10 Negara yang Paling Sedikit Terjadi Bencana Alam, Tak Ada Risiko Bencana Alam Besar di Andorra
Berikut ini 10 negara yang paling sedikit terjadi bencana alam di dunia, diketahui negara Andorra duduki peringkat pertama.
TRIBUNNEWS.COM - Peristiwa bencana alam tidak dapat diprediksi dan menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur, ekonomi, dan kehidupan.
Tsunami, tanah longsor, tornado, dan gempa bumi adalah beberapa contoh, yang masing-masing berdampak pada kehidupan kita.
Untungnya, manusia telah berkembang pesat dalam beberapa abad terakhir dan sekarang memahami bagaimana dan mengapa bahaya ini terjadi.
Misalnya, pergerakan lempeng tektonik Bumi merupakan penyebab gempa bumi, tsunami, dan aktivitas gunung berapi.
Dengan menggunakan pengetahuan ini, kita dapat memperkirakan kemungkinan bencana alam di setiap negara.
Para peneliti juga telah melangkah lebih jauh untuk menilai risiko bencana alam secara keseluruhan per negara.
Berikut 10 negara yang paling sedikit terjadi bencana alam sebagaimana dilansir laman worldatlas.com:
1. Andorra
Terletak 400 mil dari Monako, Kerajaan Andorra adalah negara yang terkurung daratan di Semenanjung Iberia.
Mirip dengan Monako, Andorra adalah surga kekayaan berkat sektor perbankan yang kuat dan pajak yang rendah.
Hal ini memastikan ekonomi yang kuat serta layanan berkualitas tinggi di seluruh negeri.
Baca juga: Kemendagri, Bappenas dan BNPB Bersinergi Kuatkan Kapasitas Daerah dalam Mitigasi Bencana
Andorra juga merupakan negara terkecil ke-16 di dunia, dengan populasi kurang dari 80.000 jiwa.
Kombinasi faktor-faktor ini menciptakan lingkungan yang ideal untuk penanggulangan bencana alam.
Dengan ekonomi yang kuat, negara ini dapat menanggung kerusakan finansial, sementara populasi yang kecil mudah dikelola dalam bencana.
Meski begitu, Andorra tidak perlu terlalu khawatir karena risiko bencana alam besar di sana sangat kecil atau bahkan tidak ada sama sekali.
Negara ini tidak memiliki catatan gempa bumi yang merusak dan terletak bermil-mil jauhnya dari perairan terbuka, sehingga bencana apa pun jarang terjadi.
Untuk tujuan ini, Andorra memiliki indeks risiko bencana (WRI) sebesar 0,22, dengan hasil yang bagus dalam hal paparan, kemampuan mengatasi, dan kerentanan terhadap lingkungan yang aman.
2. Monako
Dengan indeks risiko bencana (WRI) sebesar 0,24, negara mikro Monako merupakan negara kedua yang paling sedikit terkena dampak bencana alam.
Terletak di French Riviera, negara ini berbatasan dengan Prancis di tiga sisi dan memiliki garis pantai kurang dari 2,5 mil.
Wilayah ini tidak terletak di dekat batas lempeng tektonik atau gunung berapi, yang mengurangi risiko bencana geologi.
Selain itu, negara ini terletak di sepanjang Laut Mediterania, yang dipisahkan dari lautan utama oleh Italia, Spanyol, Prancis, dan Afrika utara.
Berkat hal ini, kecil kemungkinan terjadinya tsunami dan banjir di wilayah tersebut.
Dengan demikian, Monako memiliki paparan minimal terhadap semua jenis bencana alam.
Jika terjadi bencana alam, Monako juga akan cepat mengatasinya dan beradaptasi.
Hal ini dikarenakan perekonomian negara yang kuat dan kekayaan yang melimpah.
Sering dikenal sebagai salah satu tempat termahal di dunia, negara ini memiliki jumlah jutawan dan miliarder per kapita tertinggi di dunia.
Kekayaan yang melimpah ini menghasilkan layanan berkualitas tinggi mulai dari pendidikan yang baik hingga transportasi yang nyaman.
Monako juga akan mendapat dukungan dari Prancis, yang mengelola pertahanan dan keamanan negara mikro tersebut.
Sehingga, jika terjadi bencana alam, negara ini akan mampu mengelola dengan baik.
3. San Marino
San Marino adalah negara mikro yang indah yang terletak di semenanjung Italia.
Negara ini terletak di sepanjang sisi timur laut Pegunungan Apennini dan merupakan negara terkecil kelima di dunia, dengan jumlah penduduk kurang dari 34.000 orang.
Sebagian besar dari mereka adalah pengusaha kaya yang tertarik dengan layanan kesehatan, pariwisata, dan layanan yang baik di negara ini.
Faktor-faktor ini berkontribusi pada kemampuan San Marino yang kuat dalam menghadapi bencana alam.
Misalnya, negara ini memiliki infrastruktur dan layanan kesehatan yang berkualitas tinggi.
Karakteristik ini membuatnya sangat siap menghadapi dampak bencana alam.
Selain itu, negara ini memiliki rencana darurat bencana untuk mitigasi bahaya, operasi darurat, dan daftar periksa untuk menjaga keselamatan semua orang.
Meski demikian, layanan ini jarang dibutuhkan karena San Marino berada di posisi yang lebih aman di dunia terkait paparan bencana alam.
Gempa bumi di negara ini jarang terjadi, dan sebagian besar aktivitas seismik disebabkan oleh getaran dari kejadian di dekatnya.
Selain itu, Italia dan Laut Adriatik mengelilingi negara ini, sehingga mengurangi risiko tsunami besar atau banjir.
Dengan semua faktor ini, San Marino berada di peringkat ketiga dalam daftar dengan risiko bencana alam yang "sangat rendah".
4. Singapura
Jika Anda mencari destinasi liburan yang aman dari bencana alam, Singapura harus menjadi pilihan utama Anda.
Terletak di wilayah maritim Asia Tenggara, negara kepulauan ini merupakan pusat pariwisata, yang dikunjungi lebih dari enam juta pengunjung setiap tahunnya.
Dengan banyaknya objek wisata seperti Gardens by the Bay dan Marina Bay Sands, ada banyak hal yang dapat dilakukan di negara ini.
Bagian terbaiknya adalah Anda tidak perlu khawatir dengan bencana alam yang jarang terjadi di sini.
Karena tidak terletak di perbatasan lempeng, Singapura tidak pernah mengalami gempa bumi, dan hanya merasakan getaran ringan dari kejadian seismik lainnya.
Negara ini juga terlindungi dari perairan terbuka berkat Malaysia di utara dan Pulau Batam di selatan.
Negara-negara ini bertindak sebagai penyangga, jadi jika tsunami terjadi, hanya sedikit air yang akan mencapai Singapura.
Selain rendahnya paparan bencana alam, Singapura juga hebat dalam hal kemampuan mengatasi bencana.
Pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah untuk menghadapi bencana seperti Sistem Peringatan Publik yang jelas, saluran telepon bantuan, dan Program Kesiapsiagaan Darurat Masyarakat (CEPP).
CEPP adalah salah satu yang paling inovatif, mengajarkan peserta keterampilan dasar penyelamatan jiwa dan prosedur darurat.
Berkat ini, Singapura merupakan kombinasi sempurna antara ekonomi, pariwisata, dan keselamatan.
5. Luksemburg
Luksemburg adalah pusat keuangan di Eropa , yang menempati posisi teratas untuk PDB per kapita di dunia.
Dengan perkiraan PDB per kapita sebesar $143.304, negara ini berada di garis depan pembangunan manusia, inovasi, pendapatan, dan pendidikan.
Faktor-faktor ini menjadikan Luksemburg tempat yang bagus untuk ditinggali.
Mereka juga berkontribusi pada kemampuan mengatasi dan adaptasi terhadap bencana alam.
Selain itu, Luksemburg beruntung karena terletak di Eropa Barat, yang jauh dari bencana alam.
Tidak ada patahan besar di dekatnya, jadi negara ini aman dari gempa bumi.
Selain itu, Luksemburg terkurung daratan, jadi bencana tsunami harus melintasi jarak yang jauh untuk mencapai negara tersebut.
Meskipun ada badai sesekali, jelas mengapa Luksemburg adalah negara teraman ke-5 dari bencana alam.
6. Sao Tome dan Principe
Sao Tome dan Principe adalah negara kepulauan yang terletak di Teluk Guinea.
Berbeda dengan kedua negara sebelumnya, negara ini terdiri dari dua pulau dan perairan sepanjang bermil-mil mengelilinginya.
Sebagian besar wilayah negara ini terdiri dari perkebunan karena lingkungan di sini ideal untuk produksi kakao dan gula.
Selain cocok untuk pertanian, lokasi Sao Tome dan Principe juga membuatnya aman dari gempa bumi.
Hal ini karena negara ini terletak di lempeng tektonik Afrika, yang dianggap sebagai wilayah seismik yang stabil.
Meski demikian, Sao Tome dan Principe memang menghadapi badai dan banjir sesekali karena kedekatannya dengan air.
Misalnya, pada bulan Mei 2022, negara tersebut dilanda hujan dan banjir yang menyebabkan kerusakan pada lebih dari selusin properti.
Peristiwa ini jarang terjadi, sehingga Sao Tome dan Principe mendapat skor rendah dalam hal paparan bahaya alam.
Meskipun negara tersebut kurang dalam hal kemampuan mengatasi dan adaptasi, negara tersebut memiliki kebebasan berbicara, kebebasan politik, dan kebebasan ekonomi yang tinggi.
Oleh karena itu, negara tersebut tidak terlalu rentan, sehingga menjadikannya negara teraman ke-6 dari bencana alam.
7. Liechtenstein
Liechtenstein adalah negara terkecil keenam di dunia, terletak di antara Austria dan Swiss di Eropa.
Negara ini memiliki suasana pedesaan, dengan jaringan desa dan jumlah penduduk hanya 40.000 jiwa.
Meskipun ukurannya kecil, Liechtenstein adalah salah satu negara terkaya di dunia.
Jika disesuaikan dengan paritas daya beli, negara ini memiliki salah satu produk domestik bruto per kapita tertinggi di dunia.
PDB yang tinggi ini sebagian disebabkan oleh sektor keuangan yang kuat dan pajak yang rendah.
Dari perspektif bencana alam, PDB Liechtenstein yang tinggi merupakan hal yang positif.
PDB ini memungkinkan negara tersebut untuk bereaksi dan membangun kembali secara efisien jika terjadi bencana alam.
Pada tahun 2023, WorldRiskIndex memberi Liechtenstein skor paparan dan kapasitas penanggulangan yang tinggi.
Liechtenstein, yang dikelilingi oleh negara-negara yang terkurung daratan, juga merupakan salah satu dari dua negara yang terkurung daratan di dunia.
Hal ini melindunginya dari bencana berbasis air, yang terlalu jauh untuk menyebabkan kerusakan besar.
Liechtenstein memang mengalami gempa bumi hingga berkekuatan 5 skala Richter setiap beberapa bulan.
Terkadang, gempa bumi ini menyebabkan tanah longsor kecil dan tanah longsor di daerah pegunungan.
Untungnya, negara ini cepat bereaksi, memastikan lingkungan yang aman bagi penduduknya.
8. Belarusia
Belarus adalah negara yang terkurung daratan di Eropa Timur dengan banyak pemandangan alam.
Dijuluki "Paru-paru Eropa", negara ini adalah surga hutan, jalan berbatu, dan kastil megah.
Terkait bencana alam, Belarus diuntungkan oleh lokasinya.
Karena perairan terdekat adalah Laut Baltik, tsunami dan banjir merupakan ancaman yang jauh.
Selain itu, negara seluas 80.200 mil persegi (207.600 km persegi) ini terletak di Craton Eropa Timur, bagian kuno dari Lempeng Eurasia.
Wilayah ini memiliki risiko gempa bumi rendah-sedang, dan negara ini hanya menghadapi satu gempa bumi besar dalam dekade terakhir.
Seiring dengan rendahnya risiko, pemerintah Belarus bersikap proaktif dalam penanggulangan bencana dan telah mengambil beberapa langkah penting.
Ini termasuk penerapan pendidikan khusus, teknologi penanggulangan bencana, dan pertumbuhan masyarakat.
Misalnya, negara ini menggunakan Pusat Keselamatan Jiwa, yang menciptakan situasi bencana nyata dan menunjukkan bagaimana orang harus bereaksi.
Berkat langkah-langkah yang diambil pemerintah ini, Belarus terhindar dari risiko bencana alam.
9. Bahrain
Bahrain berada di peringkat ke-9 dalam daftar negara dengan risiko bencana alam paling rendah.
Terletak di Teluk Persia, negara ini terdiri dari lebih dari 80 pulau alami dan buatan yang menampung lebih dari 1,5 juta penduduk.
Semua ini terletak di area seluas 290 mil persegi (760 km persegi), menjadikannya salah satu negara terkecil di Asia.
Dari perspektif bencana alam, faktor-faktor ini meningkatkan keselamatan secara signifikan.
Misalnya, lokasi Bahrain di Teluk Persia, yang berbatasan dengan daratan Iran, Arab Saudi, Kuwait, dan UEA, membuatnya terlindung dari risiko bencana alam terkait laut seperti tsunami.
Selain itu, Bahrain terletak di lempeng tektonik Arab, yang secara geologis stabil dan memiliki peluang gempa bumi yang rendah.
Satu-satunya masalah alam yang terlihat dalam beberapa tahun terakhir adalah kekeringan yang disebabkan oleh suhu panas ekstrem di wilayah tersebut.
Meskipun demikian, bahkan jika terjadi bencana besar, negara tersebut memiliki infrastruktur yang baik, layanan yang terencana, dan bantuan pangan yang memperkuat kapasitas penanggulangannya.
Dengan demikian, dengan peluang bahaya yang rendah dan kemampuan penanggulangan yang tinggi, Bahrain merupakan salah satu negara teraman di dunia dari bencana alam.
10. Malta
Malta adalah negara kepulauan yang indah di Laut Mediterania yang terkenal dengan daya tarik pesisirnya.
Jutaan wisatawan berkunjung setiap tahun untuk menjelajahi lokasi menyelam, pemandangan alam yang menakjubkan, dan festival yang meriah.
Selain keindahan wisatanya, Malta juga merupakan salah satu negara teraman di dunia dalam hal bencana alam.
Meskipun terletak di zona seismik yang signifikan di sepanjang Kepulauan Malta, hanya ada sedikit atau tidak ada sejarah gempa bumi di wilayah tersebut.
Dalam hal bencana akuatik seperti tsunami dan banjir, salah satu faktor kunci keselamatan adalah akses ke air bersih.
Karena Malta memiliki pasokan air yang kuat dan infrastruktur yang maju, negara ini dapat bertahan terhadap bencana seperti itu.
Meski demikian, dengan kurang dari selusin bencana alam besar dalam satu abad terakhir, penduduk tidak perlu khawatir tentang bencana yang tak terduga.
Selain itu, negara ini mendapat skor yang baik dalam hal kapasitas penanganan dan kapasitas adaptasi.
Berkat ekonominya yang kuat dan industri pariwisata yang berkembang, dapat dikatakan bahwa Malta memiliki risiko bencana alam yang rendah sehingga wisatawan dapat berkunjung sepanjang tahun.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.