. 

Pasar properti mewah dan komersial di Singapura diminati investor internasional karena kelangkaan lahan dan permintaan tinggi.

3. Makau

PDB (PPP) per kapita: 140,245 USD (sekitar Rp 2,2 miliar), dikutip dari Jagran Josh.

Makau adalah pusat pariwisata dan perjudian terbesar di Asia, menghasilkan pendapatan lebih besar dari Las Vegas. 

Dengan jutaan pengunjung tiap tahun, Makau juga mengembangkan sektor keuangan, konvensi, dan pariwisata budaya. 

Sistem “Satu Negara, Dua Sistem” memberi otonomi ekonomi yang unik, meningkatkan daya tarik investasi.

4. Irlandia

PDB (PPP) per kapita: 131,548 USD (sekitar Rp 2,1 miliar)

Irlandia berhasil berkat pajak perusahaan rendah, investasi asing dari perusahaan AS, dan keanggotaan di Uni Eropa. 

Ekonominya berkembang pesat di sektor teknologi, farmasi, dan jasa keuangan. 

Investasi besar di pendidikan dan infrastruktur mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

5. Qatar

Dikutip dari Uni Wide, PDB (PPP) per kapita: 118,761 USD (sekitar Rp 1,9 miliar).

Cadangan gas alam dan minyak yang melimpah menjadi sumber kekayaan utama Qatar. 

Negara ini menawarkan peluang investasi besar di real estate, infrastruktur, dan energi. 

Insentif seperti pembebasan pajak di zona bebas menjadikan Qatar menarik bagi investor asing di berbagai sektor.

6. Norwegia

PDB (PPP) per kapita: 106,540 USD (sekitar Rp 1,7 miliar).

Norwegia memiliki ekonomi yang terdiversifikasi antara pertanian, industri, dan jasa. 

Cadangan minyak Laut Utara mendukung sistem kesejahteraan negara dan memberikan pendapatan besar. 
Dana kekayaan negara yang besar dikelola dengan fokus pada keberlanjutan dan stabilitas ekonomi jangka panjang.

7. Swiss

PDB (PPP) per kapita: 98,144 USD (sekitar Rp 1,59 miliar).

Swiss terkenal dengan standar hidup tinggi dan jumlah jutawan yang banyak. 

Sektor perbankan yang kuat, inovasi, dan stabilitas politik menjadi fondasi kemakmurannya. 

Swiss menjadi magnet bagi investor dan profesional global.

8. Brunei Darussalam

PDB (PPP) per kapita: 95,038 USD (sekitar Rp 1,52 miliar).

Ekonomi Brunei didominasi oleh minyak bumi dan gas alam. 

Meski populasinya kecil, Brunei adalah produsen minyak terbesar ketiga di Asia Tenggara. 

Negara ini tengah mendorong diversifikasi ekonomi melalui investasi asing di sektor pertanian, petrokimia, dan akuakultur.

9. Guyana

PDB (PPP) per kapita: 91,380 USD (sekitar Rp 1,48 miliar).

Guyana mengalami pertumbuhan luar biasa sejak menemukan cadangan minyak lepas pantai pada 2015. 

Dengan pertumbuhan PDB mencapai 19,9 persen pada 2021, Guyana fokus mengurangi peran pemerintah dan meningkatkan investasi asing, khususnya di minyak, kayu, dan perikanan.

10. Denmark

PDB (PPP) per kapita: 85,788 USD (sekitar Rp 1,39 miliar).

Denmark mengandalkan sektor jasa yang menyerap 80 persen tenaga kerja dan industri manufaktur. 

Model sosial Nordik, pajak tinggi, dan layanan pemerintah yang luas menopang kesejahteraan warga. 

Ekonomi Denmark stabil dengan fokus pada energi terbarukan dan teknologi tinggi, serta ekspor turbin angin dan farmasi.

(Tribunnews.com/Farra)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan