Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Trump Tanggapi Permintaan Maaf Elon Musk: Sangat Baik Dia Melakukan Itu
Presiden Donald Trump memberikan tanggapannya terhadap permitnaan maaf terbuka yang disampaikan Elon Musk.
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Donald Trump memberikan tanggapannya terhadap permitnaan maaf terbuka yang disampaikan Elon Musk.
Setelah CEO Tesla dan SpaceX itu mengakui bahwa ia telah bertindak 'terlalu jauh' dalam serangan pribadinya terhadap Trump pada minggu sebelumnya.
“Saya pikir sangat baik dia melakukan itu,” kata Trump dalam percakapan telepon singkat dengan The New York Post pada Rabu pagi (11 Juni).
Meski demikian, Trump tidak mengonfirmasi apakah dirinya siap untuk sepenuhnya memaafkan mantan sekutunya itu.
Pernyataan tersebut datang menyusul permintaan maaf Musk yang disampaikan lewat unggahan di media sosial X pada Selasa (10/6/2025), malam, waktu setempat.
“Saya menyesali beberapa unggahan saya tentang Presiden @realDonaldTrump minggu lalu. Mereka bertindak terlalu jauh,” tulis Musk, tanpa merinci unggahan mana yang dimaksud.
Beberapa pesan sebelumnya telah ia hapus, termasuk yang menyinggung keterkaitan Trump dengan Jeffrey Epstein.
Hubungan antara dua tokoh besar ini memuncak minggu lalu ketika Musk menyeut Trump tidak akan mampu memenangkan pemilu 2024 tanpa bantuannya.
Tak hanya itu, Musk menuduh Trump menghalangi publikasi dokumen penting kasus Epstein.
Namun, sebelum menyampaikan permintaan maaf secara terbuka, Musk dilaporkan telah menghubungi Trump secara langsung melalui telepon pada malam 10 Juni, menurut laporan Reuters yang mengutip sumber Gedung Putih.
Ini adalah kontak pribadi pertama mereka sejak hubungan keduanya memburuh dalam perseteruan publik yang berlangsung selama beberapa hari.
Baca juga: Elon Musk Minta Maaf ke Trump, Hapus Cuitan soal Pemakzulan
Gedung Putih sendiri enggan memberikan pernyataan resmi terkait panggilan tersebut.
Akan tetapi, pembicaraan pribadi itu tampaknya menjadi bagian dari upaya Musk untuk meredam konflik yang sempat memanas, dikutip dari USA Today.
Sebelum permintaan maaf ini, beberapa pihak dalam lingkaran dalam Trump, termasuk Wakil Presiden JD Vance dan Kepala Staf Susie Wiles telah menelepon Musk pada 6 Juni.
Menurut laporan Wall Street journal dan Axios, dalam panggilan telepon tersebut, JD Vance disebut telah mendesak Musk untuk menghentikan konflik terbuka dengan mantan presiden tersebut.
Musk yang sebelumnya menjabat sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintah dalam pemerintahan Trump, meninggalkan jabatannya awal bulan ini.
Kepergiannya disertai dengan pernyataan yang semula hangat dari Trump, sebelum kemudian berubah menjadi serangan verbal yang saling dilontarkan.
Trump sempat menuduh Musk menderita 'Trump Derangement Syndrome' dan bahkan mengancam akan mencabut kontrak pemerintah federal untuk perusahaan-perusaah Musk.
Terutama setelah kritik tajam Musk terhadap One Big Beautiftul Bill, rancangan undang-undang pajak dari insentif kendaraan listrik yang diusung Trump.
Namun, di tengah suasana tersebut, Trump menunjukkan keterbukaan terhadap rekonsiliasi.
“Saya tidak punya perasaan buruk,” katanya kepada kolumnis The Post, Miranda Devine.
“Saya benar-benar terkejut itu (konflik) terjadi. Dia mengejar sebuah RUU yang fenomenal. Saya pikir dia merasa sangat bersalah karena mengatakan itu, sebenarnya," tambahnya.
Sebelum adanya permintaan maaf Musk, ketika ditanya apakah ia akan kembali menjalin hubungan baik dengan Musk seperti sebelumnya, Trump menjawab dalam podcast “Pod Force One” milik Devine: “Saya rasa saya bisa, tetapi kita harus membenahi negara ini terlebih dahulu.”
Trump menegaskan bahwa fokus utamanya saat ini adalah membangun kembali Amerika.
“Dan satu-satunya tugas saya sekarang adalah mengembalikan negara ini ke tingkat yang lebih tinggi dari sebelumnya. Dan saya rasa kita bisa melakukannya.”
Dengan pernyataan terbuka dari kedua belah pihak, tampaknya jalan menuju pemulihan hubungan antara dua tokoh besar ini masih terbuka.
Walau belum bisa dipastikan apakah kepercayaan yang sempat rusak akan sepenuhnya pulih.
(Tribunnews.com/Farra)
Artikel Lain Terkait Donald Trump dan Elon Musk
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.