Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Iran Umumkan Pembatasan Akses Internet, Tuduh Israel Salahgunakan Jaringan untuk Tujuan Militer

Keputusan Iran membatasi internet karena dugaan penyalahgunaan jaringan komunikasi negara oleh penyerang untuk tujuan militer.

Penulis: Nuryanti
Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English
ISRAEL SERANG IRAN - Tangkapan layar dari YouTube Al Jazeera English pada Jumat (13/6/2025) menampilkan situasi saat Israel melancarkan serangan besar yang menargetkan lokasi nuklir dan militer Iran. Keputusan Iran membatasi internet karena dugaan penyalahgunaan jaringan komunikasi negara oleh penyerang untuk tujuan militer. 

TRIBUNNEWS.COM - Iran mengumumkan pembatasan internet yang lebih ketat, Rabu (18/6/2025).

Iran menuduh Israel menyalahgunakan jaringan untuk tujuan militer di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara musuh bebuyutan tersebut.

Adapun Iran mulai membatasi internet setelah serangan mendadak Israel pada Jumat (13/6/2025) lalu.

"Pembatasan sementara telah diberlakukan pada akses pengguna ke internet," kata Kementerian Komunikasi Iran dalam sebuah pernyataan yang dimuat oleh kantor berita Fars yang berafiliasi dengan pemerintah.

Kementerian itu menambahkan, keputusan tersebut diambil karena "penyalahgunaan jaringan komunikasi negara oleh penyerang untuk tujuan militer."

NetBlocks, pengawas online yang berkantor pusat di London, mengatakan Iran mengalami "pemadaman internet nasional yang hampir total" pada hari Rabu, karena ketegangan meningkat antara Teheran dan Israel.

"Data jaringan langsung menunjukkan Iran kini berada di tengah-tengah pemadaman internet nasional yang hampir total; insiden ini mengikuti serangkaian gangguan parsial sebelumnya dan terjadi di tengah meningkatnya ketegangan militer dengan Israel setelah berhari-hari terjadi serangan rudal bolak-balik," ungkap NetBlocks di X.

Internet Dipandang sebagai Musuh Publik

Karena pertempuran dengan Israel terus berlanjut, banyak wilayah Iran yang tidak memiliki akses internet sama sekali.

Bahkan panggilan langsung, baik melalui telepon seluler maupun telepon rumah, sering kali tidak tersambung. 

"Kita hidup dalam situasi yang mirip dengan perang total," kata pembuat film dokumenter dan fotografer, Pouria Nouri kepada DW dari ibu kota Iran, Teheran.

Baca juga: Konflik Iran-Israel Buat Situasi di Iran Tak Kondusif, Menlu Tetapkan Status Siaga 1, WNI Dievakuasi

"Ada ledakan yang menggema di seluruh kota siang dan malam. Pangkalan militer dan infrastruktur strategis dibom, dan jumlah korban sipil terus meningkat," jelasnya.

Sementara itu, warga Iran banyak menerbitkan video buatan mereka sendiri yang memperlihatkan dampak rudal Israel.

Sejumlah warga Iran mengabaikan panduan keamanan yang dikeluarkan oleh pejabat mereka, dengan mengatakan bahwa negara tidak mampu melindungi rakyat.

"Di Iran, internet ditekan oleh aparat keamanan, yang melihatnya sebagai musuh dan ingin mengendalikannya," kata pakar keamanan siber, Amir Rashidi kepada DW.

Rashidi mengatakan, internet digambarkan di Iran sebagai alat mata-mata Barat, seraya mencatat warga Iran sangat membutuhkan akses internet — "pertama dan terutama sebagai sarana komunikasi, untuk tetap berhubungan satu sama lain dan mengetahui keadaan orang lain." 

Ia menyebut, meskipun masyarakat tetap perlu mendapat informasi selama konflik meningkat, "para pejabat justru melakukan hal sebaliknya dan terus membatasi akses internet."

Iran Minta Warga Hapus Aplikasi WhatsApp

Pada Selasa (17/6/2025), televisi pemerintah Iran mendesak masyarakat negara itu untuk menghapus platform pengiriman pesan WhatsApp dari telepon pintar mereka.

Iran menuduh aplikasi tersebut — tanpa memberikan bukti spesifik — mengumpulkan informasi pengguna untuk dikirim ke Israel.

Namun, dalam sebuah pernyataan, WhatsApp mengatakan pihaknya "khawatir laporan palsu ini akan menjadi alasan untuk memblokir layanan kami pada saat orang sangat membutuhkannya."

WhatsApp menggunakan enkripsi ujung ke ujung, yang berarti penyedia layanan di tengah tidak dapat membaca pesan.

Baca juga: Trump Alami Dilema, Tak Ingin AS Serang Iran tapi Siap Bertindak Hentikan Program Nuklir Teheran

Enkripsi ujung ke ujung berarti pesan diacak, sehingga hanya pengirim dan penerima yang dapat melihatnya.

Jika orang lain menyadap pesan tersebut, yang akan mereka lihat hanyalah kekacauan yang tidak dapat diurai tanpa kunci.

"Kami tidak melacak lokasi pasti Anda, kami tidak menyimpan catatan tentang siapa saja yang mengirim pesan dan kami tidak melacak pesan pribadi yang dikirim orang satu sama lain," jelas pihak WhatsApp, Selasa, dilansir Arab News.

"Kami tidak memberikan informasi massal ke pemerintah mana pun," tegas pihak WhatsApp.

CEGAT RUDAL - Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel menembak untuk mencegat rudal selama serangan Iran di Tel Aviv, Israel, pada Minggu (15/6/2025). Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) menyatakan Iron Dome mengalami malfungsi karena salvo rudal mereka.
CEGAT RUDAL - Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel menembak untuk mencegat rudal selama serangan Iran di Tel Aviv, Israel, pada Minggu (15/6/2025). Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) menyatakan Iron Dome mengalami malfungsi karena salvo rudal mereka. (RNTV/TangkapLayar)

Ringkasan Perkembangan Perang Israel-Iran

Dikutip dari Al Jazeera, berikut perkembangan terkini dalam perang Israel dan Iran:

Israel mengatakan pihaknya telah menghancurkan markas besar keamanan internal Iran di Teheran, sementara lebih banyak ledakan dilaporkan di kota Karaj, Iran, dan bandara Payam di dekatnya.

Sirene serangan udara berbunyi di Israel bagian tengah setelah Iran menembakkan lebih banyak rudal ke negara itu. Israel mengatakan proyektil itu berhasil dicegat.

Presiden AS Donald Trump menolak mengatakan apakah ia telah membuat keputusan mengenai apakah akan bergabung dengan kampanye Israel.

Hal ini terjadi setelah Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei mengatakan Iran tidak akan menerima “perang yang dipaksakan” dan memperingatkan keterlibatan AS dalam serangan terhadap Iran akan membawa “konsekuensi yang tidak dapat diperbaiki”.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Moskow telah menghubungi Israel mengenai pekerjanya di Iran, dan menyerukan diakhirinya pertempuran antara kedua negara.

Jumlah korban tewas akibat serangan Israel terhadap Iran telah meningkat menjadi lebih dari 240 orang, termasuk 70 wanita dan anak-anak.

Lalu, setidaknya 24 orang tewas dalam serangan Iran terhadap Israel.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Iran Vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved